Penyebab dan Gejala HIV pada Pria yang Perlu Diwaspadai

gejala hiv pada pria

Penyebab dan Gejala HIV pada Pria yang Perlu Diwaspadai

HIV (human immunodeficiency virus) adalah infeksi virus yang ditularkan ketika berhubungan seksual yang tidak aman, berbagi jarum suntik, dan berganti pasangan seksual. HIV bisa dialami oleh pria dan wanita. Namun, gejala HIV pada pria berbeda dengan wanita.

Deteksi dini HIV penting agar bisa ditangani dengan tepat dan mencegah risiko komplikasi yang membahayakan nyawa, misalnya AIDS. Lalu, apa penyebab dan gejala HIV pada pria yang perlu diwaspadai? Berikut informasi selengkapnya.

Gejala HIV pada Pria

Ketika tubuh terinfeksi virus HIV, gejalanya tidak langsung terlihat. Namun, pada tahap awal, infeksi HIV memicu beragam keluhan, misalnya sakit kepala, nyeri otot dan sendi, demam, berat badan turun signifikan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Selain itu, berikut gejala-gejala HIV pada pria yang spesifik:

1. Penis nyeri saat buang air kecil.

Nyeri di penis ketika buang air kecil akibat pembengkakan prostat adalah gejala HIV pada pria yang perlu diwaspadai. Gejala ini juga disertai dengan keluhan lain, misalnya urine berwarna keruh, serta nyeri di perut, selangkangan, atau punggung bawah.

2. Luka pada penis.

Luka di area penis juga menandakan infeksi HIV. Selain di penis, luka muncul di area anus. Segera ke dokter jika Anda mengalami gejala ini agar diberikan pengobatan yang tepat.

3. Gairah seks menurun.

HIV memicu ketidakmampuan testis untuk memproduksi hormon testosteron yang cukup atau hipogonadisme, sehingga memengaruhi gairah seksual. Kondisi ini juga memicu keluhan lain, misalnya disfungsi ereksi, infertilitas, dan kelelahan.

Jika gejala-gejala di atas tidak ditangani dengan tepat, HIV berisiko menjadi AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). Pada tahap AIDS, tubuh tidak mampu melawan penyakit, sehingga rentan terkena infeksi atau penyakit tertentu, misalnya kanker. Oleh karena itu, jika Anda merasakan gejala-gejala di atas, segera ke dokter untuk diberikan pengobatan yang tepat. Dengan begitu, risiko komplikasi, misalnya AIDS, bisa dicegah dan Anda bisa hidup dengan normal.

Penyebab HIV pada Pria

Penyebab umum HIV pada pria adalah masuknya cairan tubuh pengidap, misalnya sperma, cairan vagina, atau darah, ke tubuh orang lain. Berikut beberapa cara penularan HIV yang perlu dihindari:

  • Hubungan seksual yang tidak aman, misalnya tanpa kondom.
  • Jarum suntik yang terinfeksi virus HIV, misalnya ketika membuat tato atau mengonsumsi narkoba.
  • Transfusi darah, misalnya donor darah dari orang yang terinfeksi HIV. Meski demikian, risiko penularan HIV melalui transfusi darah sudah berkurang, karena diperlukan skrining HIV.
  • Penularan dari ibu hamil ke janin yang dikandung, misalnya ketika proses melahirkan atau dari ASI saat menyusui.

Faktor Risiko HIV/AIDS

Penularan HIV tidak memandang usia dan jenis kelamin. Namun, pria berisiko tinggi terinfeksi HIV. Selain itu, orang dengan kondisi tertentu rentan tertular HIV, yaitu:

  • Pengidap infeksi menular seksual (IMS), misalnya herpes, sifilis, gonore, klamidia, dan lainnya.
  • Berhubungan seksual tanpa kondom.
  • Berganti pasangan seksual.
  • Pengguna jarum suntik untuk obat-obatan terlarang.
  • Efek prosedur medis yang tidak steril atau tidak secara profesional.
  • Tenaga kesehatan, misalnya risiko cedera karena tertusuk jarum suntik.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout