Paracetamol adalah Pereda Demam, Ketahui Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingya
Demam biasanya disertai dengan gejala-gejala yang membuat penderitanya tidak nyaman, seperti sakit kepala dan menggigil. Untuk mengurangi gejalanya, biasanya digunakan paracetamol. Paracetamol adalah pereda demam dan nyeri yang efektif. Ketahui manfaat, dosis, dan aturan pakai paracetamol.
Paracetamol adalah pertolongan awal bagi orang yang mengalami demam atau nyeri otot. Namun, adakah efek samping paracetamol yang perlu diwaspadai, serta hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan sebelum minum paracetamol? Berikut penjelasan lengkapnya.
Apa Manfaatnya?
Paracetamol efektif untuk meringankan gejala demam dan mengatasi berbagai rasa sakit. Selain itu, paracetamol juga bisa digunakan untuk mengatasi sakit gigi, sakit kepala, dan gejala demam lainnya.
Hingga saat ini, peneliti belum bisa memastikan bagaimana cara paracetamol meredakan demam dan nyeri. Namun, diduga paracetamol bisa menghambat pembawa pesan rasa sakit dan memengaruhi area di otak yang memengaruhi suhu tubuh.
Efek paracetamol bisa terasa dalam waktu satu jam setelah dikonsumsi dan bisa bertahan setidaknya 5-6 jam.
Dosis Paracetamol
Dosis paracetamol yang tepat ditentukan oleh berbagai faktor, seperti kondisi pasien, usia, dan berat badan. Berikut dosis paracetamol berdasarkan kondisi pasien:
- Orang dewasa: 500 miligram setiap 4-6 jam sekali dan dosis maksimal 4000 miligram per hari.
- Remaja usia di atas 12 tahun: 325-650 miligram setiap 4-6 jam sekali.
Efek Samping Paracetamol
Paracetamol biasanya tidak menimbulkan efek samping yang signifikan. Namun, ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko timbulnya efek samping, yaitu:
- Reaksi alergi, seperti pembengkakan atau ruam kulit, terhadap orang yang memiliki alergi terhadap bahan-bahan yang terkandung dalam paracetamol.
- Gangguan pada ginjal atau hati jika paracetamol dikonsumsi dalam dosis yang berlebihan.
- Detak jantung berdebar-debar.
- Menurunnya tekanan darah.
- Kelainan darah.
Segera periksa ke dokter jika Anda merasakan efek samping di atas.
Selain itu, Anda perlu menghentikan penggunaan paracetamol dan menghubungi dokter jika mengalami beberapa gejala berikut:
- Sakit pada perut bagian atas.
- Mual.
- Warna urine berubah menjadi gelap.
- Gatal-gatal.
- Tidak nafsu makan.
- Warna feses terlihat pucat.
- Mata dan kulit terlihat menguning.
Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai efek samping tertentu, segera berkonsultasi dengan dokter.
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Paracetamol
Agar tidak menimbulkan efek samping, pastikan untuk mengikuti saran dokter atau aturan pakai yang ada di label kemasan sebelum minum paracetamol. Jangan menggandakan dosis tanpa anjuran dokter, karena bisa menyebabkan efek samping yang berbahaya.
Meski tergolong aman dan sering digunakan sebagai pertolongan awal untuk mengobati demam, orang-orang dengan kondisi berikut perlu berhati-hati sebelum minum paracetamol:
- Mengidap penyakit ginjal atau hati.
- Memiliki riwayat alergi terhadap paracetamol.
- Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dalam jangka panjang.
- Sedang menjalani pengobatan epilepsi.
- Sedang menjalani pengobatan tuberkulosis.
- Sedang mengonsumsi obat pengencer darah.
Orang-orang yang memiliki kondisi di atas, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi paracetamol. Dokter akan memberikan rekomendasi obat lain yang lebih aman untuk kondisi Anda, atau menyesuaikan dosis yang tepat sesuai usia, berat badan, dan kondisi Anda.