Mengenal Apa itu Temperamen dan Jenis-Jenisnya
Temperamen adalah kepribadian yang menentukan pikiran, perasaan, dan tindakan seseorang. Namun, temperamen kerap disalahartikan sebagai temperamental atau mudah marah, padahal keduanya berbeda. Ketahui lebih lanjut mengenai pengertian dan jenis-jenis temperamen.
Temperamen adalah sifat genetik seseorang yang mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, misalnya lingkungan, peristiwa tertentu, dan keluarga. Lalu, apa definisi temperamen dan jenis-jenisnya? Berikut informasi selengkapnya.
Apa itu Temperamen?
Temperamen adalah cara membedakan jenis manusia berdasarkan sifatnya yang genetik dan memengaruhi seluruh kepribadiannya. Dikutip dari Psychology Today, berikut definisi temperamen berdasarkan perspektif para ahli:
- Ernest Kretschmer, temperamen adalah sisi kejiwaan yang dialirkan oleh darah secara kimiawi dan memengaruhi sisi jasmaniah.
- Galenus, temperamen adalah perpaduan sifat kejiwaan yang dihasilkan dari campuran cairan-cairan di tubuh.
- Kohnstamm, temperamen adalah sisi rohani yang berkaitan dengan sisi jasmaniah yang bersifat genetik.
Berdasarkan pernyataan di atas, berikut kesimpulan yang menggambarkan apa itu temperamen:
- Temperamen dipengaruhi oleh jasmaniah.
- Temperamen ada sejak lahir, sehingga sulit dimodifikasi dan dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal.
- Temperamen adalah aspek kejiwaan dari suatu kepribadian.
Jenis-Jenis Temperamen
Ada 4 jenis temperamen yang memengaruhi kepribadian seseorang, yaitu:
1. Sanguinis.
Jenis temperamen ini umum ditemukan pada orang dengan tipe kepribadian ekstrovert. Ciri-cirinya adalah ceria, supel, menyenangkan, dan optimis. Meski demikian, orang bertipe sanguinis cepat bosan, sehingga tidak cocok dengan aktivitas yang dilakukan berulang.
2. Melankolis.
Jenis temperamen berikutnya adalah melankolis. Melankolis kerap dikaitkan dengan sedih dan muram. Namun, orang bertipe melankolis umumnya setia, bijak, emosional, dan sensitif. Di dunia kerja, orang bertipe melankolis bekerja sendiri dan mudah khawatir atau sedih jika sesuatu tidak berjalan sesuai dengan rencananya.
3. Plegmatis.
Plegmatis adalah jenis temperamen yang kerap digambarkan dengan ciri-ciri, misalnya sabar, tenang, introvert, dan mudah berempati ketika bersosialisasi. Namun, orang bertipe plegmatis kurang bisa mengekspresikan emosinya, sehingga cenderung pasif ketika berinteraksi dengan orang lain. Orang bertipe plegmatis juga kerap menjauhi konflik, sehingga sering kehilangan peluang untuk membuktikan kemampuan terbaiknya.
4. Koleris.
Jenis temperamen lainnya adalah koleris. Ciri-ciri orang bertipe koleris adalah ramah, mampu mengontrol situasi, serta percaya diri dan ambisius dalam mencapai tujuan, sehingga bisa meraih kesuksesan dalam kehidupannya. Namun, orang bertipe koleris umumnya mudah marah, keras kepala, tidak sabar, dan kerap dianggap sombong oleh orang-orang di sekitarnya.
Jika Anda sulit mengendalikan temperamen dan bahkan mengganggu hubungan dengan orang lain, segera ke psikolog atau psikiater untuk diberikan solusi dan bantuan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Apakah Temperamen dan Emosi Sama?
Banyak yang mengaitkan temperamen dengan emosi. Lalu, benarkah anggapan tersebut? Penelitian menemukan bahwa temperamen adalah kondisi genetik yang memengaruhi hidup seseorang. Temperamen tidak hanya berkaitan dengan emosi dan kemarahan saja. Temperamen juga bisa dimodifikasi dan dikontrol oleh lingkungan dan keluarga. Sedangkan, emosi adalah perasaan sesaat dan mungkin hilang dalam waktu singkat. Meski temperamen dan emosi sama-sama dialami oleh manusia, namun, bedanya temperamen adalah sikap seseorang ketika merasakan emosi.