Posisi Ginjal, Fungsi, dan Cara Menjaga Kesehatannya
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Banyak orang tidak menyadari letak pasti ginjal dan fungsi ginjal, sehingga tidak menyadari gejala penyakit ginjal hingga gejala sudah cukup parah. Oleh sebab itu, memahami posisi ginjal manusia penting untuk mengetahui bagaimana organ ini bekerja dan mengapa fungsinya sangat vital bagi kesehatan.
Ini dia ulasan lengkap mengenai letak ginjal, fungsi, risiko penyakit, serta cara menjaga fungsi ginjal tetap optimal!
Posisi Ginjal Manusia
Secara anatomi, posisi ginjal manusia berada tepat di bawah tulang rusuk, di bagian punggung bawah. Ginjal terletak di sisi kanan dan kiri tulang belakang, berada di antara usus dan diafragma.
Masing-masing ginjal terhubung ke kandung kemih melalui ureter, yaitu saluran berbentuk tabung yang membawa urine keluar dari ginjal.
Bentuk ginjal menyerupai kacang merah, dengan warna merah kecokelatan. Ukuran ginjal sekitar 10–12 cm, kurang lebih sebesar kepalan tangan orang dewasa.
Berat ginjal bisa berbeda-beda, bergantung pada tinggi badan, usia, berat badan, dan indeks massa tubuh (BMI) seseorang. Pada beberapa orang, beratnya bisa setara 1–5 bola tenis.
Di bagian atas setiap ginjal, terdapat kelenjar adrenal yang berfungsi menghasilkan berbagai hormon penting, termasuk hormon kortisol yang membantu tubuh merespons stres.
Dengan kata lain, struktur di sekitar posisi ginjal manusia mendukung banyak proses penting dalam tubuh.
Seseorang tetap bisa hidup sehat dengan satu ginjal. Kondisi ini dapat terjadi jika Anda:
- Harus menjalani pengangkatan ginjal karena kanker atau cedera
- Menjadi donor ginjal untuk orang lain
- Lahir hanya dengan satu ginjal
- Memiliki dua ginjal, tapi hanya satu yang berfungsi
Fungsi Ginjal
Selain memahami posisi ginjal manusia, Anda juga perlu mengetahui berbagai fungsi penting yang dilakukan organ ini untuk menjaga keseimbangan tubuh.
1. Pembuangan Limbah
Ginjal menyaring sekitar 200 liter darah setiap hari dan menghasilkan sekitar 2 liter urine. Proses ini membantu membuang zat-zat sisa seperti:
- Urea dari pemecahan protein
- Asam urat dari pemecahan asam nukleat
- Sisa obat dan metabolitnya
2. Menyerap Kembali Nutrisi
Ginjal tidak hanya membuang limbah, tapi juga menyerap kembali nutrisi yang masih dibutuhkan tubuh, seperti:
- Glukosa
- Asam amino
- Bikarbonat
- Air
- Fosfat
- Ion seperti natrium, kalium, klorida, magnesium
Semua proses ini menjaga keseimbangan internal tubuh (homeostasis).
3. Menjaga Keseimbangan pH
Tubuh manusia membutuhkan pH darah stabil antara 7,35–7,45. Jika pH terlalu rendah atau terlalu tinggi, enzim dan protein dapat rusak, dan kondisi ini bisa berbahaya.
Ginjal membantu mengatur pH dengan:
- Menyerap kembali atau melepaskan bikarbonat
- Mengeluarkan asam berlebih melalui urine
4. Menjaga Keseimbangan Elektrolit
Keseimbangan cairan dan mineral (osmolalitas) tubuh diatur oleh ginjal. Jika osmolalitas meningkat, tubuh melepaskan hormon antidiuretik (ADH) yang membuat ginjal:
- Mengentalkan urine
- Menyerap air lebih banyak
- Membuka saluran penyerapan air tambahan
- Menahan urea untuk menarik lebih banyak air
Proses ini membantu mencegah dehidrasi dan menjaga volume cairan tetap stabil.
5. Mengatur Tekanan Darah
Ginjal turut mengatur tekanan darah jangka panjang dengan mengontrol jumlah cairan tubuh.
Saat diperlukan, ginjal melepaskan hormon angiotensin II yang menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan penyerapan garam, sehingga tekanan darah naik.
Kebiasaan seperti konsumsi alkohol berlebihan, merokok, atau obesitas dapat merusak ginjal dan mengganggu kemampuan ini.
6. Memproduksi Zat Penting
Ginjal juga menghasilkan beberapa zat yang sangat penting untuk fungsi tubuh, seperti:
- Eritropoetin, yang merangsang produksi sel darah merah
- Renin, yang membantu mengatur tekanan darah dan volume cairan
- Kalsitriol, bentuk aktif vitamin D yang meningkatkan penyerapan kalsium
Gangguan Umum pada Ginjal
Berbagai penyakit bisa memengaruhi fungsi ginjal. Faktor lingkungan maupun kondisi medis tertentu dapat menyebabkan gangguan ginjal, bahkan beberapa orang sudah mengalaminya sejak lahir karena masalah struktural atau fungsional. Berikut beberapa gangguan ginjal yang paling sering terjadi.
