Operasi Batu Empedu: Jenis, Proses, dan Efek Samping

operasi batu empedu

Operasi Batu Empedu: Jenis, Proses, dan Efek Samping

Ketika batu empedu mulai menimbulkan keluhan seperti nyeri hebat atau penyumbatan saluran empedu, dokter biasanya akan merekomendasikan operasi batu empedu. 

Tindakan ini bertujuan mengangkat kantong empedu agar batu tidak kembali terbentuk dan Anda bisa kembali beraktivitas dengan nyaman. 

Meski terdengar menakutkan, prosedur ini termasuk umum dan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Berikut penjelasan lengkap mengenai jenis operasi batu empedu dan efek sampingnya!

Perlukah Operasi Batu Empedu?

Tidak semua orang yang memiliki batu empedu perlu langsung menjalani operasi. Jika Anda tidak mengalami gejala apa pun, biasanya dokter tidak akan merekomendasikan tindakan khusus karena sebagian batu yang berukuran kecil bisa keluar dengan sendirinya. 

Meski begitu, Anda tetap perlu waspada karena batu empedu dapat menimbulkan serangan nyeri atau komplikasi jika dibiarkan terlalu lama.

Operasi batu empedu (kolesistektomi) biasanya diperlukan jika kondisi berikut terjadi:

  • Batu empedu di kantong empedu yang sudah menimbulkan gejala (kolelitiasis).
  • Batu empedu menyumbat saluran empedu (koledokolitiasis).
  • Peradangan kantong empedu (kolesistitis).
  • Polip kantong empedu berukuran besar, karena berpotensi menjadi kanker.
  • Pankreatitis akibat batu empedu.
  • Kecurigaan adanya kanker kantong empedu.

Bila Anda mengalami nyeri berulang, mual, atau gejala lain yang makin mengganggu, dokter akan menilai apakah operasi batu empedu merupakan langkah terbaik untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Jenis Operasi Batu Empedu

Batu empedu yang menyumbat saluran empedu dapat menyebabkan infeksi, peradangan, hingga komplikasi serius. 

Dalam banyak kasus, operasi batu empedu menjadi solusi paling efektif karena tubuh tetap bisa berfungsi normal tanpa kantong empedu. 

Hati Anda tetap memproduksi empedu seperti biasa, sehingga sistem pencernaan tidak akan berhenti bekerja.

Dokter umumnya memilih salah satu dari dua jenis prosedur berikut untuk mengangkat kantong empedu:

1. Laparoskopi

Metode laparoskopi adalah prosedur yang paling sering digunakan dan dikenal sebagai pilihan yang lebih minim luka. 

Selama operasi batu empedu laparoskopi, dokter bedah akan membuat beberapa sayatan kecil di perut Anda. 

Lewat salah satu sayatan tersebut, dokter memasukkan selang dengan kamera kecil untuk melihat kondisi bagian dalam tubuh melalui monitor.

Melalui sayatan lainnya, dokter memasukkan alat khusus untuk mengangkat kantong empedu. 

Bila dokter mencurigai adanya batu tambahan di saluran empedu, pemeriksaan penunjang seperti rontgen atau USG mungkin dilakukan terlebih dahulu.

Durasi operasi biasanya sekitar 1–2 jam. Setelah selesai, sayatan akan ditutup, dan Anda dipindahkan ke ruang pemulihan. 

Banyak pasien dapat pulang di hari yang sama, meski sebagian mungkin perlu menginap satu malam. 

Pemulihan setelah operasi laparoskopi cenderung cepat; sebagian besar orang bisa kembali pulih total dalam waktu sekitar satu minggu.

Namun, tidak semua kondisi memungkinkan prosedur ini. Ada kalanya dokter memulai dengan metode laparoskopi, tapi harus beralih ke sayatan besar jika ditemukan jaringan parut atau komplikasi tertentu.

2. Kolesistektomi Terbuka

Pada metode kolesistektomi terbuka, dokter membuat sayatan sekitar 15 cm di bagian kanan perut, tepat di bawah tulang rusuk. 

Otot dan jaringan akan disisihkan untuk membuka akses menuju kantong empedu. Prosedur operasi batu empedu jenis ini biasanya dipilih jika kondisi tubuh atau anatomi Anda tidak memungkinkan tindakan laparoskopi.

Durasi operasi sama seperti laparoskopi, yaitu sekitar 1–2 jam. Tetapi masa pemulihannya lebih lama. Anda perlu dirawat di rumah sakit selama 2–3 hari setelah operasi. 

Begitu pulang, waktu pemulihan total dapat memakan waktu 4–6 minggu sebelum Anda benar-benar kembali beraktivitas normal.

