Mengapa Kita Disarankan untuk Mengonsumsi Makanan Pokok Selain Nasi? Ini Jawaban dan Alternatifnya
Mengapa Kita Disarankan untuk Mengonsumsi Makanan Pokok Selain Nasi? – Bagi masyarakat Indonesia, nasi merupakan makanan pokok utama. Bahkan muncul anggapan, “belum makan namanya jika belum mengonsumsi nasi”. Peran nasi sebagai makanan pokok sebenarnya tidak hanya berlaku pada sebagian masyarakat Indonesia saja. Beberapa negara Asia juga menjadikan nasi sebagai salah satu makanan pokok utamanya.
Tapi, tahukah kamu, ternyata mengonsumsi nasi dalam jumlah berlebih bisa berdampak buruk dan memunculkan masalah kesehatan. Di sisi lain, bagi penderita penyakit atau gangguan tertentu, nasi justru bisa memperburuk kondisi kesehatannya. Maka tak heran, banyak tenaga kesehatan yang menyarankan untuk lebih variatif dalam mengonsumsi makanan pokok.
Lantas, Mengapa Kita Disarankan untuk Mengonsumsi Makanan Pokok Selain Nasi?
Berdasarkan data yang dimuat oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat, kandungan satu gelas beras memiliki jumlah kalori sebanyak 242 gram, karbohidrat 53 gram, protein 4.39 gram, zat besi, fosfor, kalium, tiamin, dan folat. Lalu, apa hubungannya?
Alasan mengapa sebaiknya kamu juga mengonsumsi makanan pokok lain selain nasi yaitu karena nasi atau beras hanya memiliki sedikit kandungan natrium. Bahkan, beras tidak memiliki vitamin C sama sekali. Kondisi ini bisa berdampak pada kurangnya asupan nutrisi dan vitamin pada tubuh. Konsumsi nasi berlebih juga berpengaruh pada berat badan seseorang. Hal ini terjadi karena tubuh mengalami penumpukan karbohidrat dalam jumlah besar. Tidak hanya berat badan, kadar gula juga akan turut meningkat. Efeknya, tentu bisa berisiko diabetes. Untuk menyeimbangkan hal tersebut, tentu disarankan untuk mengonsumsi makanan pokok selain nasi.
Beberapa Alternatif Makanan Pokok Selain Nasi
Ada banyak alternatif makanan pengganti nasi. Namun, pada pembahasan kali kita akan berfokus pada sumber makanan pokok alternatif dari Indonesia saja. Berikut ini pilihannya.
1. Singkong
Dahulu, sebagian masyarakat di Indonesia memang menjadikan singkong sebagai makanan pokok utamanya. Umbi ini kerap diolah menjadi berbagai hidangan, mulai dari singkong goreng, singkong rebus, hingga tiwul.
Singkong merupakan salah satu nutrisi paling padat. Sebagai makanan alternatif selain nasi, singkong dengan berat 120 gram bisa mengandung 40 gram karbohidrat, 146 kalori dan 2 gram serat, gula, dan protein.
2. Sagu
Sagu merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat timur Indonesia. Sagu diperoleh dari pohon sagu, kemudian diproses menjadi hidangan tradisional, seperti papeda. Masyarakat sekitar bisanya mengonsumsi papeda bersama saus kuning dan sayuran.
Meskipun sagu tidak memiliki terlalu banyak nutrisi. Namun, kandungan karbohidrat dan kalorinya justru terbilang tinggi. Di sisi lain, sagu juga lebih rendah akan kandungan gulanya.
3. Jagung
Jagung juga cocok dikonsumsi sebagai alternatif pengganti nasi. Di beberapa daerah seperti Madura dan sebagian daerah di Jawa Timur, jagung justru menjadi salah satu makanan pilihan. Sedikit berbeda dengan sumber karbohidrat lainnya, jagung lebih kaya akan vitamin, mineral, dan serat.
Sebagai perbandingan, jagung manis dengan berat 160 gram, memiliki 177 kalori, dan 41 gram karbohidrat. Jagung pun mengandung vitamin C, vitamin B1, vitamin B9, serta magnesium dan kalium.
5. Ubi jalar
Tidak hanya baik dikonsumsi untuk mendukung program diet, ubi jalar lebih sehat dikonsumsi sebagai alternatif pengganti nasi. Seperti halnya jagung, ubi jalar bisa memberikan sumber energi yang cukup. Selain itu, umbi ini juga tinggi serat, mineral, dan vitamin, termasuk vitamin A dan vitamin C.
Nah, itulah beberapa alasan mengapa kita disarankan untuk mengonsumsi makanan pokok selain nasi.