Mengenal Apa itu Virus Marburg, Gejala, dan Pencegahannya
Virus Marburg adalah jenis penyakit demam berdarah yang tergolong mematikan. Penyakit ini ditandai dengan gejala yang mirip dengan demam berdarah dan ebola, seperti ruam di area tubuh tertentu, demam, lesu, serta sakit di badan dan kepala. Ketahui lebih lanjut mengenai gejala dan penanganan virus Marburg.
Awalnya, penyebaran virus Marburg dihubungkan dengan paparan kelelawar di Afrika. Virus Marburg juga ditularkan dari cairan tubuh penderita, misalnya muntah atau darah. Oleh karena itu, pencegahan penularan virus penting agar terhindar dari komplikasi virus Marburg, seperti pendarahan, syok, dan bahkan kematian. Apa saja gejala virus Marburg dan pencegahannya? Berikut informasi selengkapnya.
Gejala Virus Marburg
Orang yang terinfeksi virus Marburg akan menunjukkan gejala yang tiba-tiba dengan intensitas berat. Berikut beberapa gejala virus Marburg yang perlu Anda ketahui:
- Sakit di badan.
- Sakit kepala.
- Demam.
- Lesu.
- Pendarahan berat, umumnya berlangsung 5-7 hari setelah gejala awal muncul.
- Gangguan gastrointestinal, misalnya mual, kram, dan diare. Gejala ini muncul tiga hari setelah gejala awal muncul.
- Kegagalan organ.
- Kelainan darah, misalnya trombosit rendah.
- Perubahan neurologis, misalnya kejang, delirium, dan kebingungan.
- Ruam berwarna merah dengan benjolan kecil tanpa rasa gatal di dada, punggung, dan perut, yang menyerupai ruam pada demam berdarah.
- Kelainan hati, ginjal, dan fungsi pembekuan.
Pada sebagian besar kasus, gejala virus Marburg muncul satu minggu setelah orang terinfeksi virus. Meski demikian, tidak jarang gejala muncul dua hari hingga tiga minggu setelah terinfeksi. Pemantauan kondisi pengidap virus Marburg penting untuk mencegah komplikasi yang membahayakan nyawa.
Komplikasi Virus Marburg
Tidak seperti virus lain, penelitian atau informasi mengenai efek jangka panjang virus Marburg tidak banyak diketahui. Hal ini disebabkan tingkat kematian pada sebagian besar kasus virus Marburg cukup tinggi dan kelangkaan penyakit, sehingga peneliti kesulitan untuk mendalami penyakit yang hanya sedikit orang yang mengidapnya.
Meski demikian, wabah penyakit lain mungkin memberikan beberapa petunjuk mengenai bagaimana virus memengaruhi kesehatan orang yang pernah terinfeksi virus Marburg dalam jangka panjang. Ada beberapa komplikasi yang serius akibat virus Marburg, yaitu:
- Artralgia (nyeri sendi).
- Hepatitis (pembengkakan pada hati).
- Psikosis.
- Penyakit mata.
- Mialgia (nyeri otot).
- Asthena (kelemahan).
Penanganan Virus Marburg
Penanganan mandiri diperlukan untuk meringankan gejala dan menurunkan risiko terjadinya komplikasi atau kematian. Berikut penanganan virus Marburg yang bisa dilakukan:
- Menjaga tekanan darah dan kadar oksigen tetap stabil.
- Pengelolaan rasa sakit.
- Mengobati infeksi atau komplikasi sekunder.
- Mengembalikan cairan dan elektrolit tubuh agar terhindar dari dehidrasi.
- Mengganti darah atau faktor pembekuan dalam kasus pendarahan.
Hingga saat ini, belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan virus Marburg. Oleh karena itu, pencegahan yang paling efektif adalah melindungi diri dari penularan virus. Selain itu, beberapa metode pencegahan virus Marburg yang ada saat ini berfokus pada teknik perawatan penghalang, misalnya alat pelindung, dan menghindari hewan yang berisiko menularkan virus.
Meski belum ditemukan di Indonesia, namun bukan berarti pencegahan virus Marburg tidak diperlukan. Pastikan Anda menjaga kesehatan agar terhindar dari penularan virus penyebab penyakit. Jika Anda ingin tahu lebih lanjut seputar virus Marburg, sebaiknya berkonsultasi ke dokter.