Paracetamol Tidak Boleh Diminum dengan Obat Apa? Ini Penjelasannya

adakah obat yang tidak boleh diminum dengan paracetamol? Simak informasi selengkapnya di artikel ini.

Paracetamol Tidak Boleh Diminum dengan Obat Apa? Ini Penjelasannya

Paracetamol adalah obat yang umum dikonsumsi untuk mengurangi beragam gejala penyakit tertentu, seperti nyeri, demam, sakit gigi, dan radang sendi. Paracetamol kerap dikonsumsi dengan obat lain untuk meningkatkan efektivitasnya. Namun, agar aman untuk kesehatan, paracetamol sebaiknya tidak boleh diminum dengan obat-obatan tertentu.

Banyak orang mengonsumsi paracetamol dengan obat lain untuk mempercepat kesembuhan penyakit tertentu. Namun, amankah penggunaan paracetamol dengan obat lain, dan adakah obat yang tidak boleh diminum dengan paracetamol? Simak informasi selengkapnya di artikel ini.

Memahami Cara Kerja Paracetamol

Paracetamol adalah obat untuk mengurangi gejala-gejala, seperti demam dan nyeri. Namun, paracetamol tidak bisa mengobati penyakit yang mendasarinya. Paracetamol bekerja dengan cara menurunkan kadar prostaglandin, yaitu senyawa yang memicu peradangan, sehingga dapat mengurangi gejala seperti nyeri dan demam. Agar tidak membahayakan kesehatan, konsultasikan ke dokter sebelum mengonsumsi paracetamol, terutama pada ibu hamil atau menyusui. Dokter akan memberikan saran dan bantuan mengenai jenis dan dosis obat yang sesuai dengan kondisi Anda. 

Bolehkah Paracetamol Diminum dengan Obat Lain?

Jika Anda berusia di atas 16 tahun, penggunaan paracetamol bersamaan dengan ibuprofen tergolong aman. Konsumsi paracetamol dan ibuprofen di waktu yang sama atau terpisah, namun di waktu yang berdekatan. Selain itu, pastikan perut Anda terisi sebelum mengonsumsi ibuprofen, dan konsumsi paracetamol dan ibuprofen sesuai dengan dosis yang ada di label kemasan. Penggunaan paracetamol bersamaan dengan antibiotik juga tergolong aman. Namun, penggunaan paracetamol berisiko efek samping serius jika dilakukan bersamaan dengan obat-obatan tertentu, yaitu:

  • Berisiko perdarahan jika dikonsumsi bersamaan dengan warfarin.
  • Berisiko mengurangi efektivitas paracetamol jika dikonsumsi bersamaan dengan imatinib, cholestyramine, phenobarbital, phenytoin, dan carbamazepine.
  • Memicu efek samping paracetamol jika dikonsumsi bersamaan dengan domperidone, metoclopramide, atau probenecid.
  • Memicu efek samping obat busulfan.
  • Memicu kerusakan organ hati jika dikonsumsi bersamaan dengan alkohol.

Untuk mengurangi risiko efek samping dan interaksi obat di atas, konsultasikan ke dokter atau ikuti petunjuk penggunaan yang tertera di label kemasan sebelum mengonsumsi paracetamol dengan obat lain. Jika Anda mengonsumsi obat herbal, suplemen, atau obat-obatan tertentu, misalnya obat untuk epilepsi atau obat untuk tuberculosis. Berdasarkan larangan penggunaan obat tetes, suspensi, dan obat cair yang dikeluarkan oleh BPOM, konsultasikan ke dokter sebelum memberikan obat-obatan kepada anak untuk mengurangi risiko efek samping serius atau reaksi alergi obat.

Risiko Efek Samping Paracetamol

Meski jarang memicu efek samping, namun jika dikonsumsi tanpa anjuran dokter, paracetamol berisiko memicu efek samping berikut:

  • Demam.
  • Gatal di kulit.
  • Tubuh lemah.
  • Sakit tenggorokan.
  • Nyeri punggung.
  • Sariawan. 
  • Urin berdarah atau berwarna keruh.
  • BAB berdarah atau tinja kehitaman.

Segera ke dokter jika muncul ciri-ciri kelebihan dosis paracetamol berikut:

  • Nyeri di perut bagian atas.
  • Tidak nafsu makan.
  • Diare.
  • Keringat dingin.
  • Mual atau muntah.

Itulah penjelasan terkait obat-obatan yang tidak boleh dikonsumsi dengan paracetamol. Jika ada pertanyaan seputar penggunaan paracetamol yang aman, konsultasikan ke dokter untuk diberikan saran dan bantuan yang tepat.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout