Mengenal Apa itu Anemia Aplastik, Penyebab, dan Gejalanya
Apa itu anemia aplastik? Anemia aplastik adalah salah satu jenis anemia yang perlu diwaspadai. Jenis anemia ini terjadi ketika sumsum tulang tidak bisa berfungsi dengan baik, yaitu produksi sel darah baru dalam jumlah yang normal. Apa penyebab dan gejala anemia aplastik?
Anemia aplastik biasanya terjadi pada orang usia awal 20 tahunan dan lanjut usia. Gejala awalnya mirip dengan anemia pada umumnya, yaitu pusing, kelelahan, dan sesak napas. Apa penyebab dan gejala anemia aplastik, serta pengobatannya? Simak penjelasan berikut.
Penyebab Anemia Aplastik
Anemia aplastik adalah kondisi ketika terjadi kerusakan pada sumsum tulang, sehingga produksi eritrosit, leukosit, dan trombosit berkurang. Anemia aplastik bisa terjadi pada orang dengan kondisi berikut:
- Kelainan genetik
Orang dengan riwayat keluarga yang memiliki penyakit yang sama memiliki risiko lebih tinggi mengalami anemia aplastik.
- Infeksi virus
Sejumlah jenis virus yang menyerang sumsum tulang, seperti Parvovirus B19, Epstein-Barr, Hepatitis, dan HIV, bisa menyebabkan anemia aplastik.
- Penyakit autoimun
Penyakit autoimun membuat sistem kekebalan tubuh merusak sel-sel sehat, termasuk sel pada sumsum tulang.
- Penggunaan obat-obatan tertentu
Penggunan obat, seperti rheumatoid arthritis bisa menyebabkan anemia aplastik.
- Kehamilan
Saat hamil, sistem kekebalan tubuh bisa berisiko merusak sumsum tulang.
- Radioterapi dan kemoterapi
Penggunaan kemoterapi atau radioterapi bisa menyebabkan efek samping, termasuk kerusakan sel punca di sumsum tulang.
Gejala Anemia Aplastik
Anemia aplastik memengaruhi setiap sel darah yang memiliki fungsi berbeda. Eritrosit berfungsi untuk membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh, leukosit berfungsi untuk imunitas tubuh, dan trombosit berfungsi untuk pembekuan darah.
Gejala yang ditimbulkan anemia aplastik bisa berbeda, tergantung sel darah apa yang dipengaruhi. Berikut beberapa gejala umum anemia aplastik yang perlu Anda waspadai:
- Sakit kepala.
- Sesak napas.
- Kelelahan.
- Tubuh lemas.
- Wajah pucat.
- Rentan terkena infeksi.
- Demam.
- Kulit memar atau berdarah.
Jika Anda mengalami gejala di atas, segera hubungi dokter untuk diperiksa secara menyeluruh dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
Pengobatan Anemia Aplastik
Pengobatan anemia aplastik akan disesuaikan dengan tingkat keparahan atau kondisi pasien. Berikut beberapa cara mengobati anemia aplastik yang biasanya dilakukan dokter:
1. Antibiotik dan antivirus
Salah satu gejala yang ditimbulkan anemia aplastik adalah mudah terkena infeksi. Untuk mengatasinya, dokter akan merekomendasikan pasien untuk mengonsumsi antivirus atau antibiotik.
2. Transfusi darah
Anemia aplastik menyebabkan kadar sel darah menurun. Oleh karena itu, dokter akan memberikan transfusi darah kepada pasien untuk menggantikan kekurangan sel darah tersebut.
3. Imunosupresan
Imunosupresan biasanya dilakukan pada pasien dengan anemia aplastik yang disebabkan karena penyakit autoimun. Cara ini berfungsi untuk menghambat sistem imun menyerang sumsum tulang, misalnya kortikosteroid.
4. Transplantasi sumsum tulang
Transplantasi sumsum tulang bertujuan untuk menggantikan sel yang rusak dengan sel yang baru. Pengobatan ini biasanya diberikan kepada pasien usia di bawah 40 tahun atau pasien yang tidak sembuh setelah diberikan imunosupresan.
5. Stimulan sumsum tulang
Stimulan sumsum tulang dilakukan dengan memberikan obat untuk membantu mengoptimalkan sumsum tulang dalam menghasilkan sel darah yang baru, misalnya epoetin alfa dan filgrastim. Agar lebih efektif, pengobatan ini biasanya dikombinasikan dengan pemberian imunosupresan.