Penyebab dan Gejala Batuk Pilek
Batuk pilek merupakan infeksi virus pada saluran pernapasan bagian atas. Kondisi ini ditularkan melalui kontak langsung dengan penderita atau melalui sentuhan benda yang terkontaminasi oleh virus.
Batuk pilek termasuk ringan dan bisa dialami siapa aja, mulai dari orang dewasa hingga bayi. Apa penyebab dan gejala batuk pilek, dan bagaimana cara mengobatinya? Berikut penjelasan lengkapnya.
Penyebab Batuk Pilek
Batuk pilek umumnya disebabkan oleh infeksi Human rhinovirus (HRV), adenovirus, human parainfluenza virus (HPV), atau bahkan virus Corona. Virus tersebut ditularkan melalui mulut, hidung, atau mata dan bisa masuk ketika seseorang secara tidak sengaja menghirup percikan liur penderita batuk pilek yang disemburkan ke udara. Virus juga masuk ketika seseorang menyentuh benda yang terkontaminasi virus, seperti gagang pintu.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena batuk pilek, yaitu:
- Memiliki daya tahan tubuh yang lemah.
- Berusia muda, misalnya anak-anak.
- Beraktivitas di area publik.
- Memiliki riwayat penyakit kronis.
- Cuaca dingin.
- Kebiasaan merokok.
Gejala Batuk Pilek
Berikut beberapa gejala yang ditimbulkan ketika seseoarang mengalami batuk pilek:
- Sering bersin.
- Batuk.
- Lelah.
- Sakit kepala.
- Hidung tersumbat.
- Gatal pada tenggorokan.
- Suara serak.
- Demam.
- Kehilangan nafsu makan.
- Nyeri otot dan sendi.
- Sakit pada telinga.
- Kemampuan mencium dan mengecap berkurang.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika gejala batuk pilek yang Anda alami tidak mereda lebih dari 10 hari, dan disertai dengan nyeri dada dan batuk terus-menerus dengan dahak, segera periksakan diri ke dokter. Jika batuk dan pilek dialami anak, segera bawa ke dokter jika mengalami beberapa gejala berikut:
- Batuk dan pilek semakin parah atau berlangsung lebih dari 3 minggu.
- Demam semakin tinggi atau berlangsung selama lebih dari 2 hari.
- Demam dialami oleh bayi yang baru lahir hingga berusia 12 minggu.
- Anak mengalami nyeri pada tenggorokan atau telinga, kesulitan bernapas, rewel, mengantuk, dan kehilangan nafsu makan.
Cara Mengobati Batuk Pilek
Batuk pilek termasuk kondisi yang ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam 7 hingga 10 hari tanpa penanganan medis. Meski demikian, terkadang gejala batuk pilek bisa berlangsung selama beberapa hari. Untuk meredakan gejalanya, berikut beberapa cara mengobati batuk pilek yang bisa Anda lakukan:
- Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, seperti tinggi serat dan rendah lemak.
- Istirahat yang cukup.
- Mencukupi asupan cairan tubuh dengan banyak minum air putih, minimal 8 gelas per hari.
- Mengonsumsi suplemen vitamin C dan zinc.
- Berkumur dengan menggunakana air garam hangat.
- Menggunakan petroleum jelly agar area bibir dan hidung tetap lembap.
- Mengonsumsi obat pembersih hidung.
- Menggunakan humidifier agar udara tetap lembap.
- Mengonsumsi obat pereda nyeri tenggorokan.
- Mengonsumsi berbagai jenis obat untuk mengatasi gejala batuk pilek, seperti ekspektoran untuk mengobati batuk, paracetamol dan ibuprofen untuk mengobati sakit kepala dan demam, serta dekongestan untuk mengobati hidung tersumbat.
Meski obat-obatan untuk mengatasi batuk dan pilek dijual secara bebas di apotek, Anda tetap perlu membaca aturan pakai yang tertera pada kemasan. Agar lebih aman, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terkait keamanan obat-obatan tersebut jika dikonsumsi oleh pengidap penyakit tertentu, bayi, anak-anak, serta ibu hamil dan menyusui.