Persiapan Sebelum Operasi Batu Empedu

Sebelum menjalani operasi batu empedu, dokter dan tim medis akan memastikan kondisi Anda siap dan aman untuk prosedur. Berikut beberapa persiapan yang biasanya perlu Anda lakukan:

1. Tidak Makan Semalam Sebelum Operasi

Anda diminta untuk berpuasa pada malam sebelum prosedur. Anda masih boleh minum sedikit air untuk mengonsumsi obat tertentu, tapi hindari makan dan minum setidaknya 4 jam sebelum operasi dimulai.

2. Menghentikan Beberapa Obat atau Suplemen

Beritahu tim medis mengenai seluruh obat serta suplemen yang Anda konsumsi. Sebagian obat mungkin tetap harus diminum, tapi obat atau suplemen tertentu perlu dihentikan sementara karena bisa meningkatkan risiko perdarahan selama operasi batu empedu.

3. Proses Anestesi

Operasi dilakukan dengan anestesi umum, sehingga Anda tidak akan sadar selama tindakan berlangsung. 

Obat bius diberikan melalui pembuluh darah di lengan. Setelah Anda tertidur, tim medis akan memasang selang pernapasan dan dokter akan melakukan prosedur, baik secara laparoskopi maupun operasi terbuka.

Efek Samping Operasi Batu Empedu

Sebagian besar orang dapat hidup dengan normal dan tetap bisa mencerna makanan tanpa kantong empedu. 

Namun, beberapa efek samping ringan dapat muncul setelah operasi batu empedu, dan biasanya membaik dalam beberapa minggu atau bulan.

Efek samping yang mungkin Anda rasakan meliputi:

  • Feses lebih cair atau frekuensi BAB meningkat
  • Perut terasa penuh atau lebih sering buang gas
  • Perut kembung
  • Perubahan pola BAB

Meskipun jarang, tetap ada risiko komplikasi serius seperti cedera pada saluran empedu yang dapat menimbulkan infeksi. 

Kalau hal ini terjadi, Anda mungkin membutuhkan tindakan operasi lanjutan untuk memperbaiki saluran empedu.

Cara Mencegah Batu Empedu

Anda bisa menurunkan risiko batu empedu melalui perubahan gaya hidup yang lebih sehat. Berikut beberapa cara mencegah batu empedu yang bisa mulai Anda terapkan:

1. Konsumsi Makanan Bergizi dan Kaya Serat

Perbanyak asupan serat dari sayuran, buah, dan biji-bijian utuh. Pilih juga lemak sehat seperti lemak tak jenuh dari kacang-kacangan, ikan, dan alpukat. 

Pola makan seperti ini membantu menjaga keseimbangan kolesterol dalam empedu dan mengurangi risiko terbentuknya batu.

2. Batasi Makanan Tinggi Gula dan Lemak Trans

Hindari makanan yang terlalu banyak diproses, minuman manis, camilan tinggi gula, serta lemak jenuh dan trans. 

Jenis makanan tersebut dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam empedu dan memicu pembentukan batu empedu.

3. Rutin Berolahraga

Aktivitas fisik yang teratur membantu mengatur berat badan dan menjaga fungsi metabolisme. 

Usahakan berolahraga setidaknya 30 menit per hari, 5 hari dalam seminggu. Anda bisa memilih aktivitas sederhana seperti jalan kaki, bersepeda, atau latihan ringan di rumah.

4. Jaga Berat Badan Tetap Sehat

Kalau Anda mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, konsultasikan dengan dokter tentang cara menurunkan berat badan secara aman. Targetkan penurunan yang bertahap, bukan drastis. 

Menurunkan berat badan terlalu cepat dapat meningkatkan risiko batu empedu karena tubuh melepaskan kolesterol dalam jumlah besar.

5. Gunakan Obat Hormon dengan Hati-Hati

Jika Anda perempuan atau seseorang yang memiliki risiko tinggi batu empedu (misalnya karena riwayat keluarga atau obesitas), diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan kontrasepsi hormonal atau terapi hormon. Keduanya dapat meningkatkan risiko batu empedu pada sebagian orang.

Pada banyak kasus, keluhan yang terus berulang dan risiko komplikasi membuat operasi batu empedu menjadi pilihan terbaik. Baik melalui metode laparoskopi maupun kolesistektomi terbuka, dokter akan menyesuaikan prosedur dengan kondisi kesehatan Anda. Dengan memahami proses dan pemulihannya, Anda tidak perlu terlalu cemas dan bisa mempersiapkan diri dengan lebih tenang.

Selalu jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan beli suplemen dan obat terpercaya dari Pyfa Health!

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout