Mengenal Apa itu Osteoporosis, Penyebab, dan Gejalanya
Banyak yang menganggap bahwa osteoporosis adalah penyakit yang muncul secara alami pada usia lanjut. Hal ini dikarenakan osteoporosis dianggap sebagai bagian dari penuaan. Namun, benarkah demikian, dan apa itu osteoporosis?
Orang yang berusia lanjut sebenarnya belum tentu mengalami osteoporosis. Seseorang yang bisa menjaga massa tulang pada usia muda, dapat mencegah munculnya penyakit ini di usia tua. Apa itu osteoporosis, penyebab, dan gejalanya? Berikut penjelasannya.
Apa itu Osteoporosis?
Osteoporosis terjadi ketika tulang mulai mengalami pengeroposan secara perlahan dan terus-menerus. Tulang yang normal memiliki banyak ruang kecil, namun osteoporosis menyebabkan ruang-ruang kecil tersebut menjadi lebih lebar.
Jika tidak ditangani segera, tulang akan kehilangan kekuataannya, sehingga menjadi lebih rapuh dan rentan terjadi patah tulang, meski hanya insiden kecil. Selain itu, pertumbuhan tulang luar bagian luar akan menjadi lebih tipis dan lebih lemah.
Dalam jangka panjang, osteoporosis bisa menyebabkan kelainan pada stuktur tulang, seperti patah tulang. Akibatnya, penderita osteoporosis berisiko tinggi mengalami patah tulang di beberapa bagian, seperti panggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan.
Osteoporosis bisa dialami siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Namun, penyakit ini diketahui lebih berisiko dialami pada perempuan dengan etnis Asia dan Kaukasia. Selain, itu wanita yang sudah berusia lanjut (menopause) juga berisiko terkena osteoporosis. Penderita osteoporosis juga lebih rentan mengalami patah tulang, terutama saat melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, mengangkat beban, bahkan berdiri.
Hindari osteoporosis sejak dini dengan mengurangi faktor risiko yang Anda miliki. Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mencari informasi lebih lengkap dan menyeluruh mengenai osteoporosis.
Gejala Osteoporosis
Pada tahap awal, osteoporosis merupakan penyakit yang tidak menimbulkan gejala khusus. Bahkan, penderita osteoporosis tidak menyadari bahwa dirinya mengalami osteoporosis, hingga mengalami patah tulang.
Beberapa gejala osteoporosis yang sering muncul, antara lain tulang rentan patah meski karena hal-hal yang bersifat ringan, seperti terpeleset, terjatuh, dan bersin. Jika tidak ditangani segera, osteoporosis bisa menimbulkan beberapa gejala berikut:
- Nyeri leher.
- Postur tubuh bungkuk.
- Mudah mengalami patah tulang.
- Nyeri tulang punggung bawah.
- Tinggi badan berkurang secara perlahan.
Osteoporosis yang dibiarkan tanpa penanganan medis, bisa semakin parah. Ketika struktur dan komposisi tulang semakin menipis, risiko patah tulang semakin besar. Jika Anda merasakan gejala di atas, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.
Penyebab Osteoporosis
Ketika seseorang memasuki usia lanjut, tulang akan semakin rentan mengalami pengeroposan. Meski demikian, bukan berarti semua orang yang berusia lanjut sudah pasti terkena osteoporosis.
Ketika tulang yang tua patah, maka akan digantikan dengan tulang yang baru. Pada usia muda, proses pergantian tulang berjalan dengan lebih cepat. Namun, pada usia 20 tahun, proses tersebut melambat, dan setelah usia 30 tahun, massa tulang akan lebih cepat berkurang tanpa pergantian tulang yang baru.
Kesimpulannya, risiko seseorang terkena osteoporosis tidak ditentukan oleh usia. Namun, tergantung seberapa banyak massa tulang yang terbentuk pada usia muda. Semakin banyak massa tulang terbentuk, semakin banyak pula persediaan massa tulang yang disimpan, sehingga risiko terkena osteoporosis di masa tua akan semakin kecil.