Pneumonia: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan

Ketahui pengertian dan manfaat berpikir kritis copy (1)

Pneumonia: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan

Pneumonia atau dikenal sebagai paru-paru basah adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi. Kondisi ini ditandai dengan gejala ringan hingga berat, misalnya demam, batuk berdahak, dan sesak napas.

Penyebab umum pneumonia adalah infeksi bakteri, virus, atau jamur. Salah satu jenis virus penyebab pneumonia adalah SARS-CoV -2 yang menyebabkan COVID-19. Lalu, apa saja penyebab dan gejala pneumonia, serta bisakah diatasi? Berikut penjelasannya.

Penyebab Pneumonia

Pneumonia disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur pada paru-paru. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh bereaksi dan menyebabkan peradangan pada kantung udara.

Berdasarkan kuman penyebabnya, ada tiga jenis pneumonia, yaitu:

  1. Pneumonia akibat bakteri

Infeksi bakteri adalah penyebab umum pneumonia. Jenis ini umumnya hanya menginfeksi salah satu bagian paru-paru. Berikut beberapa jenis bakteri yang bisa menyebabkan pneumonia:

  • Mycoplasma pneumoniae.
  • Haemophilus influenza.
  • Streptococcus pneumoniae.
  • Chlamydophila pneumoniae.
  • Staphylococcus aureus.
  • Legionella pneumophila.

2. Pneumonia akibat virus

Beragam jenis virus yang bisa menyebabkan pneumonia adalah virus influenza, adenovirus, respiratory syncytial virus (RSV), hantavirus, dan coronavirus. Gejala pneumonia akibat virus umumnya lebih ringan dibandingkan dengan pneumonia akibat bakteri. Namun, pneumonia akibat infeksi virus Corona bisa menimbulkan gejala yang parah dan fatal.

3. Pneumonia akibat jamur

Pneumonia akibat jamur disebabkan oleh spora jamur yang dihirup dan berkembang biak di dalam paru-paru. Penyakit ini umumnya dialami oleh penderita penyakit kronis dengan daya tahan tubuh lemah. Beragam jenis jamur penyebab pneumonia adalah Cryprococcus, Pneumocystis jirovecii, Histoplasma capsulatum, dan Coccidioides.

Selain itu, berdasarkan tempat penularannya, pneumonia dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Community-acquired pneumonia, yaitu jenis pneumonia umum ditemukan di tengah masyarakat.
  • Hospital-acquired pneumonia, yaitu pneumonia yang menular ketika seseorang dirawat di rumah sakit.

Faktor Risiko Pneumonia

Pneumonia berisiko dialami oleh semua orang. Namun, ada beragam kondisi yang meningkatkan risiko pneumonia, yaitu:

  • Lansia atau berusia di atas 65 tahun.
  • Bayi atau anak-anak berusia di bawah 2 tahun.
  • Pengguna narkoba, pecandu alkohol, dan perokok.
  • Penderita penyakit paru dan saluran pernapasan, misalnya cystic fibrosis, asma, penyakit jantung, atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
  • Orang dengan gangguan otak yang menurunkan kemampuan menelan atau batuk, misalnya penderita demensia, stroke, atau penyakit Parkinson.
  • Pasien di rumah sakit yang dipasang alat bantu pernapasan atau ventilator.
  • Orang dengan daya tahan tubuh lemah, misalnya penderita diabetes, penderita HIV, penerima transplantasi organ, atau orang yang menjalani kemoterapi.

Penanganan dan Pencegahan Pneumonia

Penanganan pneumonia disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan pasien. Untuk pneumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan memberikan obat antibiotik. Selain itu, dokter bisa meresepkan obat pneumonia untuk mengurangi gejala-gejala pneumonia, seperti nyeri, demam, atau batuk.

Pneumonia bisa dicegah dengan beragam cara, misalnya mendapatkan vaksinasi pneumonia, serta memastikan kebersihan diri terjaga dengan cara rutin mencuci tangan, tidak memegang mulut atau hidung dengan tangan yang kotor, dan menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout