Manfaat Kalsium untuk Tulang dan Sendi, Cegah Osteoporosis!
Menjaga kesehatan tulang dan sendi bukan hanya penting di masa pertumbuhan, tapi juga sangat penting saat usia mulai menua.
Salah satu nutrisi yang paling dibutuhkan adalah kalsium untuk tulang dan sendi, karena berperan besar dalam menjaga kekuatan struktur tulang sekaligus fleksibilitas sendi.
Sayangnya, seiring bertambahnya usia, penyerapan kalsium oleh tubuh menurun, sementara risiko pengeroposan tulang dan nyeri sendi meningkat.
Itulah sebabnya penting untuk memenuhi asupan kalsium dan nutrisi pendukung lainnya demi mencegah berbagai masalah seperti osteoporosis atau osteoarthritis.
Manfaat Kalsium untuk Tulang dan Sendi
Berikut ini manfaat kalsium untuk kesehatan tulang dan sendi Anda:
1. Memperkuat Tulang
Kalsium merupakan mineral penting yang berperan dalam menjalankan fungsi otot, saraf, dan berbagai sel tubuh secara normal.
Tak hanya itu, kalsium untuk tulang dan sendi juga sangat vital karena dibutuhkan tubuh untuk membentuk serta mempertahankan struktur tulang yang sehat.
Bersama dengan fosfor, kalsium membantu memperkuat jaringan tulang yang menjadi tempat utama penyimpanan mineral ini di dalam tubuh.
Namun, tubuh manusia tidak bisa memproduksi kalsium sendiri. Satu-satunya cara untuk memenuhi kebutuhan kalsium adalah melalui asupan makanan atau suplemen.
Bila tubuh kekurangan kalsium atau tidak mampu menyerapnya dengan baik, tulang bisa menjadi lemah dan rapuh, bahkan tidak berkembang optimal.
Hal ini tentu berdampak pada kesehatan sendi yang juga bergantung pada kekuatan dan stabilitas tulang di sekitarnya.
2. Mendukung Regenerasi Tulang
Perlu diingat, tulang adalah jaringan hidup yang terus mengalami proses regenerasi. Tulang lama akan diserap dan digantikan dengan jaringan tulang baru secara terus-menerus.
Proses ini berlangsung selama sekitar 10 tahun untuk memperbarui seluruh jaringan tulang dalam tubuh.
Karena itu, kalsium membantu menjaga regenerasi tulang. Kalsium bukan hanya penting saat masa pertumbuhan, tapi juga saat dewasa dan lanjut usia.
3. Mempertahankan Kepadatan Tulang
Kepadatan tulang atau bone density menunjukkan seberapa banyak kalsium dan mineral lain yang tersimpan dalam tulang.
Umumnya, kepadatan tulang mencapai puncaknya pada usia 25 hingga 35 tahun, lalu mulai menurun seiring bertambahnya usia.
Penurunan ini bisa menyebabkan tulang menjadi keropos, rapuh, dan mudah patah, bahkan tanpa cedera atau benturan yang signifikan.
Dengan memenuhi kebutuhan kalsium untuk tulang dan sendi, Anda dapat menjaga tulang tetap kuat, sendi tetap fleksibel, serta mencegah risiko penyakit seperti osteoporosis di usia tua.
Pentingnya Konsumsi Vitamin D Bersama Kalsium
Tubuh manusia hanya mampu menyerap sekitar 15–20% kalsium dari makanan yang dikonsumsi.
Di sinilah peran penting vitamin D diperlukan, yakni membantu proses penyerapan kalsium di usus agar lebih optimal.
Kombinasi kalsium untuk tulang dan sendi dengan vitamin D menjadi kunci utama dalam menjaga kepadatan dan kekuatan tulang, terutama pada lansia.
Seiring bertambahnya usia, banyak orang mengalami penurunan asupan kalsium dari makanan, terutama dari sumber seperti susu, keju, dan yogurt.
Kadar vitamin D dalam tubuh juga cenderung lebih rendah, apalagi pada lansia yang kulitnya sudah tidak seefektif dulu dalam memproduksi vitamin D dari sinar matahari.
Akibatnya, tubuh harus mengambil cadangan kalsium dari tulang setiap hari untuk menjaga keseimbangan kadar kalsium dalam darah. Proses ini justru mempercepat pengeroposan tulang jika tidak dikendalikan.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi vitamin D bersamaan dengan kalsium dapat menurunkan risiko patah tulang akibat osteoporosis, khususnya pada orang berusia di atas 65 tahun.
Oleh karena itu, meskipun seseorang telah lanjut usia, tubuh tetap memerlukan cukup kalsium untuk tulang dan sendi, dan hal tersebut tidak akan maksimal tanpa dukungan vitamin D.
Dosis Kalsium dan Vitamin D untuk Tulang dan Sendi
Dilansir dari Kemenkes, berikut asupan harian kalsium yang disarankan:
- Wanita 19–50 tahun, ibu hamil dan menyusui: 1.000 mg/hari.
- Wanita lansia: 1.200 mg/hari.
- Pria 17–70 tahun: 1.000 mg/hari.
- Pria di atas 70 tahun: 1.200 mg/hari.
Sedangkan, kebutuhan harian vitamin D pada umumnya berkisar antara 600–800 IU. Namun, konsumsi lebih dari 2000 IU per hari tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kelebihan kalsium dalam darah dan bahkan mempercepat pengeroposan tulang.
Vitamin D bisa didapatkan dengan cara sederhana, seperti berjemur di bawah sinar matahari pagi selama 5–15 menit sebanyak 2–3 kali seminggu.
Jangan lupa gunakan sunscreen untuk melindungi kulit dari risiko kanker. Vitamin D juga bisa diperoleh dari makanan seperti ikan berlemak dan produk olahan susu, atau melalui suplemen harian jika diperlukan.
Untuk membantu Anda dalam menjaga sendi tetap sehat dan tulang tetap kuat, Osteor bisa jadi solusi.
Osteor adalah suplemen yang diformulasikan khusus untuk memelihara kesehatan persendian.
Makanan Tinggi Kalsium
Untuk mendapatkan manfaat kalsium untuk tulang dan sendi, Anda bisa konsumsi makanan tinggi kalsium di bawah ini:
- Susu
- Keju
- Es krim
- Sayuran berdaun hijau seperti bayam dan sawi hijau
- Salmon
- Sarden (dengan tulang)
- Tahu
- Yogurt
- Kacang-kacangan
- Biji chia
- Makanan terfortifikasi seperti sereal dan roti
Selain itu, lengkapi dengan makanan tinggi vitamin D seperti:
- Ikan berlemak
- Minyak ikan kod
- Tuna kalengan
- Telur
- Jamur
Dampak Kekurangan Kalsium
Tidak hanya terasa di tulang dan sendi, ada beberapa dampak kekurangan kalsium lainnya yang perlu Anda pahami, yaitu:
1. Osteopenia dan Osteoporosis
Saat tubuh kekurangan kalsium, cadangan dalam tulang akan diambil, membuat tulang menjadi rapuh.
Ini bisa memicu osteopenia hingga berkembang menjadi osteoporosis, yang ditandai dengan tulang tipis, mudah patah, nyeri, dan postur tubuh membungkuk.
2. Nyeri Otot
Kekurangan kalsium dapat menyebabkan kram otot, nyeri di lengan dan paha saat bergerak, serta kesemutan di tangan, kaki, atau sekitar mulut.
3. Masalah Gigi
Tubuh yang kekurangan kalsium bisa mengambil cadangan dari gigi, menyebabkan gigi rapuh, gusi mudah iritasi, dan akar gigi lemah. Pada bayi, ini bisa mengganggu pertumbuhan gigi.
4. Depresi
Beberapa studi menunjukkan bahwa defisiensi kalsium berkaitan dengan gangguan suasana hati seperti depresi, meskipun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
5. Kuku dan Kulit Rapuh
Kalsium yang rendah bisa menyebabkan kuku mudah patah, kulit kering, rambut kasar, hingga kerontokan dan masalah kulit seperti eksim atau psoriasis.
6. Nyeri Pra-Menstruasi
Kadar kalsium yang rendah dikaitkan dengan gejala PMS yang lebih parah. Suplemen kalsium dan vitamin D dapat membantu meredakannya.
Dengan mencukupi kebutuhan kalsium untuk tulang dan sendi, Anda dapat mempertahankan mobilitas, mengurangi nyeri sendi, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Yuk, lengkapi kebutuhan nutrisi harian Anda dengan suplemen terpercaya dari Pyfa Health! Kunjungi situs Pyfa Health dan temukan berbagai produk kesehatan berkualitas.