Polip Hidung: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Penanganan

Lalu, apa penyebab dan gejala polip hidung, serta bagaimana cara mencegahnya? Simak informasi selengkapnya di artikel ini.

Polip Hidung: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Penanganan

Polip hidung adalah tumbuhnya jaringan di saluran pernapasan hidung atau sinus. Meski tidak menimbulkan nyeri yang mengganggu dan tidak bersifat kanker, namun polip hidung tidak boleh dianggap sepele, karena bisa menjadi komplikasi jika tidak ditangani secepatnya.

Jika ukuran polip membesar, berisiko memicu masalah kesehatan lain, misalnya penyumbatan saluran hidung, sulit bernapas, hidung berair, dan penurunan kemampuan indera penciuman dan perasa. Lalu, apa penyebab dan gejala polip hidung, serta bagaimana cara mencegahnya? Simak informasi selengkapnya di artikel ini.

Penyebab Polip Hidung

Polip hidung adalah peradangan di jaringan saluran hidung atau sinus. Peradangan tersebut memicu sel-sel berisi cairan terkumpul di dinding saluran pernapasan, sehingga terbentuk polip hidung. Meski demikian, belum ada penelitian yang memastikan penyebab peradangan tersebut. 

Namun, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya peradangan di dinding saluran hidung, misalnya virus, alergi, jamur, atau infeksi bakteri. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang meningkatkan risiko polip hidung, yaitu:

  • Alergi atau sinusitis. Orang yang mengidap alergi jamur yang ada di udara.
  • Sindrom Churg Strauss. Sindrom ini menyebabkan peradangan di pembuluh darah hidung. Pengidap sindrom Churg Strauss umumnya juga mengidap alergi rhinitis atau alergi.
  • Asma. Penyakit ini menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran udara.
  • Alergi Rhinitis. Alergi terhadap bulu binatang dan debu yang gejalanya seperti pilek.
  • Fibrosis kistik. Kelainan genetika yang memicu tubuh memproduksi cairan kental dan berlebih pada sistem pernapasan dan sistem pencernaan, termasuk selaput sinus.
  • Intoleransi Aspirin. Kondisi ini diduga terkait dengan tumbuhnya polip hidung.
  • Faktor genetik. Penelitian menunjukkan bahwa variasi genetik yang terkait dengan sistem kekebalan tubuh meningkatkan risiko seseorang mengidap polip hidung.

Gejala Polip Hidung

Jika polip berukuran kecil, umumnya tidak ada gejala yang signifikan. Namun, gejala polip hidung biasanya muncul ketika ukurannya membesar. Berikut beberapa gejala umum polip hidung yang perlu Anda waspadai:

  • Sakit kepala.
  • Bersin.
  • Nyeri di wajah.
  • Mendengkur.
  • Gatal di area mata.
  • Nyeri di gigi rahang atas.
  • Tidak nafsu makan.
  • Infeksi.
  • Hidung tersumbat atau berair.
  • Kemampuan indera penciuman menurun.
  • Kemampuan indera perasa menurun.

Pencegahan dan Penanganan Polip Hidung

Ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk mencegah polip hidung, yaitu:

  • Menjaga kelembapan udara di rumah, misalnya memasang humidifier.
  • Memastikan kebersihan tangan. Caranya, rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
  • Hindari iritan hidung, misalnya asap (kendaraan bermotor, rokok), debu, alergen, dan zat-zat kimia.
  • Gunakan air garam dalam bentuk spray atau nasal lavage untuk membersihkan hidung.
  • Manajemen asma dan alergi. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui cara yang tepat.

Selain itu, dokter bisa meresepkan obat-obatan khusus untuk mengobati peradangan kronis di hidung atau sinus, yaitu:

  • Antibiotik, untuk peradangan karena infeksi bakteri.
  • Antihistamin untuk peradangan karena alergi.

Pemantauan dari dokter tetap berlaku selama Anda mengonsumsi obat-obatan tersebut untuk memastikan kondisi polip hidung. Jika Anda sudah menggunakan obat-obatan tersebut, namun tidak kunjung sembuh, operasi pengangkatan polip mungkin menjadi pilihan. Konsultasikan dengan dokter jika gejala tidak membaik setelah mengonsumsi obat polip hidung selama 10 minggu.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout