Oliguria: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

oliguria

Oliguria: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Oliguria adalah kondisi ketika jumlah urine di bawah 400 mL/24 jam. Kondisi ini bisa menjadi gejala gangguan kesehatan, misalnya gangguan ginjal atau dehidrasi. 

Jumlah urine pada orang yang sehat adalah 800-2.000 mL/24 jam. Jika kurang dari jumlah tersebut, seseorang bisa terkena oliguria. Oliguria tidak boleh dianggap sepele, karena menandakan penyakit yang lebih serius. Simak informasi selengkapnya mengenai penyebab, gejala, dan penanganan oliguria di artikel ini.

Penyebab Oliguria

Mengenali penyebab oliguria penting agar bisa ditangani dengan tepat. Berikut beragam kondisi yang memicu oliguria:

  • Kerusakan ginjal, misalnya gagal ginjal akut, skleroderma, keracunan logam berat, glomerulonefritis, hipertensi maligna, eklamsia, atau sindrom hemolitik uremik.
  • Gangguan aliran darah ke ginjal, misalnya sepsis, luka bakar berat, gagal jantung, gagal hati, hipertensi tidak terkendali, reaksi alergi berat, atau berkurangnya darah atau cairan di tubuh akibat dehidrasi berat, perdarahan, atau diare berat.
  • Penyumbatan di saluran urine, misalnya pembengkakan prostat, batu ginjal, tumor di saluran kemih atau ginjal, gangguan saraf di kandung kemih, skistosomiasis, atau jaringan parut akibat operasi di saluran kemih.

Selain itu, oliguria rentan dialami oleh pengidap penyakit kritis, misalnya hipertensi atau diabetes.

Gejala Oliguria

Gejala umum oliguria adalah jumlah urine yang sedikit. Selain itu, kondisi ini ditandai dengan gejala-gejala berikut:

  • Pucat.
  • Sulit bernapas.
  • Hipertensi.
  • Edema.
  • Nafsu makan berkurang.
  • Lemas.
  • Sakit pinggang.
  • Bibir kering.
  • Takikardia.
  • Mual dan muntah parah.

Penanganan Oliguria

Penanganan oliguria didasarkan pada penyebab dan tingkat keparahan pasien. Berikut beragam penanganan oliguria yang diberikan oleh dokter:

  • Untuk oliguria akibat kurang minum, akan direkomendasikan oleh dokter untuk minum air putih yang cukup.
  • Untuk oliguria postrenal, termasuk BPH, penanganan berupa operasi prostat oleh dokter. Sedangkan, untuk pengidap batu ginjal, dokter akan merekomendasikan operasi batu ginjal.
  • Untuk oliguria akibat komplikasi diabetes, penanganan berupa pemberian insulin, obat antihipertensi jenis ACE inhibitor, dan statin.
  • Untuk oliguria pada pengidap penyakit autoimun, akan diberikan imunosupresan.
  • Untuk oliguria akibat dehidrasi berat, akan diberikan infus cairan elektrolit.
  • Untuk pasien dengan kondisi perdarahan, akan dilakukan operasi darurat dan transfusi darah.

Prosedur cuci darah direkomendasikan untuk oliguria yang disebabkan oleh keracunan zat dan tidak efektif ditangani dengan metode pengobatan di atas. Selain itu, cuci darah direkomendasikan untuk oliguria dengan sindrom uremia, yaitu racun urea yang menumpuk di tubuh dengan gejala-gejala berupa kehilangan kesadaran dan sesak napas parah.

Pencegahan Oliguria

Oliguria disebabkan oleh beragam penyebab. Oleh karena itu, pencegahannya perlu disesuaikan dengan faktor yang mendasarinya. Pencegahan oliguria secara umum adalah minum air putih yang cukup atau 2 liter per hari. Jika oliguria disertai dengan diare dan muntah berat, tingkatkan asupan air dan oralit untuk mengurangi risiko oliguria. Sedangkan, pencegahan oliguria pada pengidap penyakit jantung, hipertensi, penyakit ginjal, penyakit liver, dan penyakit diabetes adalah melakukan pemeriksaan ke dokter secara rutin, menjalani pengobatan yang diberikan oleh dokter, dan menerapkan pola hidup sehat, misalnya mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan tidak merokok. Jika ada pertanyaan lebih lanjut terkait oliguria dan cara-cara pencegahannya, konsultasikan ke dokter untuk saran dan bantuan yang tepat.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout