Penyebab Telat Haid dan Cara Mengatasinya
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Telat haid umumnya dikaitkan dengan kehamilan. Namun, telat haid juga bisa dialami oleh wanita yang tidak hamil. Telat haid bisa disebabkan oleh berbagai kondisi lain selain kehamilan. Ketahui lebih lanjut mengenai penyebab telat haid.
Meski bisa berbeda-beda, namun siklus haid yang normal adalah 21-35 hari. Tidak haid lebih dari 35 hari bisa menjadi gejala kondisi medis tertentu. Lalu, apa saja penyebab telat haid dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut informasi selengkapnya.
Beragam Faktor Penyebab Telat Haid
Selain gejala awal kehamilan, telat haid bisa disebabkan oleh beragam kondisi, yaitu:
- Stres
Stres bisa mengganggu kinerja hipotalamus, yaitu area otak yang berperan penting untuk mengatur siklus haid dan produksi hormon gonadotropin. Hal ini bisa menyebabkan telat haid.
Untuk mengatasi telat haid akibat stres, Anda bisa melakukan teknik relaksasi, misalnya meditasi dan yoga, atau mendengarkan musik.
2. Obesitas
Penelitian menemukan bahwa wanita yang kelebihan berat badan lebih berisiko mengalami telat haid. Hal ini dikarenakan berat badan berlebih bisa menyebabkan perubahan hormon pada wanita. Untuk mengatasinya, dokter merekomendasikan olahraga dan diet untuk menjaga berat badan ideal.
3. Berat badan turun
Wanita yang mengidap gangguan makan, misalnya bulimia atau anoreksia, juga berisiko mengalami telat haid. Berat badan yang turun drastis bisa mengganggu fungsi tubuh, serta menghentikan ovulasi.
4. Kebiasaan merokok
Penyebab telat haid berikutnya adalah kebiasaan merokok. Hal ini dikarenakan zat-zat dalam rokok, seperti nikotin, bisa mengganggu fungsi hormon estrogen yang berperan penting dalam mengendalikan siklus haid. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk berhenti merokok untuk mencegah telat haid.
5. PCOS (polycystic ovary syndrome)
PCOS adalah kondisi ketika tubuh memproduksi hormon androgen secara berlebihan, sehingga menyebabkan siklus haid tidak teratur atau bahkan tidak haid sama sekali. Meski penyebab PCOS belum diketahui secara pasti, namun kondisi ini diduga berkaitan dengan resistensi insulin.
Selain telat haid, PCOS ditandai dengan berat badan naik secara drastis, kulit berminyak atau berjerawat, dan bercak-bercak pada kulit.
6. Penyakit kronis
Telat haid juga bisa disebabkan oleh penyakit kronis, misalnya penyakit celiac dan diabetes. Penyakit celiac bisa memicu peradangan yang menyebabkan kerusakan pada usus kecil. Akibatnya, tubuh tidak bisa menyerap nutrisi, sehingga menyebabkan telat haid.
Sedangkan gula darah yang tidak stabil bisa menyebabkan perubahan hormon. Jika tidak ditangani dengan tepat, diabetes bisa menyebabkan siklus haid tidak teratur atau bahkan tidak haid sama sekali.
7. Menopause dini
Menopause dini adalah kondisi ketika ovarium berhenti berfungsi sebelum wanita memasuki usia 40 tahun. Menopause dini bisa menyebabkan pelepasan sel telur berhenti. Kondisi ini ditandai dengan telat haid, sulit tidur, dan berkeringat di malam hari.
Jika Anda mengalami gejala-gejala telat haid di atas dan sedang tidak hamil, konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dengan begitu, dokter bisa memastikan penyebabnya dan memberikan penanganan yang sesuai kondisi Anda, sehingga risiko komplikasi bisa dicegah.