Mengenal Apa itu Stres Akut, Ciri-Ciri, dan Pengobatannya

Apa itu stres akut dan bagaimana membedakannya dengan PTSD? Simak informasi selengkapnya di artikel ini.

Mengenal Apa itu Stres Akut, Ciri-Ciri, dan Pengobatannya

Stres adalah hal umum yang dialami banyak orang. Namun, tidak semua jenis stres dialami oleh banyak orang, salah satunya stres akut. Apa itu stres akut? Cari tahu lebih lanjut mengenai stres akut dan ciri-cirinya.

Jika dilihat dari pemicunya, stres akut menyerupai Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Apa itu stres akut dan bagaimana membedakannya dengan PTSD? Simak informasi selengkapnya di artikel ini.

Pengertian Stres Akut

Acute Stress Disorder (ASD) atau stres akut adalah guncangan jiwa yang dipicu oleh situasi traumatis, misalnya bencana alam, kecelakaan, atau dilecehkan secara seksual. Guncangan ini membentuk respon emosi destruktif yang kuat, bahkan anxiety disorder. Namun, berbeda dengan PTSD, stres akut tidak menimbulkan panic attack ketika mengingat situasi traumatis.

Ciri-Ciri Stres Akut 

Berdasarkan ciri-cirinya, banyak yang menganggap stres akut sama dengan PTSD, yaitu:

  • Mengulang peristiwa: Memori di masa lalu, imajinasi negatif, mimpi buruk, dan respon emosional negatif terhadap memori peristiwa traumatis.
  • Menghindar: Menjauhi semua hal yang diasosiasikan dengan peristiwa traumatis, misalnya lokasi, orang-orang, pembicaraan, perasaan, pemikiran, kehilangan minat, mati rasa, atau emosi.
  • Hyperarousal: panic attack, anxiety attack, insomnia, emosi tidak stabil, tidak fokus, gelisah.

Stres akut ditandai dengan efek disosiasi yang sangat menonjol. Disosiasi adalah hilangnya kesadaran yang bersifat sebagian atau penuh. Ciri-cirinya adalah amnesia jangka pendek (tidak mampu mengingat situasi traumatis sebagian) dan penyangkalan diri (tidak berkaitan atau tidak mengalami situasi traumatis).

Stres akut akan menunjukkan tanda-tanda beberapa saat paska situasi traumatis, namun waktunya singkat. Tanda-tanda stres akut berlangsung tanpa henti 3 hari sejak situasi traumatis, namun akan hilang setelah 4 minggu.

Pada sebagian kasus, stres akut bisa menjadi komplikasi, misalnya PTSD. Namun, tidak semua stres akut menjadi komplikasi. Hal ini dikarenakan sebagian besar pengidap PTSD tidak memiliki riwayat stres akut sebelumnya.

Namun, berbeda dengan PTSD, stres akut tidak menunjukkan ciri-ciri, seperti tabiat merusak, cara berpikir negatif, mudah putus asa, tidak semangat melanjutkan hidup, tidak memiliki motivasi untuk mencapai sesuatu, dan menghindari kontak dengan orang lain.

Pengobatan Stres Akut

Untuk menangani stres akut, pasien perlu menjalani konseling dengan psikolog dan minum antidepresan yang diberikan untuk waktu yang singkat. Selain itu, pengidap stres akut dianjurkan untuk menjalani teknik relaksasi, misalnya meditasi, yoga, dan aromaterapi. Pastikan Anda berkonsultasi dengan psikolog secara berkala agar penanganan stres akut semakin efektif.

Pencegahan Stres Akut

Untuk mempercepat penyembuhan stres akut, berikut upaya-upaya yang bisa Anda terapkan:

  • Sediakan waktu untuk mendengarkan keluh kesah penderita dengan penuh empati. Jangan paksa penderita untuk berbicara jika belum siap bercerita.
  • Segera hubungi dokter atau psikiater jika pengidap memiliki keinginan atau merencanakan bunuh diri.

Stres akut perlu segera ditangani. Agar lebih optimal, dibutuhkan dukungan dari keluarga atau teman-teman agar pengidap stres akut bisa cepat sembuh. Jika tidak ditangani segera, stres akut dapat menimbulkan komplikasi mental yang berbahaya, misalnya depresi berat, kelainan makan, penyalahgunaan alkohol dan narkotika, dan anxiety disorder yang bersifat kronis.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout