Manfaat Sunat dari Sisi Kesehatan dan Risiko Efek Sampingnya

apa saja manfaat sunat dari sisi kesehatan dan adakah risiko efek sampingnya? Baca selengkapnya di artikel ini.

Manfaat Sunat dari Sisi Kesehatan dan Risiko Efek Sampingnya

ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty

Sunat adalah proses pelepasan kulit yang melapisi ujung penis. Meski umumnya dilakukan terhadap anak laki-laki usia 6-10 tahun, orang dewasa juga bisa melakukan sunat. Namun, adakah manfaat sunat dari sisi kesehatan?

Sunat adalah prosedur medis yang memberikan beragam manfaat untuk kesehatan, misalnya mencegah risiko infeksi menular seksual dan infeksi saluran kemih. Selain itu, jika dilakukan pada orang dewasa, sunat tidak menurunkan kesuburan atau mengurangi gairah seksual. Lalu, apa saja manfaat sunat dari sisi kesehatan dan adakah risiko efek sampingnya? Baca selengkapnya di artikel ini.

Beragam Manfaat Sunat dari Sisi Kesehatan

Sebagai prosedur medis, ada beragam manfaat sunat untuk kesehatan, yaitu:

  • Meminimalisir risiko penyakit menular seksual, misalnya sifilis atau herpes.
  • Meminimalisir risiko penyakit yang berkaitan dengan penis, misalnya nyeri di kulup penis atau fimosis.
  • Mengurangi risiko infeksi saluran kemih yang mungkin berujung pada gangguan ginjal.
  • Mengurangi risiko kanker penis dan kanker serviks pada pasangan.
  • Meningkatkan kesehatan dan kebersihan penis.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Setelah Sunat

Penis akan menunjukkan ciri-ciri berupa memar, kemerahan, dan bengkak paska sunat. Pada bayi, luka sunat umumnya akan sembuh kurang dari 2 minggu, sedangkan pada anak-anak dan pria dewasa membutuhkan waktu sekitar 1 bulan untuk sembuh. Namun, untuk mempercepat kesembuhan paska sunat, berikut beragam cara yang bisa diterapkan:

  • Memakai sarung atau celana yang longgar untuk mencegah gesekan pada penis.
  • Melakukan pemeriksaan ke dokter secara rutin agar luka sembuh sepenuhnya dan kebersihan alat kelamin terjaga, sehingga terhindar dari infeksi. Konsultasikan juga ke dokter mengenai cara mandi yang aman setelah disunat.
  • Penggunaan obat sesuai petunjuk dokter untuk mengurangi nyeri, misalnya dokter mungkin meresepkan ibuprofen atau paracetamol. Antibiotik juga mungkin diberikan oleh dokter untuk mencegah risiko infeksi paska sunat.
  • Tidak melakukan olahraga atau aktivitas berat, misalnya latihan beban, bersepeda, atau joging. Selain itu, anak-anak dianjurkan untuk mengurangi waktu bermain atau bergerak paska sunat.
  • Paska sunat, laki-laki dewasa sebaiknya tidak berhubungan intim setidaknya selama 4-6 minggu atau hingga luka sunat sudah benar-benar sembuh.

Risiko Efek Samping Sunat yang Perlu Diwaspadai

Sunat memang bermanfaat dari sisi kesehatan. Namun, ada beragam risiko efek samping sunat yang perlu diantisipasi, yaitu:

  • Infeksi.
  • Perdarahan, terutama jika mengidap gangguan pembekuan darah.
  • Gangguan saluran kemih.
  • Sisa kulup menempel di ujung penis.

Segera ke dokter jika muncul efek samping serius berikut:

  • Perdarahan terus-menerus.
  • Cairan bernanah atau berbau busuk yang keluar dari ujung penis
  • Demam.
  • Penis tetap bengkak 2 minggu setelah disunat.
  • Gangguan buang air kecil beberapa minggu setelah disunat.

Melakukan sunat atau tidak disunat sama sekali adalah pilihan setiap individu. Jika Anda memutuskan untuk sunat, namun masih ragu, konsultasikan ke dokter untuk diberikan informasi dan pemahaman yang lengkap terkait manfaat dan efek samping sunat yang sesuai dengan kondisi Anda. Selain itu, dokter bisa memberikan pilihan metode sunat yang tepat untuk Anda, misalnya laser, pisau bedah, atau sunat cincin. Dengan begitu, risiko efek samping serius bisa dikurangi.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout