Penyebab Telapak Kaki Terasa Panas dan Penanganannya
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Telapak kaki terasa panas adalah kondisi yang normal ketika suhu udara panas. Namun, jika telapak kaki yang panas muncul terus-menerus, bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari, mungkin menandakan gejala penyakit yang serius.
Telapak kaki terasa panas bisa muncul di salah satu atau kedua kaki dan sembuh tanpa penanganan medis. Namun, pada kasus yang parah, telapak kaki yang panas mungkin berkepanjangan dan menghambat aktivitas, sehingga membutuhkan penanganan medis. Lalu, apa penyebab telapak kaki terasa panas dan bagaimana penanganannya? Yuk, simak informasi selengkapnya di artikel ini.
Penyebab Telapak Kaki Terasa Panas
Gangguan saraf di kaki adalah penyebab telapak kaki terasa panas. Kondisi ini dipicu oleh gangguan kesehatan tertentu, yaitu:
- Konsumsi alkohol berlebihan, berisiko merusak saraf, serta organ tubuh dan hati. Gejalanya ditandai dengan sensasi perih dan panas di telapak kaki atau jari-jari tangan.
- Defisiensi vitamin B. Vitamin B penting untuk kesehatan sistem saraf. Oleh karena itu, asupan vitamin B yang tidak tercukupi di tubuh memicu kesemutan dan telapak kaki terasa panas.
- Gagal ginjal. Gangguan ginjal memicu penumpukan racun di darah, sehingga berisiko kerusakan saraf di kaki atau tangan. Kondisi ini ditandai dengan telapak kaki yang panas.
- Diabetes. Peningkatan kadar gula darah yang berlebihan dapat menimbulkan kerusakan organ dan jaringan saraf. Kondisi ini bisa memicu sensasi panas di kaki dan tangan.
- Neuropati perifer. Ketika saraf-saraf di telapak kaki terganggu, akan memicu keluhan, misalnya telapak kaki terasa panas.
- Penyakit arteri perifer. Aliran darah yang terganggu di tungkai dan kaki akan memengaruhi fungsi saraf di bagian tersebut. Kondisi ini memicu gejala, misalnya telapak kaki yang panas, kesemutan, dan nyeri.
- Hipotiroidisme. Jika tidak segera ditangani, hipotiroidisme memicu penumpukan cairan dan pembengkakan di jaringan tubuh, sehingga menekan saraf kaki dan memicu telapak kaki yang panas.
- Vaskulitis. Vaskulitis yang terjadi di pembuluh darah kaki memicu beragam keluhan, misalnya sensasi panas di telapak kaki, kesemutan, mati rasa, dan bengkak.
- Efek samping kemoterapi. Pengobatan kanker, misalnya kemoterapi, menimbulkan efek samping, seperti sensasi terbakar di tubuh, termasuk telapak kaki.
- Penggunaan obat-obatan. Ada beragam jenis obat yang mungkin memicu telapak kaki terasa panas, misalnya obat diabetes metformin, levodopa, amiodarone, dan isoniazid.
Cara Mengurangi Telapak Kaki Terasa Panas
Untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat telapak kaki terasa panas, berikut beragam cara yang perlu diterapkan:
- Kompres dingin telapak kaki yang panas.
- Aplikasikan salep atau krim dengan kandungan capsaicin atau lidocaine.
- Pijat telapak kaki yang panas dengan lembut untuk melancarkan sirkulasi darah.
- Membatasi konsumsi alkohol.
- Perbanyak asupan makanan tinggi vitamin B, misalnya kacang merah, ayam, daging sapi, bayam, salmon, dan buncis.
Jika telapak kaki terasa panas akibat penggunaan obat-obatan yang dikonsumsi, diskusikan dengan dokter mengenai obat untuk menggantikannya. Namun, untuk telapak kaki terasa panas akibat penyakit tertentu, penanganan medis diperlukan untuk mengobati kondisi tersebut, misalnya fisioterapi, pemberian obat-obatan, atau operasi. Jika Anda sudah menerapkan cara-cara mengurangi telapak kaki terasa panas di atas, namun telapak kaki yang panas tidak berkurang, segera ke dokter untuk perawatan dan pengobatan yang tepat.