Mengenal Radang Tenggorokan Akut
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Radang tenggorokan akut biasanya terjadi kurang dari dua minggu yang disebabkan karena adanya infeksi virus dan bakteri, dan paling sering terjadi di faring (bagian belakang tenggorokan) sehingga secara medis disebut faringitis. Radang tenggorokan bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak, orang dewasa, hingga lanjut usia. Apa gejala radang tenggorokan akut, penyebab, dan cara mengatasinya? Simak penjelasan berikut.
Gejala Radang Tenggorokan Akut
Ketika seseorang mengalami radang tenggorokan, gejala yang paling sering terjadi adalah sensasi tidak nyaman di tenggorokan seperti terasa kering, perih, dan gatal. Gejala yang muncul lainnya tergantung pada penyebab radang tenggorokan. Terlepas dari penyebabnya, berikut beberapa gejala umum radang tenggorokan yang perlu Anda ketahui:
- Sakit tenggorokan, terutama saat menelan.
- Rasa nyeri dan tidak nyaman di tenggorokan saat berbicara.
- Muncul batuk mengganggu yang kadang membuat suara menjadi serak.
- Muncul demam ringan
- Membengkaknya kelenjar getah bening di leher.
Penyebab Radang Tenggorokan
Umumnya, penyebab radang tenggorokan adalah infeksi virus dan bakteri. Infeksi virus yang sering menimbulkan radang tenggorokan adalah virus penyebab pilek dan flu.
Radang tenggorokan juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, yaitu Streptococcus, atau yang dikenal sebagai strep throat. Pada strep throat, penyebab radang tenggorokan adalah infeksi bakteri Streptococcus pyogenes dan Streptococcus kelompok A. Sedangkan, virus yang menjadi penyebab radang tenggorokan, yaitu:
- Virus influenza.
- Virus campak.
- Adenovirus, rhinovirus, dan RSV.
- Virus cacar air.
- Virus Corona.
- Virus penyebab mononukleosis (demam kelenjar).
Faktor Risiko Radang Tenggorokan
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, radang tenggorokan bisa menyerang siapa saja. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang lebih rentan terkena radang tenggorokan, yaitu:
- Anak-anak dan remaja berusia di antara 5-15 tahun.
- Memiliki alergi dingin, debu, jamur, atau bulu binatang. Alergi bisa memicu terjadinya post-nasal drip yang mengakibatkan iritasi di tenggorokan.
- Paparan zat kimia berbahaya dari limbah rumah tangga ataupun polutan dari pabrik.
- Terpapar asap rokok terus-menerus dan polusi yang bisa mengiritasi tenggorokan.
- Melakukan kontak fisik, interaksi, atau tinggal bersama dengan orang yang terkena radang tenggorokan.
- Memiliki sistem imun yang lemah atau mengalami penyakit, seperti HIV/AIDS, diabetes, atau autoimun.
- Pernah mengalami infeksi sinus (sinusitis).
Cara Mengatasi Gejala Radang Tenggorokan Akut
Berikut beberapa cara yang bisa membantu meringankan gejala radang tenggorokan akut:
1. Berkumur dengan air garam
Cara ini dipercaya dapat membantu mengurangi keluhan peradangan pada tenggorokan. Lakukan pada tenggorokan 2 hingga 3 kali sehari dengan menggunakan campuran setengah cangkir air putih dan seperempat sendok garam. Namun, hindari cara ini pada anak-anak yang masih terlalu kecil, atau belum bisa meludah.
2. Perbanyak minum air putih
Kekurangan cairan atau dehidrasi bisa memperparah gejala radang tenggorokan akut. Selain itu, konsumsi minuman hangat, seperti teh chrysanthemum atau campuran teh lemon dengan madu, agar tenggorokan terasa lebih nyaman.
3. Mengonsumsi makanan lembut
Pilihlah jenis makanan yang lembut dan tidak mengganggu atau melukai tenggorokan yang sedang meradang, seperti bubur ayam, nasi tim, sup. Namun, pastikan makanan tersebut tidak terlalu panas.
Berkumur dengan air garam, perbanyakan minum air putih, mengonsumsi makanan lembut
Virus influenza.
Virus campak.
Adenovirus, rhinovirus, dan RSV.
Virus cacar air.
Virus Corona.
Virus penyebab mononukleosis (demam kelenjar).