Penyakit Lupus: Penyebab, Gejala, dan Penanganan
Lupus adalah jenis penyakit autoimun bersifat kronis yang memicu peradangan di sendi, kulit, ginjal, bahkan otak. Ketahui lebih lanjut mengenai penyebab dan gejala penyakit lupus.
Lupus ditandai dengan gejala yang berbeda-beda karena peradangan terjadi di beragam bagian dan organ tubuh. Lalu, apa saja penyebab dan gejala lupus yang perlu diwaspadai, serta bagaimana penanganannya? Simak informasi selengkapnya di artikel ini.
Penyebab dan Faktor Risiko Lupus
Hingga saat ini, belum ditemukan penyebab pasti penyakit lupus oleh para ahli. Meski demikian, ada faktor-faktor yang diduga memicu lupus, yaitu:
- Infeksi. Infeksi yang dialami seseorang memicu lupus atau kekambuhan gejala pada sebagian orang.
- Sinar matahari. Paparan sinar matahari berlebihan memicu lesi kulit atau efek internal pada orang dengan faktor risiko lupus.
- Obat-obatan tertentu. Penggunaan obat-obatan tertentu, misalnya antibiotik, obat anti kejang, dan obat tekanan darah, memicu lupus.
Selain itu, ada faktor-faktor yang meningkatkan risiko lupus. Berikut penjelasannya:
- Jenis kelamin. Wanita lebih rentan terkena lupus dibandingkan pria.
- Usia. Meski bisa dialami oleh segala usia, namun usia 15-40 tahun adalah kelompok usia yang rentan terkena lupus.
- Riwayat keluarga. Orang dengan keluarga pengidap lupus lebih berisiko terkena lupus.
- Ras. Orang-orang kulit berwarna, terutama ras Hispanik, Afrika, dan Asia lebih berisiko terkena lupus.
- Paparan sinar matahari. Orang yang terpapar sinar matahari terus-menerus berisiko terkena lupus.
- Penggunaan obat-obatan tertentu, misalnya hydralazine dan procainamide, meningkatkan risiko lupus.
Gejala Lupus
Meski gejalanya berbeda-beda, namun ada tiga gejala lupus yang umum ditemukan, yaitu:
- Ruam di kulit. Ruam menyerupai sayap kupu-kupu di batang hidung, pipi, tangan, dan pergelangan tangan adalah gejala khas lupus. Ruam ini bersifat permanen dan semakin parah jika terpapar sinar matahari.
- Kelelahan yang ekstrem. Kelelahan yang ekstrem, meski hanya melakukan aktivitas ringan atau sudah tidur yang cukup.
- Nyeri di persendian. Nyeri di persendian tangan dan kaki adalah gejala lupus lainnya. Namun, gejala ini tidak memicu kerusakan pada persendian.
Selain itu, ada beragam gejala yang mungkin dirasakan oleh pengidap lupus, seperti:
- Sakit kepala.
- Sakit dada.
- Sariawan.
- Demam di atas 38 derajat Celsius.
- Tekanan darah tinggi.
- Rambut rontok.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Penurunan daya ingat.
- Napas pendek akibat peradangan paru-paru.
- Jari-jari kaki dan tangan membiru atau memutih akibat cuaca dingin atau stres.
- Cairan berlebihan di tubuh, sehingga memicu pembengkakan di pergelangan kaki.
Penanganan dan Pencegahan Autoimun Lupus
Hingga saat ini, belum ada obat yang efektif menyembuhkan lupus. Penanganan lupus berfokus pada mengurangi gejala dan mencegah keparahan gejala. Berikut beragam penanganan lupus yang umum diberikan:
- Obat-obatan. Obat-obatan yang diberikan oleh dokter untuk mengurangi gejala lupus, misalnya kortikosteroid dan penekan kekebalan, atau hydroxychloroquine.
- Perubahan gaya hidup. Agar pemberian obat-obatan di atas efektif, pasien perlu menerapkan gaya hidup sehat, misalnya rutin berolahraga, membatasi konsumsi alkohol, tidak merokok, membatasi paparan sinar matahari, pemeriksaan kesehatan secara teratur untuk mencegah infeksi akibat lupus, dan mengelola stres dengan tepat, misalnya yoga dan meditasi.