Mengenal Laktosa, Kegunaan, dan Gangguannya
Laktosa adalah gula alami yang terkandung dalam susu dengan berbagai manfaat, salah satunya sumber energi yang penting untuk bayi. Selain itu, laktosa umumnya digunakan dalam proses pengolahan makanan dan pembuatan obat-obatan. Meski hanya ditemukan dalam susu, namun tidak semua susu mengandung laktosa. Hanya susu sapi, susu kambing, dan air susu ibu (ASI) yang mengandung laktosa. Sedangkan susu yang tidak mengandung laktosa adalah produk nabati, seperti susu oat, susu almond, dan susu kedelai. Lalu, apa saja kegunaan laktosa, serta adakah gangguan yang muncul akibat laktosa? Berikut informasi selengkapnya.
Kegunaan Laktosa
Mulai dari sumber energi pada bayi hingga bahan campuran makanan, berikut beberapa kegunaan laktosa yang perlu Anda ketahui:
- Sumber energi untuk bayi
Tahukah Anda? Sekitar 7,2% kandungan dalam ASI adalah laktosa. Jumlah tersebut setara dengan setengah dari kebutuhan energi bayi berusia di bawah 6 bulan.
Selain itu, laktosa dapat membantu meningkatkan penyerapan kalsium dan menjaga kesehatan saluran pencernaan bayi. Meski termasuk jenis gula, namun laktosa aman untuk gigi bayi. Hal ini dikarenakan laktosa tidak menyebabkan karies gigi.
2. Bahan baku makanan
Laktosa juga bisa difermentasi untuk menghasilkan berbagai makanan, seperti yogurt, keju, dan kefir. Selain itu, laktosa sering difermentasi untuk menghasilkan asam laktat yang digunakan dalam industri kosmetika, farmasi, dan makanan.
3. Campuran dalam makanan
Kegunaan laktosa berikutnya adalah memberikan rasa manis pada berbagai jenis makanan, seperti cokelat, kental manis, es krim, dan permen. Salah satu alasan penggunaan laktosa sebagai pemanis dalam makanan adalah harganya yang murah.
Selain itu, laktosa sering digunakan untuk meningkatkan warna makanan yang dipanggang. Tidak heran jika laktosa sering ditambahkan ke dalam bumbu untuk memanggang makanan.
4. Campuran dalam obat-obatan
Laktosa juga umum digunakan sebagai campuran dalam beragam jenis obat, seperti obat kapsul, tablet, krim, dan sirup. Sebagai campuran dalam obat, laktosa berfungsi sebagai pengikat agar bahan-bahan di dalam obat tetap menyatu dan memungkinkan obat mengalir di dalam tubuh. Dengan begitu, obat bisa bekerja dengan lebih efektif.
Selain itu, laktosa sering digunakan dalam penelitian medis untuk mengenali jenis bakteri tertentu, serta dimanfaatkan sebagai bahan untuk menghentikan kecanduan narkoba.
Manfaat Laktosa untuk Kesehatan Tubuh
Tubuh membutuhkan energi untuk melakukan berbagai aktivitas. Energi tersebut diperoleh dari zat gizi makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari. Untuk mengubah zat gizi menjadi energi, tubuh membutuhkan bantuan hormon, organ, dan enzim untuk memecah makanan menjadi bentuk zat gizi yang lebih sederhana.
Untuk mencerna makanan yang mengandung gula susu, tubuh membutuhkan enzim laktase. Enzim ini berfungsi untuk memecah gula susu menjadi glukosa yang akan digunakan oleh sel-sel tubuh untuk diproses menjadi energi. Sedangkan galaktosa akan dibawa ke hati, lalu diubah menjadi glukosa ketika tubuh membutuhkan energi cadangan.
Dikutip dari World Gastroenterology Organization, gula susu yang sudah dipecah menjadi galaktosa memiliki beberapa manfaat, yaitu:
- Mendukung penyerapan kalsium. Kalsium berperan penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, serta berperan dalam fungsi otot dan saraf. Dengan begitu, tubuh dapat menyerap kalsium dengan lebih efisien.