1. Nefropati Diabetik
Pada nefropati diabetik, terjadi kerusakan pada kapiler ginjal akibat diabetes jangka panjang.
Gejalanya biasanya tidak langsung muncul, bahkan bisa baru terasa bertahun-tahun setelah kerusakan mulai terjadi. Keluhan yang terjadi biasanya:
- Penumpukan cairan
- Sulit tidur
- Nafsu makan menurun
- Mual atau perut tidak nyaman
- Tubuh terasa lemah
- Sulit berkonsentrasi
2. Batu Ginjal
Batu ginjal terbentuk dari tumpukan mineral yang mengeras di dalam ginjal. Kristal yang muncul dalam urine dapat saling menempel dan akhirnya membentuk batu.
Batu ini bisa menghambat aliran urine dan memicu nyeri hebat. Jika sumbatan terjadi pada ureter, fungsi ginjal dapat terpengaruh.
3. Infeksi Ginjal
Infeksi ginjal biasanya berawal dari infeksi bakteri di kandung kemih yang kemudian naik ke ginjal. Gejalanya antara lain:
- Nyeri di punggung bawah
- Nyeri saat buang air kecil
- Demam
- Perubahan warna atau bau urine, termasuk adanya darah
Infeksi ginjal lebih banyak terjadi pada perempuan, terutama ibu hamil. Meski begitu, infeksi ini umumnya membaik dengan pengobatan antibiotik.
4. Gagal Ginjal
Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak lagi mampu menyaring darah secara optimal.
Gagal ginjal akut bisa terjadi akibat tekanan darah rendah, dehidrasi, atau efek obat tertentu. Kondisi ini sering kali dapat membaik dengan penanganan cepat.
Sedangkan, gagal ginjal kronis biasanya disebabkan penyakit jangka panjang dan tidak memiliki penyembuhan total.
5. Hidronefrosis
Hidronefrosis berarti adanya penumpukan urine di ginjal akibat sumbatan yang menghambat aliran keluar urine. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa nyeri hebat.
Jika tidak ditangani, tekanan dari urine yang tertahan dapat merusak ginjal secara permanen.
6. Nefritis Interstisial
Kondisi ini terjadi akibat reaksi terhadap obat atau infeksi yang menyebabkan peradangan pada nefron ginjal.
Pengobatannya biasanya fokus pada mengatasi penyebabnya, misalnya menghentikan obat tertentu atau mengobati infeksi pemicunya.
7. Tumor Ginjal
Tumor ginjal bisa bersifat jinak maupun ganas. Tumor jinak tidak menyebar ke jaringan lain, sedangkan tumor ganas (kanker ginjal) dapat bersifat agresif. Jenis kanker ginjal ganas yang paling sering adalah karsinoma sel renal (renal cell carcinoma).
8. Sindrom Nefrotik
Kerusakan ginjal yang memengaruhi kemampuan penyaringan dapat menyebabkan kebocoran protein ke dalam urine.
Sindrom nefrotik mengakibatkan tubuh kekurangan protein sehingga cairan mudah masuk ke jaringan. Gejalanya termasuk:
- Mata sembap
- Kolesterol meningkat
- Berat badan naik
- Kelelahan
- Nafsu makan hilang
- Urine berbusa
- Pembengkakan pada betis
Cara Menjaga Fungsi Ginjal
Agar fungsi ginjal tetap optimal, Anda perlu rutin melakukan pemeriksaan kesehatan serta tes darah dan urine.
Selain itu, kebiasaan berikut dapat membantu menurunkan risiko penyakit ginjal:
- Berhenti merokok
- Membatasi asupan garam
- Cukup minum air
- Rutin beraktivitas fisik
- Tidak terlalu sering menggunakan obat antiinflamasi non steroid (OAINS)
- Menggunakan obat pereda nyeri sesuai anjuran di kemasan
- Menjaga berat badan ideal
- Memantau tekanan darah
- Mengontrol kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes
Anda disarankan memeriksa fungsi ginjal secara teratur jika memiliki faktor risiko seperti:
- Riwayat keluarga dengan penyakit ginjal
- Diabetes
- Penyakit jantung
- Hipertensi
- Obesitas
- Penggunaan obat tertentu dalam jangka panjang
Dengan mengetahui posisi ginjal manusia dan berbagai fungsi penting yang dilakukannya, Anda bisa lebih menghargai betapa vitalnya organ kecil ini bagi kesehatan tubuh.
Menjaga ginjal tetap sehat berarti menjaga keseimbangan cairan, tekanan darah, hingga metabolisme.
Jangan menunda untuk memeriksakan diri jika Anda merasakan gejala yang tidak biasa, karena kesehatan ginjal sangat menentukan kualitas hidup Anda.
Selalu jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan beli suplemen dan obat terpercaya dari Pyfa Health!





