Penyebab Nyeri Perut Kiri Bawah dan Cara Mengatasinya
Nyeri di perut kiri bawah adalah kondisi yang umum dialami akibat mengonsumsi makanan yang memicu perut kembung. Kondisi ini hilang dengan sendirinya dengan melakukan perawatan mandiri di rumah. Ketahui lebih lanjut mengenai penyebab dan penanganan nyeri perut kiri bawah.
Meski kerap tidak berbahaya, namun, nyeri perut kiri bawah berkepanjangan tidak boleh dianggap enteng, karena bisa menjadi gejala penyakit yang serius. Selain itu, perut bagian kiri adalah lokasi organ-organ penting, misalnya usus besar, lambung, dan ginjal kiri. Jika fungsinya terganggu, berisiko komplikasi yang membahayakan nyawa. Lalu, apa penyebab nyeri perut kiri bawah dan penanganannya? Berikut informasi selengkapnya.
Penyebab Nyeri Perut Kiri Bawah
Nyeri perut kiri bawah yang ringan umumnya hilang dengan sendirinya dalam 2 hari. Namun, jika nyeri dialami lebih dari dua hari, bisa disebabkan oleh beragam gangguan kesehatan berikut:
- Gastritis, yaitu peradangan atau pengikisan di lapisan lambung yang ditandai dengan nyeri perut kiri bawah.
- Peradangan pankreas. Ketika fungsi pankreas terganggu, akan memicu nyeri di perut kiri bawah yang meluas hingga ke punggung, terutama ketika makan dan berbaring.
- Diverkulitis, yaitu peradangan di divertikula yang memicu nyeri di area perut bagian kiri bawah. Kondisi ini umum dialami oleh orang usia di atas 50 tahun.
- Sakit maag. Rasa sakit di perut kiri bawah adalah salah satu gejala sakit maag.
- Radang usus besar. Peradangan di usus besar ditandai dengan nyeri perut sebelah kiri bawah. Kondisi ini juga memicu keluhan lain, misalnya tekstur feses melunak dan berat badan turun tanpa alasan yang jelas
- Penyakit ginjal. Gangguan pada ginjal, misalnya batu ginjal atau infeksi ginjal memicu sakit perut sebelah kiri.
Cara Mengobati Nyeri Perut Kiri Bawah yang Efektif
Nyeri perut kiri bawah yang ringan hilang dengan sendirinya. Namun, untuk mengurangi ketidaknyamanannya, berikut perawatan mandiri yang bisa diterapkan:
- Kompres hangat di area perut yang nyeri.
- Kunyah makanan dengan perlahan.
- Makan dengan porsi sedikit, namun sering.
- Memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih.
- Tidak mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, misalnya makanan pedas, makanan berlemak, minuman bersoda, minuman berkafein, dan minuman beralkohol.
- Penggunaan obat pencahar atau pelunak tinja jika nyeri perut disebabkan oleh gangguan pencernaan.
Kapan Harus ke Dokter?
Pada sebagian kasus, nyeri perut kiri bawah tanpa henti bisa menjadi kondisi yang serius. Oleh karena itu, diperlukan pengobatan dari dokter untuk mengatasi kondisi tersebut. Segera ke dokter jika muncul gejala-gejala berikut:
- Demam di atas 38 derajat Celsius.
- Perdarahan ketika hamil.
- Penurunan kesadaran, misalnya tidak responsif atau pingsan.
- Sakit perut atau panggul yang luar biasa.
- Sakit perut luar biasa yang muncul mendadak.
- Detak jantung cepat.
- Muntah darah.
- Perdarahan di dubur.
- Muncul darah di tinja.
- Sulit buang air besar.
- Muntah.
Jika Anda merasakan gejala-gejala di atas, konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan yang lengkap, sehingga diberikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda. Semakin cepat penyebabnya dipastikan, semakin cepat penanganan yang diberikan oleh dokter. Dengan begitu, komplikasi yang membahayakan nyawa bisa dicegah.