Omeprazole: Cara Penggunaan, Interaksi Obat, dan Efek Samping

Omeprazole: Cara Penggunaan, Interaksi Obat, dan Efek Samping

ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty

Apa itu Omeprazole? Omeprazole adalah obat untuk mengurangi keluhan yang disebabkan oleh penyakit yang berkaitan dengan asam lambung, misalnya gastroesophageal reflux disease (GERD), maag, dan tukak lambung. Ketahui lebih lanjut mengenai cara penggunaan dan dosis omeprazole yang tepat.

Omeprazole berfungsi untuk menghambat aktivitas pompa proton yang memproduksi asam lambung. Dengan mengurangi produksi asam lambung, omeprazole efektif mengurangi keluhan iritasi dinding lambung, misalnya mual, perut kembung, dan nyeri ulu hati. Berapa dosis omeprazole yang tepat, serta adakah efek sampingnya? Berikut informasi selengkapnya.

Cara Penggunaan Omeprazole yang Tepat

Untuk mencegah efek samping atau risiko yang membahayakan nyawa, berikut panduan penggunaan omeprazole yang aman:

  • Hindari penggunaan omeprazole jika ada alergi terhadap kandungan obat ini atau obat golongan penghambat pompa proton lain, misalnya lansoprazole atau esomeprazole.
  • Beri tahu dokter jika pernah atau sedang mengidap gangguan kesehatan, misalnya penyakit ginjal, penyakit hati, kejang, osteoporosis, lupus, hipomagnesemia, atau defisiensi vitamin B12.
  • Beri tahu dokter jika sedang hamil, menyusui, atau menjalani program kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda akan menjalani prosedur endoskopi.
  • Beri tahu dokter jika sedang mengonsumsi obat HIV dengan kandungan rilpivirine. 
  • Beri tahu dokter jika sedang mengonsumsi obat lain, termasuk suplemen dan obat herbal, untuk mencegah interaksi obat.
  • Untuk penggunaan omeprazole pada lansia dan anak-anak, perlu anjuran dari dokter untuk mencegah risiko efek samping yang serius.
  • Jika Anda akan menjalani operasi atau prosedur medis tertentu, misalnya operasi gigi, dan sedang mengonsumsi omeprazole, beri tahu dokter.
  • Segera ke dokter jika muncul efek samping yang serius atau reaksi alergi obat setelah mengonsumsi omeprazole.

Interaksi Omeprazole dengan Obat Lain

Penggunaan omeprazole dan obat tertentu di waktu yang sama berisiko menimbulkan interaksi antar obat, yaitu:

  • Penggunaan obat diuretik, misalnya furosemide, indapamide, atau amiloride, bersama omeprazole berisiko tinggi hipomagnesemia.
  • Omeprazole mengurangi efektivitas obat HIV, misalnya rilpivirine dan obat kanker erlotinib.
  • Omeprazole mengurangi efektivitas obat antijamur jenis azole, misalnya ketoconazole atau itraconazole.
  • Omeprazole meningkatkan risiko efek samping obat digoxin, diazepam, atau phenytoin.
  • Omeprazole meningkatkan kadar methotrexate atau tacrolimus, sehingga berisiko efek samping.
  • Omeprazole mengurangi efektivitas clopidogrel untuk mencegah risiko stroke atau serangan jantung.

Efek Samping Omeprazole

Penggunaan omeprazole mungkin memicu efek samping yang perlu diantisipasi, yaitu:

  • Mual dan muntah.
  • Perut kembung.
  • Sakit kepala.
  • Sembelit.
  • Keluhan flu, misalnya pilek atau sakit tenggorokan.

Segera ke dokter jika efek samping di atas tidak sembuh atau memburuk. Selain itu, segera ke dokter jika muncul reaksi alergi atau efek samping yang serius berikut:

  • Diare yang disertai darah.
  • Sakit perut parah.
  • Nyeri yang tidak wajar di punggung, pinggul, atau pergelangan tangan.
  • Kejang.
  • Hipomagnesemia, yaitu kondisi yang ditandai dengan ketidakteraturan denyut jantung, pusing, kram otot, dan tremor.
  • Gangguan ginjal yang ditandai dengan ciri-ciri berupa urine berdarah, jarang buang air kecil, dan berat badan naik.
  • Gejala lupus yang memburuk, misalnya ruam di pipi dan hidung, serta nyeri sendi.

Selain itu, efek samping omeprazole jangka panjang dapat berupa tidak tercukupinya kebutuhan vitamin B12 dan tumbuhnya polip di lambung. Untuk meminimalisir risiko efek samping tersebut, konsultasikan ke dokter terkait konsumsi omeprazole dan periksa ke dokter secara berkala selama penggunaan omeprazole.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout