Memahami mmHg atau Tingkat Tekanan Darah dan Cara Tepat Mengukurnya

mmhg

Memahami mmHg atau Tingkat Tekanan Darah dan Cara Tepat Mengukurnya

Tekanan darah adalah indikasi penting pada tubuh selain suhu tubuh, laju pernapasan, dan denyut nadi. Tekanan darah diukur dalam skala mmHG dan bisa dilakukan secara mandiri atau oleh dokter. Ketahui lebih lanjut mengenai pentingnya mmHg atau tingkat tekanan darah dan cara mengukur tekanan darah yang akurat.

Pemeriksaan tekanan darah dalam skala mmHg dilakukan untuk memastikan tekanan darah tetap normal, serta menjadi rujukan gangguan kesehatan yang mungkin dialami, sehingga penanganan yang tepat bisa diberikan. Pemeriksaan tekanan darah penting dilakukan agar tekanan darah terkontrol, terutama pada pengidap hipertensi. Simak informasi selengkapnya mengenai mmHg dan cara mengukur tekanan darah agar hasilnya akurat di artikel ini.

Mengenal mmHg atau Tingkat Tekanan Darah

Skala mmHg atau millimeter air raksa (merkuri) adalah cara mengukur tingkat tekanan darah. Berikut beragam hasil pemeriksaan tekanan darah yang perlu Anda ketahui:

  • Normal. Tekanan darah normal adalah di bawah 120/80 mmHg. Agar tekanan darah tetap normal, konsumsi makanan dengan gizi seimbang dan rutinlah berolahraga.
  • Prahipertensi. Tekanan darah sistolik antara 120-129 mmHg dan tekanan darah diastolik di bawah 80 mmHg menunjukkan prahipertensi. Jika tidak ditangani, prahipertensi berisiko menjadi hipertensi.
  • Hipertensi tingkat 1. Tekanan darah antara 130-139 mmHg sistolik atau 80-89 mmHg diastolik tergolong hipertensi tingkat 1. Namun, untuk memastikannya, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan.
  • Hipertensi tingkat 2. Tekanan darah di atas 140/90 mmHg terus-menerus menunjukkan hipertensi tingkat 2. Pada tahap ini, dokter akan merekomendasikan pola hidup sehat dan obat-obatan untuk mengurangi tekanan darah tinggi.
  • Krisis hipertensi. Jika tekanan darah Anda di atas 180/120 mmHg, ulangi pemeriksaan. Jika tekanan darah tetap sama pada pemeriksaan lanjutan, segera ke dokter karena angka tersebut masuk kategori krisis hipertensi. Kondisi ini ditandai dengan sulit bernapas, nyeri dada, mati rasa, gangguan penglihatan, dan sulit berbicara.
  • Hipotensi. Tekanan darah di bawah 90/60 mmHg mungkin menandakan tekanan darah rendah atau hipotensi. Kondisi ini ditandai dengan pusing akibat kekurangan oksigen di darah. Hipotensi juga bisa menjadi gejala dehidrasi atau gangguan kesehatan tertentu. Konsultasikan ke dokter jika hasil pemeriksaan selalu menunjukkan tekanan darah rendah.

Cara Memeriksa Tekanan Darah yang Akurat

Pengidap hipertensi dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin untuk memantau pola tekanan darah dan memantau efektivitas pengobatan yang dijalani, serta mengevaluasi risiko komplikasi. Namun, sebelum diperiksa, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan terkait penggunaan tensimeter agar hasilnya akurat:

  • Bersikap tenang. Duduklah dengan posisi yang nyaman dan usahakan Anda tidak berbicara atau berpikir yang berat.
  • Anda sebaiknya tidak makan, minum, merokok, atau buang air kecil setidaknya 30 menit sebelum pemeriksaan.
  • Posisikan lengan setinggi jantung. Dengan penggunaan bantal atau alas di bawah lengan, pastikan lengan sejajar dengan jantung.

Pemeriksaan tekanan darah secara rutin penting dilakukan oleh pengidap hipertensi, baik mandiri atau di rumah sakit, agar tekanan darah terkontrol. Jika tekanan darah Anda tidak normal setelah pemeriksaan, segera ke dokter untuk perawatan dan pengobatan yang sesuai.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout