Nyeri Sendi: Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

nyeri sendi

Nyeri Sendi: Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Nyeri sendi adalah ketidaknyamanan di sendi, yaitu jaringan penghubung dan pengatur pergerakan antara dua tulang. Kondisi ini ditandai dengan nyeri yang tajam atau sensasi panas di sendi. Agar tidak semakin parah, penting untuk menangani nyeri sendi sesuai dengan penyebabnya.

Nyeri sendi atau arthralgia sebenarnya bukanlah penyakit, namun kondisi yang menandakan penyakit tertentu, misalnya radang sendi atau arthritis dan peradangan di bantalan sendi atau bursitis. Simak informasi selengkapnya mengenai penyebab, pengobatan, dan pencegahan nyeri sendi di artikel ini.

Penyebab dan Faktor Risiko Nyeri Sendi

Ada beragam kondisi yang memicu nyeri sendi, misalnya cedera atau peradangan di sendi, ligamen, tulang rawan, dan tulang di area sendi. Meski bisa dialami oleh siapa saja, namun ada faktor-faktor yang meningkatkan risiko nyeri sendi, yaitu:

  • Usia di atas 60 tahun.
  • Riwayat keluarga pengidap nyeri sendi.
  • Mengidap kelainan pada sendi, tulang, atau tulang rawan.
  • Daya tahan tubuh lemah.
  • Mengidap penyakit hati atau ginjal.
  • Berat badan berlebih atau obesitas.
  • Mengidap penyakit metabolik, misalnya diabetes dan hemokromatosis.
  • Kerap melakukan gerakan dan tekanan berulang di sendi, misalnya berkebun, melukis, dan bermain alat musik.
  • Kulit rentan luka, misalnya karena eksim dan psoriasis.
  • Mengalami stres, kecemasan, dan depresi.

Pengobatan Nyeri Sendi

Penanganan nyeri sendi berfokus pada mengurangi peradangan dan nyeri, memulihkan fungsi sendi, dan mengobati faktor yang mendasarinya. Ada dua jenis pengobatan nyeri sendi yang bisa dilakukan, yaitu:

1. Perawatan mandiri.

Untuk nyeri sendi yang ringan, ada beragam cara yang bisa dilakukan di rumah, yaitu:

  • Kompres dingin di area sendi yang nyeri secara rutin.
  • Tidur yang cukup.
  • Mengaplikasikan balsam atau minyak oles untuk menghangatkan sendi.
  • Penggunaan obat penghilang nyeri yang dijual bebas, misalnya ibuprofen dan paracetamol.
  • Penggunaan koyo untuk menghangatkan sendi yang nyeri.
  • Mandi air hangat.
  • Tidak melakukan gerakan atau aktivitas yang memicu nyeri sendi.
  • Mengurangi berat badan, terutama pengidap obesitas.

2. Obat-obatan.

Pemberian obat-obatan oleh dokter akan disesuaikan dengan faktor yang mendasarinya. Berikut obat-obatan yang umum diberikan oleh dokter untuk mengobati nyeri sendi:

  • Antibiotik, jika disebabkan oleh infeksi bakteri.
  • Kortikosteroid bentuk suntik.
  • Obat suntik hyaluronic acid.
  • Capsaicin atau menthol berbentuk balsam, gel, atau krim yang diaplikasikan ke area sendi yang nyeri.
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), misalnya etodolac, diclofenac, atau nabumetone.
  • Obat golongan disease-modifying anti-rheumatic drugs (DMARD), misalnya, sulfasalazine dan methotrexate.
  • Duloxetine.

Pencegahan Nyeri Sendi

Untuk mencegah nyeri sendi, Anda perlu menghindari faktor-faktor pemicunya. Berikut beragam cara mencegah nyeri sendi yang perlu dilakukan:

  • Membatasi aktivitas yang memicu nyeri sendi.
  • Mengistirahatkan sendi, terutama jika melakukan aktivitas atau gerakan yang menekan sendi secara berulang.
  • Mempertahankan berat badan ideal.
  • Rutin berolahraga, terutama olahraga yang aman untuk sendi dan lutut.
  • Penggunaan alat pelindung diri, terutama jika melakukan gerakan atau aktivitas yang memicu nyeri sendi.
  • Rutin melakukan pemeriksaan dan pengobatan, terutama jika Anda mengidap penyakit yang berisiko nyeri sendi, misalnya penyakit asam urat, rheumatoid arthritis, atau osteoarthritis.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout