Pentingnya Persiapan Mental Trimester Ketiga dan Cara Menjaganya
Selain kesehatan fisik, kesehatan mental yang baik adalah kunci agar bumil aman dan nyaman menjalani kehamilan. Selain itu, kesehatan mental bumil yang baik memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Ketahui lebih lanjut mengenai persiapan kesehatan mental trimester ketiga.
Kekhawatiran mengenai proses persalinan dan keluhan-keluhan yang dialami selama trimester ketiga bisa memengaruhi kesehatan mental bumil. Namun, kesehatan mental yang baik penting agar kesehatan bumil dan janin terjaga. Lalu, apa pentingnya persiapan mental trimester ketiga dan bagaimana cara meningkatkan kesehatan mental saat hamil? Berikut informasi selengkapnya.
Pentingnya Kesehatan Mental yang Baik di Trimester Ketiga
Perubahan fisik yang signifikan selama kehamilan bisa memengaruhi kondisi mental bumil. Namun, perubahan emosional karena khawatir atau cemas menghadapi persalinan adalah hal yang normal, asalkan bisa dikelola dengan baik. Selain perubahan fisik, perubahan hormon karena kehamilan bisa menimbulkan kelelahan dan stres, sehingga berisiko memengaruhi kondisi mental bumil.
Namun, kesehatan mental yang baik saat hamil adalah kunci kehamilan yang sehat dan tumbuh kembang janin yang optimal. Hal ini dikarenakan stres, depresi, atau kecemasan saat hamil, memicu bumil mengonsumsi obat-obatan atau alkohol yang membahayakan kesehatan janin untuk mengurangi stres. Dikutip dari Psikolog Klinis, Rena Masri S.Psi, M.Psi, kesehatan mental yang tidak terjaga berisiko memicu gangguan-gangguan emosional yang memengaruhi kesehatan kehamilan dan kondisi setelah melahirkan. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesehatan mental saat hamil agar kondisi bumil dan janin tetap sehat, sehingga proses persalinan berjalan nyaman dan lancar.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kesehatan Mental Saat Hamil
Dikutip dari Rena Masri S.Psi, M.Psi, kesehatan mental bumil dipengaruhi oleh beragam faktor, yaitu:
- Keluhan saat hamil akibat perubahan fisik dan hormon yang memicu stres, misalnya sakit punggung, morning sickness, dan kaki kram.
- Tidak siap secara mental untuk menghadapi proses persalinan, kondisi setelah melahirkan, dan proses membesarkan anak.
- Penurunan kualitas pernikahan atau gangguan hubungan antara suami istri.
- Tidak ada bantuan dan dukungan dari keluarga, teman-teman, atau lingkungan sekitar.
Jika tidak segera ditangani, faktor-faktor di atas bisa meningkatkan risiko gangguan mental yang serius, misalnya depresi, gangguan kecemasan, hingga gangguan bipolar, meski jarang ditemukan. Dikutip dari Pregnancy Birth Baby, gangguan kesehatan mental berisiko dialami oleh bumil mulai dari periode kehamilan hingga periode setelah melahirkan. Namun, kesehatan mental yang baik tidak hanya penting dijaga saat hamil saja, namun juga periode setelah melahirkan, dan seterusnya.
Tips Menjaga Kesehatan Mental Selama Kehamilan
Untuk meningkatkan kesehatan mental bumil selama kehamilan, berikut beragam cara yang perlu diterapkan:
- Melakukan teknik relaksasi, misalnya meditasi, yoga, dan latihan pernapasan.
- Rutin berolahraga ringan, misalnya berjalan santai sambil menghirup udara yang bersih.
- Mempersiapkan mental untuk proses persalinan dan merawat bayi dengan berkonsultasi ke dokter kandungan atau bertanya dengan orang yang pernah menjalani proses persalinan.
- Mencari banyak informasi terkait kehamilan, proses persalinan, hingga proses membesarkan anak. Agar efektif, lakukan hal ini bersama suami, sehingga bisa saling mendukung.
- Belajar mengontrol emosi dan tekanan.
- Lakukan aktivitas yang aman dan menyenangkan, misalnya mengikuti workshop kehamilan atau persalinan, membaca buku, berenang, atau berjalan-jalan santai ke tempat wisata terdekat.