- Menjadi sumber dan cadangan energi untuk tubuh.
- Mendukung fungsi saraf.
- Menjaga keseimbangan bakteri di usus yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh.
- Berperan sebagai prebiotik, yaitu bakteri baik yang dapat membantu menjaga keseimbangan mikroorganisme dalam saluran pencernaan dan meningkatkan kesehatan sistem pencernaan secara keseluruhan.
Sumber Makanan yang Mengandung Laktosa
Laktosa terkandung dalam susu dan produk olahannya. Berikut beberapa sumber makanan yang mengandung laktosa:
- Susu sapi. Sebagai sumber utama laktosa, susu sapi mengandung laktosa sekitar 4-5 persen.
- Produk olahan susu, seperti yoghurt, keju, es krim, dan mentega yang mengandung laktosa. Namun, kandungan laktosa dalam produk-produk tersebut bisa berbeda-beda, tergantung proses pengolahannya. Misalnya, keju yang sudah lama difermentasi mengandung laktosa yang lebih rendah.
- Susu formula bayi. Laktosa dalam susu formula bayi berfungsi sebagai sumber karbohidrat utama, mirip dengan komposisi ASI. Namun, ada juga susu formula khusus yang tidak mengandung laktosa untuk bayi yang mengalami intoleransi laktosa.
Selain itu, laktosa juga terkandung dalam makanan olahan sebagai bahan tambahan. Oleh karena itu, pastikan Anda selalu membaca label makanan, terutama untuk Anda yang memiliki intoleransi laktosa.
Gangguan yang Berkaitan dengan Laktosa
Laktosa memang memiliki kegunaan dan manfaat untuk kehidupan manusia. Namun, pada orang yang memiliki intoleransi laktosa, laktosa bisa menyebabkan gangguan kesehatan, terutama yang berkaitan dengan sistem pencernaan, seperti diare, kembung, dan kram perut. Keluhan-keluhan tersebut muncul setelah mengonsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung laktosa, yaitu susu dan produk olahannya.
Intoleransi laktosa adalah kondisi ketika tubuh tidak bisa memecah dan mencerna laktosa dengan normal. Kondisi ini disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi enzim laktase, yaitu enzim yang berfungsi untuk memecah laktosa agar lebih mudah dicerna tubuh.
Untuk mengurangi gejalanya, penderita intoleransi laktosa dianjurkan untuk membatasi atau bahkan menghindari konsumsi makanan yang mengandung laktosa.
Namun, jika ingin mengonsumsi makanan yang mengandung laktosa, penderita intoleransi laktosa dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen enzim laktase terlebih dahulu. Dengan begitu, risiko munculnya gangguan kesehatan bisa dicegah, karena tubuh sudah memiliki lebih banyak enzim laktase untuk mencerna laktosa.
Intoleransi laktosa adalah kondisi yang umum dialami oleh banyak orang dan tidak berbahaya. Namun, membatasi konsumsi makanan yang mengandung laktosa bisa membuat Anda kekurangan nutrisi lain yang terkandung di dalam minuman atau makanan tersebut, seperti protein dan kalsium. Oleh karena itu, Anda bisa mengonsumsi makanan yang mengandung protein dan kalsium selain susu dan produk olahannya.
Jika Anda mengalami gejala-gejala intoleransi laktosa setelah mengonsumsi makanan yang mengandung laktosa, seperti perut kembung, sering buang angin, diare, nyeri perut, mual dan muntah, serta perut berbunyi “krucuk-krucuk”, konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dengan begitu, dokter bisa memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.
Jika ada pertanyaan terkait kegunaan dan manfaat laktosa, serta gangguan kesehatan yang berkaitan dengan laktosa, konsultasikan ke dokter untuk saran dan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Yuk, terapkan pola hidup sehat sekarang dengan beragam produk kesehatan, mulai dari obat hingga suplemen, hanya di Pyfa Health!





