Mudah dan Cepat, Ini Cara Daftar Vaksin Covid-19 Anak di Aplikasi JAKI
Vaksinasi anak mulai dilakukan pemerintah pada 14 Desember 2021 lalu. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 yang saat ini masih terus melonjak, tidak hanya orang dewasa, namun juga anak-anak. Sebagai orang tua, Anda perlu mengetahui cara daftar vaksin COVID-19 di Indonesia.
Vaksinasi merupakan bagian penting dalam upaya pencegahan pandemi COVID-19 di Indonesia. Bagi anak usia mulai dari 12 hingga 17 tahun, kini bisa mendapatkan vaksinasi melalui aplikasi JAKI. Bagaimana caranya? Simak cara daftar vaksin COVID-19 anak berikut:
Cara Daftar Vaksin COVID-19 Anak di Aplikasi JAKI
Untuk memudahkan pendaftaran vaksinasi anak, pemerintah telah menyediakan cara mendaftar yang mudah dan bisa dilakukan di rumah, yaitu melalui aplikasi JAKI. Berikut caranya:
- Unduh JAKI melalui Google Play Store atau App Store.
- Buka aplikasi JAKI.
- Klik “Pendaftaran Vaksinasi COVID-19”.
- Masukkan NIK dan nama lengkap, lalu klik “Periksa”.
- Setelah itu, klik “Daftar Vaksinasi COVID-19”.
- Jawab pertanyaan pre-screening.
- Cantumkan nomor telepon agar petugas dapat menginformasikan jadwal vaksin.
- Saat pre-screening, Anda akan diminta menjawab sejumlah pertanyaan untuk mempercepat proses antrean di lokasi vaksinasi.
- Setelah proses pre-screening, cek kembali jawaban-jawaban Anda sebelum dikirim.
- Klik “Kirim Jawaban Pre-Screening”.
- Selanjutnya, akan muncul jadwal dan tempat pelaksanaan vaksinasi.
- Screenshot QR code untuk ditunjukkan kepada petugas vaksinasi saat hari pelaksanaan.
Selain itu, ada beberapa dokumen yang perlu disiapkan untuk vaksinasi anak. Berikut daftar dokumen vaksinasi COVID-19 anak usia 12-17 tahun:
- Kartu Keluarga atau dokumen lain yang mencantumkan NIK anak.
- Dokumen pre-screening yang sudah dicetak dari aplikasi JAKI.
- Barcode untuk ditunjukkan kepada petugas.
Jenis Vaksin yang Digunakan dan Efek Sampingnya
Dikutip dari laman PPID Jakarta, ada dua jenis vaksin untuk anak yang digunakan, yaitu Bio Farma atau Coronavac. Kedua jenis vaksin tersebut digunakan karena sudah memiliki Emergency Use Authorization (EUA). Selanjutnya, adakah efek samping vaksin untuk anak?
Dikutip dari laman CDC, efek samping mungkin dirasakan anak setelah mendapat vaksin COVID-19. Namun, hal tersebut merupakan gejala normal mengingat tubuh anak sedang membentuk proteksi terhadap virus COVID-19. Berikut beberapa efek samping yang mungkin terjadi pada anak setelah divaksin COVID-19:
1. Efek samping di lengan
Pada bekas suntikan, lengan anak mungkin akan terasa sedikit kemerahan, sakit, nyeri, dan pembengkakan. Selain itu, di tempat penyuntikan, anak juga mungkin terasa pegal atau nyeri otot dan sendi. Hal tersebut merupakan gejala yang normal. Untuk mengatasinya, Anda bisa mengompres area bekas suntikan atau istirahat yang cukup. Namun, jika pegal atau nyeri otot dan sendi atau kemerahan berlangsung lebih dari 24 jam, sebaiknya segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
2. Efek samping di tubuh
Efek samping lainnya juga terasa di tubuh anak. Beberapa gejalanya, antara lain sakit kepala, demam, kelelahan, panas dingin, dan mual. Meski dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari anak, namun efek samping ini akan hilang dalam beberapa hari. Untuk mengurangi gejalanya, Anda bisa memberikan anak obat pereda nyeri non-aspirin. WHO tidak merekomendasikan pemberian paracetamol sebelum anak divaksin, karena dapat berisiko berdampak pada cara vaksin bekerja.