Penyebab Trombosit Rendah dan Cara Mengatasinya
Trombosit rendah biasanya dialami penderita demam berdarah. Meski demikian, kondisi ini tidak hanya disebabkan demam berdarah. Ada beragam kondisi yang memicu trombosit rendah.
Trombosit berfungsi untuk membekukan darah dan mencegah perdarahan. Jika trombosit rendah, maka risiko perdarahan meningkat. Apa penyebab trombosit rendah dan cara mengobatinya? Simak ulasannya berikut.
Penyebab Trombosit Rendah
Ada beragam kondisi yang memicu berkurangnya jumlah trombosit, yaitu:
1. Berkurangnya produksi trombosit
Trombosit dihasilkan oleh sel punca bersamaan dengan sel darah merah dan sel darah putih. Jika sel tersebut terganggu, trombosit juga terganggu. Berikut kondisi yang memicu gangguan tersebut:
- Anemia aplastik
Meski jarang ditemukan, anemia aplastik perlu diwaspadai. Anemia aplastik adalah kondisi tidak tercukupinya sel darah merah yang dibutuhkan. Hal ini dipicu karena sumsum tulang yang tidak optimal, sehingga trombosit berkurang.
- Kanker
Gangguan sumsum tulang memicu kanker yang berhubungan dengan darah. Akibatnya, mengurangi fungsi dan kinerja sel induk. Kerusakan tersebut diperparah dengan prosedur penyembuhan kanker, misalnya kemoterapi dan radioterapi.
- Efek samping obat-obatan
Penggunaan obat-obatan dapat memicu jumlah trombosit rendah, misalnya ibuprofen, diuretik, dan aspirin. Hal ini dikarenakan obat-obatan tersebut dapat menghambat produksi trombosit.
- Infeksi virus
Penurunan jumlah trombosit juga dapat dipicu oleh virus, misalnya virus yang menyebabkan demam berdarah dengue. Infeksi virus yang memicu penyakit lain, seperti HIV, AIDS, dan cacar air, juga berisiko membuat jumlah trombosit rendah.
- Paparan bahan kimia beracun
Terpapar bahan kimia yang membahayakan nyawa, misalnya arsenik dan pestisida, berisiko tinggi memperlambat produksi trombosit, sehingga jumlahnya rendah.
2. Penyakit autoimun
Autoimun adalah gangguan di mana sel-sel yang sehat dilumpuhkan oleh daya tahan tubuh, termasuk sel induk. Untuk pengidap trombositopenia, daya tahan tubuh akan melumpuhkan trombosit, sehingga menurunkan jumlahnya. Penyakit autoimun yang membuat trombosit rendah, antara lain lupus, rematik, dan immune thrombocytopenia purpura (ITP).
3. Kehamilan
Faktor pemicu penurunan jumlah trombosit lainnya adalah kehamilan. Faktanya, jumlah trombosit yang rendah biasanya terjadi ketika ibu hamil akan melahirkan. Meski demikian, tidak diketahui pasti penyebab jumlah trombosit rendah pada ibu hamil.
Cara Meningkatkan Kadar Trombosit Secara Alami
Pada kasus penurunan trombosit yang tidak parah, Anda bisa menambah trombosit dengan makan makan bergizi berikut:
- Makanan tinggi zat besi
Zat besi dibutuhkan untuk produksi sel darah merah, sehingga ampuh menambah jumlah trombosit. Makanan yang menjadi sumber zat besi adalah daging merah, biji-bijian, kentang, bayam, tahu, dan kacang-kacangan. Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis makanan yang tepat dan dosis zat besi yang sesuai kondisi Anda.
- Jambu biji
Jambu biji berkhasiat untuk mengoptimalkan peningkatan jumlah trombosit. Berkat khasiat tersebut, jus jambu biji sering diberikan kepada pengidap demam berdarah untuk mempercepat penyembuhan.
- Daun pepaya
Daun pepaya juga perlu dimakan untuk menambah trombosit, karena dapat mencegah kerusakan sel keping darah oleh virus.
- Folat
Folat adalah nutrisi yang dibutuhkan untuk menambah trombosit. Berbagai makanan tinggi folat, antara lain hati sapi, brokoli, kol, bayam, dan kacang merah.
Jika trombosit masih rendah setelah makan makanan di atas, segera periksa ke dokter.