Blog

Apa penyebab anemia aplastik dan gejalanya? Simak penjelasan berikut.

Penyebab Anemia Aplastik dan Gejalanya

Anemia aplastik adalah jenis anemia yang tergolong langka. Kondisi ini terjadi akibat kerusakan sumsum tulang, sehingga tidak bisa membentuk sel darah baru. Apa penyebab anemia plastik dan gejalanya?

Anemia aplastik bisa terjadi pada siapa saja, namun lebih rentan terjadi pada remaja, orang usia awal 20-an tahun, dan lanjut usia. Jika tidak ditangani dengan tepat, anemia aplastik bisa membahayakan nyawa, karena tubuh tidak memiliki sel darah yang cukup. Apa penyebab anemia aplastik dan gejalanya? Simak penjelasan berikut.

Penyebab Anemia Aplastik

Berdasarkan penyebabnya, anemia aplastik dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Acquired aplastic anemia

Acquired aplastic anemia terjadi setelah seseorang lahir dan lebih rentan terjadi pada orang dewasa.

Sebagian besar pengidap Acquired aplastic anemia tidak mengetahui penyebabnya. Namun, ahli menduga anemia aplastik jenis ini disebabkan oleh penyakit autoimun yang merupakan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh justru merusak organ sehat, termasuk sumsum tulang.

Menurut penelitian, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami Acquired aplastic anemia, yaitu:

  • Paparan radiasi bardaya tinggi secara berlebihan.
  • Pernah menjalani radioterapi dan kemoterapi.
  • Efek samping obat-obatan tertentu, seperti OAINS, antibiotik, atau acetazolamide.
  • Paparan zat kimia atau racun, seperti benzena, insektisida, logam berat, atau pestisida.
  • Kehamilan.
  • Infeksi virus, seperti cytomegalovirus, virus Epstein-Barr, HIV, dan Human Immunodeficiency Virus (HIV).

2. Inherited aplastic anemia

Inherited aplastic anemia adalah jenis anemia aplastik yang bersifat genetik. Kondisi ini lebih sering menyerang remaja dan anak-anak. Selain itu, pengidap Inherited aplastic anemia juga lebih berisiko mengalami kanker tertentu, misalnya leukemia.

Gejala Anemia Aplastik

Gejala anemia aplastik biasanya ditentukan oleh jenis darah yang dipengaruhi. Namun, ada beberapa gejala umum anemia aplastik yang perlu Anda ketahui berikut:

  • Wajah terlihat pucat.
  • Lelah.
  • Sulit bernapas.
  • Sakit kepala.
  • Sensasi jantung berdenyut terlalu cepat atau tidak beraturan.
  • Nyeri dada.
  • Rentan terkena infeksi dan demam.
  • Luka sulit sembuh.
  • Perdarahan, misalnya BAB berdarah, mimisan, atau mudah memar

Diagnosis Anemia Aplastik

Jika Anda mengalami gejala di atas, segera hubungi dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah gejala yang Anda alami tersebut disebabkan karena anemia aplastik. Jika dipastikan anemia aplastik, Anda mungkin akan dirujuk ke dokter spesialis hematologi.

Sebelum dokter menentukan diagnosis dan penyebab anemia aplastik yang Anda alami, biasanya dilakukan pemeriksaan fisik dan Anda akan direkomendasikan untuk mengikuti sejumlah pemeriksaan lainnya, seperti biopsi sumsum tulang, tes darah, tes genetik, serta tes fungsi hati dan ginjal.

Setelah hasil tes didapatkan, dokter akan memastikan apakah Anda mengidap anemia aplastik atau tidak. Jika mengalami anemia aplastik, dokter akan memberikan pengobatan sesuai kondisi dan tingkat keparahan penyakit.

Cara Mencegah Anemia Aplastik

Hingga saat ini, anemia aplastik tidak bisa disembuhkan. Namun, Anda bisa melakukan beberapa cara untuk mencegah anemia aplastik semakin parah, seperti:

  • Mencuci tangan secara rutin, terutama setelah buang air atau ketika beraktivitas di luar ruangan.
  • Pemeriksaan ke dokter secara rutin.
  • Tidur atau istirahat yang cukup.
  • Hindari olahraga yang banyak melakukan kontak fisik untuk mencegah perdarahan.
  • Imunisasi, terutama anak-anak. Namun, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout