Penyebab dan Gejala Cacar Monyet

Informasi mengenai penyebab, gejala, dan penanganan cacar monyet, baca selengkapnya di artikel ini.

Penyebab dan Gejala Cacar Monyet

Cacar monyet adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox, yaitu virus yang berasal dari kelompok yang serupa dengan virus penyebab cacar. Penyakit ini umum ditemukan di Afrika Tengah dan Afrika Barat. Namun, akhir-akhir ini, cacar monyet juga mewabah di negara-negara luar Afrika, termasuk Asia Tenggara.

Cacar monyet dapat ditularkan dari hewan yang terinfeksi, misalnya tupai atau tikus, atau melalui kontak langsung dari manusia ke manusia. Informasi mengenai penyebab, gejala, dan penanganan cacar monyet, baca selengkapnya di artikel ini.

Penyebab dan Faktor Risiko Cacar Monyet

Cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Monkeypox. Penyakit ini ditemukan oleh ilmuwan akibat wabah yang berasal dari monyet yang diteliti, sehingga disebut cacar monyet. Namun, penularan cacar monyet tidak hanya dari monyet, namun juga hewan lain, misalnya tupai dan tikus. Meski jarang, penularan cacar monyet juga bisa dari manusia ke manusia. Selain itu, ada beragam faktor yang meningkatkan risiko infeksi cacar monyet, yaitu:

  • Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, misalnya luka terbuka akibat cakaran dan gigitan.
  • Konsumsi daging yang terinfeksi virus penyebab cacar monyet.
  • Kontak langsung dengan cairan tubuh pengidap cacar monyet, misalnya kontak dengan lesi kulit penderita atau dengan percikan air liur yang masuk ke mata, hidung, atau mulut akibat batuk atau bersin dari penderita.
  • Kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan tubuh penderita.

Gejala Cacar Monyet

Gejala cacar monyet mirip dengan cacar air dan muncul 5-21 hari setelah terinfeksi virus. Berikut gejala-gejala umum cacar monyet yang perlu diwaspadai:

  • Nyeri otot.
  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.

Setelah gejala-gejala awal di atas, akan muncul ruam di wajah, mulut, kaki, tangan, dan area mata, yang berkembang menjadi lesi. Gejala tersebut berlangsung selama 2 minggu hingga 1 bulan dan bisa sembuh tanpa penanganan medis.

Penanganan dan Pencegahan Cacar Monyet

Hingga saat ini, belum ada obat yang efektif menyembuhkan cacar monyet. Penanganan cacar monyet difokuskan pada pengobatan gejala. Dikutip dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ada 3 cara penanganan cacar monyet yaitu surveilans, terapeutik, dan vaksinasi. Terapeutik adalah penanganan berupa terapi simtomatis dan pemberian antivirus khusus cacar monyet. Antivirus akan diberikan kepada orang dengan faktor risiko cacar monyet atau pasien dengan gejala yang parah, misalnya muncul 100 lesi di kulit atau disertai dengan mual, muntah, dan demam tinggi. Untuk mencegah cacar monyet, ada beragam cara yang perlu diterapkan. Dikutip dari Kementerian Kesehatan RI, cacar monyet bisa dicegah dengan menghindari aktivitas seksual dengan orang yang terinfeksi cacar monyet, tidak berganti pasangan seksual, dan menerapkan perilaku seksual yang aman. Selain itu, segera ke dokter jika muncul gejala yang berkaitan dengan cacar monyet. Anda juga bisa menerapkan beragam cara untuk mencegah penularan cacar monyet, yaitu:

  • Tidak mengunjungi wilayah dengan wabah virus cacar monyet.
  • Tidak mengonsumsi daging mentah.
  • Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Jika tidak ada air dan sabun, hand sanitizer bisa menjadi pilihan.
  • Tidak berbagi barang pribadi dengan orang yang terinfeksi virus.
  • Menjaga jarak dengan pengidap cacar monyet.
  • Menjaga jarak dengan hewan pengerat atau primata yang liar.
  • Memperkuat daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi dan suplemen atau vitamin jika perlu.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout