Penyakit Meningitis: Gejala, Penyebab, dan Penanganan
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Penyakit meningitis atau radang selaput otak adalah peradangan di lapisan meningen yang melapisi otak dan saraf tulang belakang. Penyakit meningitis kerap tidak disadari oleh penderitanya, karena gejalanya mirip dengan gangguan kesehatan lain.
Deteksi dini penyakit meningitis penting untuk mencegah komplikasi serius, misalnya gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, kerusakan otak, bahkan kematian. Simak informasi mengenai gejala, penularan, dan penanganan penyakit meningitis di artikel ini.
Gejala Meningitis
Dikutip dari Meningitis Research Foundation, gejala awal meningitis ditandai dengan sakit kepala, demam, dan mungkin kejang. Gejala-gejala lainnya dapat berupa nyeri sendi dan otot, napas cepat, ruam kemerahan di tubuh, sensitivitas terhadap cahaya meningkat, mengantuk, dan sulit dibangunkan saat tidur. Penyakit meningitis rentan dialami oleh siapa saja, mulai dari bayi hingga orang dewasa. Meski demikian, penyakit meningitis lebih berisiko pada lansia, pengidap penyakit kronis, dan anak-anak. Dikutip dari National Health Service UK, gejala meningitis pada anak dapat berupa rewel, sering menangis, tidak nafsu makan, dan ada benjolan lunak di atas kepala.
Penyakit meningitis bisa berakibat fatal jika tidak dideteksi sejak dini dan ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala-gejala yang disebutkan sebelumnya, segera ke dokter untuk dipastikan penyebabnya dan diberikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Penyebab Penyakit Meningitis
Penyebab umum penyakit meningitis adalah infeksi bakteri atau virus. Dikutip dari Kid’s Health for Parents, meski kasus penyakit meningitis akibat infeksi bakteri jarang ditemukan, namun jenis ini bisa berkembang dengan cepat. Jenis-jenis bakteri penyebab meningitis, misalnya Listeria monocytogenes, Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenzae, dan Neisseria meningitidis. Sedangkan, meningitis akibat infeksi virus cenderung kurang berbahaya dan umumnya dapat sembuh tanpa penanganan medis. Kunci terhindar dari meningitis akibat infeksi virus adalah daya tahan tubuh dan kesehatan yang terjaga.
Cara Penularan Penyakit Meningitis
Ada beragam cara penularan penyakit meningitis akibat infeksi bakteri, yaitu paparan droplet ketika orang yang terinfeksi bersin atau batuk, serta penggunaan barang-barang pribadi dengan orang yang terinfeksi. Dikutip dari National Health Service UK, kontak langsung berupa ciuman juga bisa menjadi cara penularan penyakit meningitis. Untuk mengurangi risiko penularan penyakit meningitis, Anda dianjurkan untuk melakukan vaksinasi. Selain itu, menerapkan pola hidup sehat dan bersih adalah cara efektif mencegah penularan meningitis.
Penanganan Penyakit Meningitis
Seperti yang disebutkan sebelumnya, meningitis akibat infeksi virus umumnya bisa sembuh tanpa penanganan medis. Bila diagnosis meningitis virus sudah ditegakkan oleh dokter setelah pemeriksaan dan Anda diperbolehkan pulang oleh dokter, berikut penanganan sederhana yang bisa diterapkan di rumah untuk mendukung penyembuhan:
- Memastikan tubuh terhidrasi dengan banyak minum air putih.
- Istirahat yang cukup.
- Rutin mencuci tangan untuk mencegah penularan virus penyebab meningitis.
- Mengonsumsi makanan yang dimasak dengan benar dan matang, terutama pada ibu hamil.
- Hindari mengonsumsi keju yang diolah dari susu yang tidak dipasteurisasi.
- Mengonsumsi obat tanpa resep yang dijual bebas untuk mengurangi nyeri di tubuh dan demam, seperti ibuprofen atau paracetamol.
- Melakukan vaksin meningitis setelah sembuh, terutama jika Anda memiliki faktor risiko penyakit meningitis.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter secara berkala.
Untuk kasus meningitis bakteri, penanganan intensif oleh dokter di rumah sakit diperlukan, terutama dengan pemberian antibiotik oleh dokter. Deteksi dini penting untuk mencegah komplikasi serius. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala-gejala meningitis di atas, konsultasikan ke dokter untuk dipastikan penyebabnya dan ditangani dengan tepat.