Penyebab Hipertensi dan Pencegahannya
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah penyakit yang kasusnya terus meningkat di Indonesia. Meski demikian, penyakit ini bisa dicegah dengan mengetahui penyebabnya. Apa penyebab hipertensi?
Penanganan hipertensi yang tepat penting untuk mencegah komplikasi yang membahayakan nyawa, misalnya gagal ginjal atau penyakit jantung. Agar bisa ditangani secepatnya, berikut beberapa penyebab hipertensi yang perlu Anda ketahui.
Penyebab Hipertensi
Hipertensi adalah penyakit yang bisa dialami semua orang, namun paling sering dialami oleh orang berusia paruh baya. Meski penyebabnya tidak diketahui pasti, namun ahli menduga genetik dan gaya hidup yang tidak sehat adalah faktor yang memicu hipertensi. Selain itu, ada beragam faktor lain yang bisa memicu hipertensi, yaitu:
1. Stres
Ketika seseorang stres, hormon adrenalin dan kortisol dikeluarkan dari tubuh yang memicu penyempitan pembuluh darah, sehingga tekanan darah naik. Meski stres belum bisa dipastikan sebagai pemicu hipertensi jangka panjang, namun mengelola stres dengan tepat bisa meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, sehingga tekanan darah Anda tetap stabil.
Untuk mengelola stres secara efektif, identifikasi pemicu stres yang kerap dialami. Anda juga bisa melakukan beragam cara untuk mengelola stres, misalnya rutin berolahraga, mendengarkan musik, meditasi, yoga, pijat, dan tidur cukup. Selain itu, melakukan hobi yang sudah lama tidak dilakukan efektif untuk meringankan stres.
2. Obesitas
Kelebihan berat badan atau obesitas kerap dikaitkan dengan tekanan darah tinggi. Massa tubuh yang berat membutuhkan banyak darah untuk mengangkut oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh. Hal ini memicu jantung bekerja ekstra keras, sehingga tekanan darah meningkat.
Seseorang disebut obesitas jika indeks massa tubuh di atas 25. Anda bisa memastikan indeks massa tubuh dengan kalkulator MIT. Tingginya angka MIT bisa mendeteksi ada atau tidaknya hipertensi.
3. Konsumsi natrium berlebihan
Untuk mencegah tekanan darah tinggi, penting untuk membatasi konsumsi natrium setiap hari. Oleh karena itu, jika Anda memiliki risiko tekanan darah tinggi, misalnya riwayat keluarga pengidap hipertensi, pastikan untuk membatasi asupan garam. Membatasi asupan garam efektif meningkatkan kesehatan jantung, serta menurunkan tekanan darah sekitar 5-6 mmHg.
4. Kebiasaan merokok
Perokok aktif adalah kondisi yang berisiko terkena hipertensi. Hal ini dikarenakan zat-zat berbahaya di rokok, misalnya nikotin, memengaruhi lapisan dinding pembuluh arteri, sehingga memicu tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi karena merokok juga memicu kerusakan pembuluh darah secara jangka panjang. Hal ini memicu perokok aktif rentan terkena komplikasi hipertensi, misalnya penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke.
5. Minum alkohol berlebihan
Penyebab hipertensi lainnya adalah terlalu banyak minum alkohol. Dikutip dari Mayo Clinic, minum alkohol berlebihan memicu tekanan darah tinggi. American Heart Association (AHA) juga menyebutkan bahwa alkohol memicu penumpukan lemak di dinding pembuluh darah arteri, sehingga berisiko tekanan darah tinggi. Alkohol juga meningkatkan risiko penyakit lain, misalnya penyakit jantung dan stroke.
Pencegahan Hipertensi
Ada beragam upaya yang bisa diterapkan untuk mencegah hipertensi, yaitu:
- Rutin berolahraga.
- Mempertahankan berat badan ideal.
- Membatasi asupan garam.
- Mengonsumsi makanan kaya gizi, misalnya sayuran dan buah-buahan.
- Tidak merokok.
- Tidak minum alkohol.
- Membatasi makanan tinggi lemak jenuh.
- Mengelola stres dengan tepat.