Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Kurang Darah
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Kurang darah atau anemia terjadi ketika sel-sel darah merah tidak mengandung cukup hemoglobin. Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke seluruh tubuh. Bagaimana cara mengatasi kurang darah?
Kurang darah atau anemia ditandai dengan kelelahan dan wajah yang terlihat pucat. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit tertentu dan kurangnya kebutuhan zat besi. Apa penyebab kurang darah, serta bagaimana cara mengatasinya? Berikut penjelasannya.
Penyebab Anemia
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengalami anemia, yaitu:
- Mengidap beberapa jenis anemia, seperti anemia sel sabit atau thalasemia yang bisa diturunkan.
- Memiliki riwayat penyakit kronik, seperti kanker, rheumatoid arthritis, ginjal, atau kolitis ulserativa.
- Konsumsi obat-obatan tertentu.
- Sedang hamil.
- Adanya eliminasi yang terjadi lebih awal dari biasanya pada sel darah merah yang disebabkan oleh masalah kekebalan tubuh.
- Memiliki masalah kesehatan dengan sumsum tulang, seperti leukemia, limfoma, multiple myeloma, dan anemia aplastik.
- Kekurangan vitamin dan nutrisi, seperti vitamin B12, folat, dan zat besi.
Gejala Anemia
Saat seseorang terkena anemia, ada beberapa gejala khas yang muncul berikut:
1. Sakit kepala
Sakit kepala yang muncul disebabkan oleh tubuh kekurangan pasokan hemoglobin yang cukup. Hemoglobin tidak hanya berfungsi untuk memberi warna merah pada darah, namun juga berfungsi untuk membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Ketika kadar hemoglobin rendah dalam tubuh, maka pasokan oksigen tidak sampai ke otak, sehingga menyebabkan pusing, terutama saat berdiri setelah duduk atau berbaring.
2. Kuku rapuh
Kuku rapuh, retak, dan mudah patah juga merupakan gejala kurang darah. Jika semakin parah, maka bentuk kuku bisa terlihat seperti sendok, di mana ujung kuku naik atau terangkat, sedangkan bagian tengah kuku datar. Namun, ciri-ciri ini jarang terjadi.
3. Tangan dan kaki dingin
Tangan dan kaki dingin juga termasuk ciri-ciri kurang darah. Hal ini disebabkan oleh minimnya suplai oksigen yang dialirkan dari jantung menuju kedua bagian. Sebagian penderita kurang darah bahkan lebih mudah merasa dingin pada hari tertentu dibandingkan hari-hari lainnya.
4. Jantung berdebar
Kurangnya sel darah merah dalam tubuh juga bisa menimbulkan sensasi jantung berdebar kencang atau disebut palpitasi. Hal ini dikarenakan kurangnya kadar hemoglobin dalam darah membuat jantung harus bekerja ekstra keras untuk mengalirkan darah ke oksigen, sehingga jantung berdetak lebih cepat dan kencang, karena berusaha memompa oksigen.
Cara Mengatasi Kurang Darah
Salah satu penyebab anemia adalah kurangnya zat besi, folat, dan vitamin B12 di dalam tubuh. Oleh karena itu, salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, folat, dan vitamin B12. Selain itu, ada juga beberapa cara mengatasi kurang darah lainnya, yaitu:
1. Mengonsumsi suplemen zat besi
Seorang dokter mungkin merekomendasikan penderita kurang darah untuk mengonsumsi suplemen zat besi. Dosis akan disesuaikan dengan tingkat rendahnya hemoglobin seseorang.
2. Berjalan
Rutin berjalan kaki dapat mendorong produksi sel darah merah dan hemoglobin. Pertimbangkan power walking jika tidak ingin joging agar terhindar dari cedera atau keterbatasan lainnya.
3. Joging
Selain baik untuk kesehatan jantung, berlari atau joging juga dapat membantu meningkatkan sel darah merah dan hemoglobin.