Cara Menghitung Masa Subur Setelah Haid Agar Lebih Cepat Hamil
Bagi Anda yang sedang merencanakan kehamilan, mengetahui masa subur setelah haid penting untuk diketahui. Hal ini dikarenakan dengan mengetahui masa subur, maka potensi hamil juga semakin besar.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah memahami pengertian masa subur terlebih dahulu. Masa subur perempuan terjadi selama dua hingga lima hari sebelum ovulasi. Sebelum menghitung masa subur, berikut penjelasan mengenai masa ovulasi.
Masa Ovulasi
Masa ovulasi terjadi saat sel telur dilepaskan dari ovarium perempuan. Sel telur ini harus dibuahi segera antara 12 hingga 24 jam. Jika sel telur dan sperma bertemu, maka akan terjadi pembuahan, sehingga proses kehamilan dapat terjadi. Berikut dua hal yang perlu Anda ketahui mengenai ovulasi:
Periode ovulasi
Periode ovulasi bisa berbeda-beda pada setiap perempuan, yaitu terjadi pada hari ke-12-14 setelah haid pertama. Oleh karena itu, diperlukan perhitungan yang akurat untuk mengetahui masa subur perempuan.
Masalah dalam ovulasi
Periode ovulasi dapat berubah setiap bulan jika masa haid tidak sama periodenya. Untuk mengetahui periode ovulasi yang tepat, maka diperlukan perhitungan siklus.
Menghitung Siklus Haid
Siklus haid terdiri dari dua jenis, yaitu siklus panjang dan siklus pendek. Untuk mendapatkan hasil yang paling akurat mengenai masa subur, berikut tiga hal yang perlu diperhatikan:
Cek siklus terpendek
Untuk mengetahui siklus haid terpendek, hitung siklus terpendek haid selama 8 bulan terakhir. Misalnya, jika siklus terpendek 27 hari, maka kurangi 18, hasilnya 9. Angka 9 merupakan masa subur hari pertama.
Cek siklus terpanjang
Selain itu, hitung juga siklus terpanjang haid selama 8 bulan terakhir. Misalnya, jika siklus terpanjang 30 hari, kurangkan 11, maka hasilnya 19. Angka 19 merupakan masa subur hari terakhir.
Lihat Juga: Produk Kesehatan Seksual untuk Menambah Gairah Di Sini
Masa Subur Setelah Haid
Setelah Anda mengetahui siklus haid yang akurat, maka Anda dapat menghitung masa subur setelah haid dengan menggunakan beberapa cara berikut:
Meningkatnya suhu basal tubuh
Suhu basal tubuh merupakan suhu tubuh saat bangun di pagi hari. Jika suhu basal tubuh Anda berada di atas 35,5-36,6 derajat Celsius yang merupakan suhu normal tubuh, berarti Anda sedang berada pada masa subur. Untuk memantau kenaikan suhu, Anda bisa menggunakan termometer khusus suhu basal tubuh.
Nyeri pada perut atau punggung
Pada masa ovulasi, yaitu periode di sekitar pertengahan siklus haid, beberapa wanita akan merasakan nyeri ringan hingga berat pada perut bagian bawah atau punggung. Rasa nyeri ini merupakan salah satu tanda untuk membantu Anda dalam memperkirakan masa subur.
Adanya perubahan lendir dari mulut rahim
Siklus haid dikontrol oleh hormon yang memengaruhi lendir yang keluar dari mulut rahim atau lendir serviks. Pada masa sebelum dan selama ovulasi, terjadi perubahan jumlah, warna, dan tekstur lendir. Beberapa hari sebelum ovulasi, lendir biasanya menjadi lengket, keruh, dan keputihan, sedangkan tepat sebelum ovulasi, lendir akan menjadi licin seperti putih telur selama 3-4 hari. Pada tahap inilah Anda memiliki peluang yang lebih besar untuk hamil jika melakukan hubungan intim.
Jika Anda mengalami siklus haid yang tidak teratur sehingga kesulitan untuk memperkirakan masa subur dan masa ovulasi, Anda bisa menggunakan bantuan alat tes masa subur. Alat ini bisa Anda dapatkan secara bebas di apotek.