Mengenal Apa itu Tes Buta Warna

tes buta warna bisa menjadi pilihan yang tepat untuk memastikannya. Apa itu tes buta warna? Berikut informasi selengkapnya.

Mengenal Apa itu Tes Buta Warna

Buta warna adalah ketidakmampuan mata melihat warna dengan baik. Keadaan ini terdiri dari buta warna parsial atau buta warna total. Untuk memastikan jenis buta warna yang dialami, Anda bisa melakukan tes buta warna.

Faktanya, kasus buta warna didominasi oleh buta warna parsial. Namun, jika Anda masih ragu mengenai jenis buta warna yang dialami, tes buta warna bisa menjadi pilihan yang tepat untuk memastikannya. Apa itu tes buta warna? Berikut informasi selengkapnya.

Penyebab Buta Warna

Agar memahami tes buta warna, Anda perlu mengetahui penyebab buta warna untuk memperkirakan risiko yang mungkin terjadi. Berikut penyebab buta warna yang perlu Anda ketahui:

  1. Penuaan.
  2. Genetik.
  3. Paparan bahan-bahan kimia.
  4. Efek samping obat-obatan.
  5. Menderita penyakit tertentu.

Buta warna juga dipicu oleh penyakit yang mengganggu saraf optik, misalnya glaukoma. Selain itu, berikut sejumlah penyakit yang memicu buta warna:

  1. Leukemia.
  2. Penyakit Alzheimer.
  3. Penyakit Parkinson.
  4. Diabetes.
  5. Alkoholisme.
  6. Degenerasi Makula.
  7. Anemia sel sabit.

Buta warna bisa membaik jika Anda menjalani perawatan untuk menangani faktor-faktor pemicunya.

Jenis dan Fungsi Tes Buta Warna

Buta warna adalah keadaan ketika fungsi sel-sel kerucut di retina menurun atau menghilang. Keadaan ini bisa dipicu oleh genetik, penyakit yang mengganggu fungsi mata, dan paparan bahan kimia. Namun, masih banyak yang tidak menyadari dirinya buta warna. Oleh karena itu, ada sejumlah tes buta warna yang diterapkan untuk memastikan jenis buta warna. Tes yang umum diterapkan untuk buta warna parsial adalah tes Ishihara. Berikut penjelasan mengenai tes buta warna yang diterapkan oleh dokter spesialis mata untuk mendiagnosis buta warna:

1. Tes buta warna Ishihara

Tes ini diciptakan oleh optalmologis asal Jepang, Shinobu Ishihara. Tes ini kerap digunakan untuk mendiagnosis buta warna spasial, terutama warna merah-hijau. Tes buta warna Ishihara terdiri dari 24 halaman dengan gambar berupa titik-titik warna yang membentuk angka. Pasien diminta untuk membaca angka-angka dari titik-titik berwarna tersebut.

Jika Anda mengalami buta warna parsial merah-hijau, umumnya akan kesulitan membaca sejumlah halaman dan memiliki jawaban yang berbeda dengan orang yang penglihatannya normal. Selain itu, orang dengan penglihatan normal umumnya tidak melihat angka, sedangkan orang dengan buta warna parsial justru melihat angka.

2. Tes buta warna dengan anomaloskopi

Tes ini dibantu dengan alat menyerupai mikroskop yang disebut dengan anomaloskopi. Tes buta warna dengan anomaloskopi adalah jenis tes buta warna yang akurat. Ketika melakukan tes ini, Anda akan diminta untuk menyesuaikan warna dengan warna yang ada di dalam anomaloskopi dengan memutar tombol alat tersebut. Pada anomaloskopi juga ada satu lingkaran yang terdiri dari dua warna, yaitu merah-hijau dan kuning. Anda diminta untuk menunjukkan warna yang serupa dengan dua area lingkaran tersebut.

Selain tes buta warna, dokter akan menerapkan tes mata lengkap yang disertai tes lain untuk mendiagnosis penyebab buta warna. Namun, jika buta warna dipicu oleh penyakit atau efek samping obat-obatan, hasil tes akan dijadikan petunjuk dokter untuk memastikan penanganan buta warna yang sesuai kondisi dan kebutuhan Anda.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout