Pilihan Obat Pereda Nyeri Otot

Pilihan Obat Pereda Nyeri Otot

Pilihan Obat Pereda Nyeri Otot

Ketika menjalani aktivitas fisik terus-menerus, misalnya berolahraga atau mengangkat beban yang melebihi kemampuan, nyeri otot adalah risiko yang perlu diantisipasi. Untuk meringankan nyeri otot, obat pereda nyeri otot adalah pilihan yang tepat.

Nyeri otot ditandai dengan ciri-ciri, yaitu pegal di otot tangan, lutut, kaki, pinggul, atau tulang belakang yang muncul tiba-tiba, hilang, atau bahkan berkepanjangan. Untuk mengatasinya, berikut pilihan obat pereda nyeri yang dapat digunakan.

Beragam Pilihan Obat Pereda Nyeri Otot

Berikut beragam jenis obat pereda nyeri otot yang umum dikonsumsi untuk meringankan nyeri otot:

1. Paracetamol

Paracetamol adalah obat yang umum dikonsumsi untuk menyembuhkan nyeri otot dan sendi. Obat ini juga berfungsi untuk menyembuhkan jenis nyeri lainnya, misalnya sakit gigi, sakit kepala, demam, dan kram menstruasi. Beragam merk paracetamol tersedia tanpa resep dokter di apotek. Agar tetap aman, ikuti petunjuk penggunaan dan dosis yang tepat pada label obat.

2. Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)

Obat jenis ini termasuk ibuprofen, naproxen, dan aspirin, yang bermanfaat untuk mengurangi nyeri otot, mulai dari yang sedang hingga berat. Meski sering dikonsumsi, namun penggunaan OAINS harus sesuai petunjuk dokter atau apoteker. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi munculnya efek samping penggunaan OAINS jangka panjang, misalnya sakit maag, sakit kepala, mual, diare, sakit perut, dan mengantuk.

3. Obat opioid

Obat opioid umumnya digunakan jika OAINS dan paracetamol tidak berhasil menyembuhkan nyeri otot yang dialami. Jenis obat opioid yang umumnya diresepkan dokter adalah hydrocodone, morphin, dan oxycodone. Agar tetap aman, penggunaan jenis obat ini memerlukan pengawasan dokter, karena berisiko memicu penyalahgunaan dan ketergantungan obat. Selain itu, opioid memicu sejumlah efek samping, misalnya mual, sembelit, mual, dan mengantuk.

4. Obat golongan pelemas otot

Jenis obat pelemas otot juga efektif untuk mengurangi ketegangan dan pegal akibat nyeri otot, misalnya eperisone. Oleh karena itu, jenis obat ini sering dikonsumsi secara bersamaan dengan obat pereda nyeri yang telah disebutkan sebelumnya. Meski demikian, durasi dan dosis obat harus mengikuti anjuran dokter.

5. Capsaicin

Pereda nyeri otot lainnya adalah obat oles yang mengandung capsaicin untuk meringankan nyeri otot akibat radang sendi. Obat ini bermanfaat untuk menghambat zat yang mengirim sinyal sakit dan melepaskan endorfin yang menahan rasa sakit. Meski demikian, Anda perlu berhati-hati dengan efek sampingnya, yaitu sensasi perih atau menyengat di area yang dioleskan.

Peringatan Penggunaan Obat Pereda Nyeri Otot

Secara umum, penggunaan obat pereda nyeri otot termasuk aman. Namun, orang-orang dengan kondisi tertentu dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum minum obat ini, yaitu:

  • Ibu hamil dan menyusui.
  • Lansia atau di atas 65 tahun.
  • Pengidap asma.
  • Pengidap tukak lambung atau maag.
  • Pengidap penyakit jantung, ginjal, hati, usus, atau tekanan darah.
  • Alergi terhadap obat pereda nyeri otot.
  • Anak-anak di bawah 16 tahun.

Jika terjadi efek samping berkepanjangan setelah mengonsumsi obat pereda nyeri otot di atas atau iritasi setelah menggunakan krim atau gel pereda nyeri otot, sebaiknya berdiskusi dengan dokter untuk diperiksa penyebabnya, sehingga diberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda. 

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout