Perbedaan Ketakutan Biasa dan Fobia, Mulai dari Faktor Pemicu Hingga Gejalanya

Yuk, simak informasi mengenai perbedaan ketakutan biasa dan fobia, selengkapnya di artikel ini.

Perbedaan Ketakutan Biasa dan Fobia, Mulai dari Faktor Pemicu Hingga Gejalanya

ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty

Banyak yang menganggap bahwa fobia dan ketakutan biasa adalah kondisi yang sama. Padahal, fobia dan ketakutan biasa adalah dua kondisi yang berbeda. Ketahui lebih lanjut mengenai perbedaan ketakutan biasa dan fobia.

Fobia adalah kondisi kejiwaan yang perlu diobati agar tidak memburuk. Sedangkan, ketakutan biasa bukanlah gangguan kejiwaan yang memerlukan penanganan medis. Yuk, simak informasi mengenai perbedaan ketakutan biasa dan fobia, selengkapnya di artikel ini.

Pahami Perbedaan Ketakutan Biasa dan Fobia

Ketakutan adalah respon manusia terhadap ancaman atau bahaya, sehingga membuatnya waspada dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Sedangkan, fobia adalah ketakutan yang tidak wajar terhadap situasi atau obyek yang sebenarnya tidak membahayakan dirinya. Berikut beragam perbedaan ketakutan biasa dan fobia yang perlu Anda ketahui:

  1. Fobia muncul tanpa faktor pemicu.

Berbeda dengan ketakutan biasa, ketakutan penderita fobia bisa muncul ketika tidak berhadapan dengan situasi atau obyek yang memicu ketakutan. Hanya dengan memikirkan atau membayangkan obyek atau situasi tersebut, penderita fobia bisa ketakutan dan cemas berlebihan.

2. Respon terhadap obyek atau situasi yang ditakuti.

Cara merespon obyek atau situasi yang memicu ketakutan adalah perbedaan signifikan antara ketakutan biasa dan fobia. Ketika berhadapan dengan situasi atau obyek yang menakutkan, orang dengan ketakutan biasa mungkin tidak nyaman, namun kondisi psikisnya tidak akan terganggu, sehingga bisa mengontrol ketakutan tersebut. Misalnya, jika Anda takut berenang, Anda akan mengantisipasinya dengan penggunaan ban dan pelampung, atau berlatih renang dengan pelatih renang.

Sedangkan, jika berhadapan dengan situasi atau obyek yang ditakuti, respon penderita fobia menjadi tidak wajar, misalnya menangis, gemetar, sulit bernapas, berkeringat, mual, atau gejala ekstrem lainnya ketika harus berenang. Anda bahkan tidak mau masuk ke air sama sekali, menghindari aktivitas renang, bahkan muncul ketakutan luar biasa meski hanya melihat kolam renang.

3. Gejala yang muncul.

Perbedaan ketakutan biasa dan fobia berikutnya adalah gejala fisik yang muncul. Ketakutan biasa mungkin menimbulkan gejala fisik, misalnya keringat dingin atau jantung berdebar. Namun, pada penderita fobia, gejala-gejala yang muncul akibat ketakutan akan lebih parah, misalnya mual, pusing, nyeri di dada, sulit bernapas, bahkan pingsan.

Penanganan Fobia 

Berdasarkan perbedaan antara ketakutan biasa dan fobia, fobia adalah kondisi yang perlu ditangani dengan tepat agar tidak memburuk di kemudian hari. Metode yang diberikan untuk mengobati fobia adalah psikoterapi, misalnya cognitive behavioral therapy (CBT), yaitu terapi yang bertujuan untuk mengenali, memahami, dan mengubah cara berpikir dan berperilaku penderita fobia. Agar efektif, psikoterapi umumnya dikombinasikan dengan pemberian obat-obatan, misalnya:

  • Penghambat beta, untuk mengurangi gejala panik, misalnya ketidakteraturan detak jantung.
  • Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), untuk mengurangi gangguan kecemasan dan meningkatkan suasana hati.
  • Benzodiapine, untuk mengurangi gangguan kecemasan yang parah.

Selain itu, penderita fobia akan direkomendasikan oleh dokter untuk menjalani perawatan mandiri, misalnya teknik relaksasi. Teknik relaksasi yang bisa diterapkan berupa latihan pernapasan dan meditasi. Cara-cara tersebut bertujuan untuk mengurangi ketakutan dan kecemasan berlebihan, sehingga mampu mengendalikan diri ketika berhadapan dengan situasi atau obyek yang ditakuti.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout