Meningitis: Gejala, Faktor Risiko, Penanganan, dan Pencegahannya
Meningitis adalah infeksi di meningen, yaitu selaput yang melapisi otak dan saraf tulang belakang. Meningitis adalah penyakit yang sulit dideteksi, karena gejala awalnya menyerupai flu. Lalu, apa gejala dan faktor risiko meningitis yang perlu diwaspadai?
Ada beragam faktor pemicu meningitis, misalnya infeksi virus, bakteri, parasit, atau jamur. Daya tahan tubuh yang lemah juga memicu meningitis. Penanganan secepatnya diperlukan agar meningitis tidak menimbulkan komplikasi serius, seperti gagal ginjal, kejang, bahkan kematian. Informasi mengenai gejala, faktor risiko, dan penanganan meningitis, baca selengkapnya di artikel ini.
Gejala Meningitis
Gejala awal meningitis berupa sakit kepala dan demam. Selain itu, gejala di bagian otak dan sistem saraf berupa gangguan sensorik, kejang, dan gangguan perilaku. Meningitis juga memicu penurunan kesadaran dan edema otak. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini memicu herniasi otak. Seperti yang disebutkan sebelumnya, gejala awal meningitis mirip flu. Oleh karena itu, deteksi dini meningitis penting untuk mencegah kondisi semakin parah dan mengurangi risiko komplikasi.
Faktor Risiko Meningitis
Ada beragam kondisi yang meningkatkan risiko meningitis, misalnya lupus, infeksi kuman, kanker, operasi otak, ibu hamil, penggunaan obat-obatan tertentu, dan orang yang belum diimunisasi. Risiko penularan meningitis juga meningkat pada orang yang tinggal di lingkungan padat, misalnya asrama. Selain itu, faktor usia meningkatkan risiko meningitis. Meningitis virus rentan dialami oleh anak usia di bawah 5 tahun, sedangkan meningitis bakteri rentan dialami oleh orang yang berusia di bawah 20 tahun.
Penanganan Meningitis
Penanganan meningitis perlu disesuaikan dengan faktor yang mendasarinya agar hasilnya optimal. Berikut penanganan meningitis berdasarkan penyebabnya:
- Meningitis Bakteri. Penanganan berupa pemberian antibiotik atau kortikosteroid untuk mematikan bakteri penyebab penyakit.
- Meningitis Virus. Jenis yang ringan dan umumnya hilang dengan sendirinya. Namun, untuk jenis yang parah, akan diberikan obat golongan antiviral. Agar optimal, pengobatan juga disertai dengan banyak minum air putih dan tidur yang cukup.
- Meningitis Jamur. Penanganan berupa pemberian obat antijamur. Selain itu, agar pengobatan optimal, penting untuk menerapkan pola hidup sehat, misalnya tidur yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi, dan minum air putih yang cukup.
Pencegahan Meningitis
Meningitis bisa dicegah sejak dini dengan pemberian imunisasi pada bayi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya. Pencegahan meningitis juga bisa dilakukan dengan menghindari kontak dengan penderita meningitis dan meminimalisir kepadatan di lingkungan yang padat dan sesak, misalnya kapal, asrama, sekolah, atau tenda. Selain itu, menerapkan pola hidup sehat adalah cara mencegah meningitis yang efektif, misalnya rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir untuk menekan penyebaran virus, bakteri, dan jamur penyebab meningitis. Anda juga dianjurkan untuk tidak berbagi makanan, minuman, dan barang-barang pribadi dengan orang lain, misalnya alat makan, sikat gigi, handuk, atau sisir, agar terhindar dari penularan meningitis.
Meningitis adalah kondisi yang tidak boleh dianggap enteng. Oleh karena itu, jika Anda merasakan gejala-gejala awal meningitis yang disebutkan sebelumnya, konsultasikan ke dokter untuk dideteksi penyebabnya, sehingga diberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda. Dengan begitu, risiko komplikasi yang serius bisa dikurangi.