Manfaat, Dosis, dan Efek Samping Paracetamol
Paracetamol banyak dikenal orang karena khasiatnya dalam menurunkan suhu tubuh dan rasa nyeri ketika demam. Obat ini biasanya dikombinasikan dengan obat pereda rasa nyeri dan demam lainnya agar lebih efektif.
Paracetamol bisa dikonsumsi dalam berbagai bentuk, seperti tablet, tablet larut, dan sirup. Obat ini biasanya digunakan untuk meringankan demam dan mengobati rasa nyeri. Berikut penjelasan mengenai manfaat, dosis, dan efek samping paracetamol yang perlu Anda ketahui.
Manfaat Paracetamol
Paracetamol termasuk salah satu jenis OTC atau obat bebas resep yang sering digunakan untuk mengobati demam dan rasa nyeri. Berikut beberapa kondisi yang bisa diatasi secara efektif dengan paracetamol:
- Sakit gigi.
- Sakit kepala.
- Nyeri haid.
- Sakit punggung.
- Nyeri yang berkaitan dengan demam atau tanpa demam.
Paracetamol juga bisa diberikan pada anak-anak yang suhu tubuhnya naik atau membuatnya tidak nyaman paska imunisasi. Namun, penggunaan paracetamol tidak dianjurkan pada bayi tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Paracetamol juga bisa digunakan sebagai pengobatan awal untuk meredakan demam akibat infeksi virus COVID-19. Namun, jika demam tidak kunjung sembuh atau semakin parah dan disertai sesak napas, segera periksakan diri ke dokter.
Efek Samping Paracetamol
Pada sebagian besar orang, paracetamol tidak menimbulkan efek samping yang serius. Namun, pada orang-orang dengan kondisi medis tertentu, mungkin muncul efek samping, seperti sakit perut dan mual. Bagi orang yang memiliki alergi obat, berikut beberapa efek samping yang bisa muncul:
- Kesulitan bernapas,
- Wajah, lidah, tenggorokan, dan bibir membengkak.
- Gatal-gatal.
Anda perlu menghentikan penggunaan paracetamol jika mengalami beberapa gejala berikut:
- Warna urine berubah menjadi gelap.
- Demam yang disertai kehilangan nafsu makan, sakit perut, dan mual.
- Tinja berbentuk seperti tanah liat atau berwarna gelap.
- Mengalami penyakit kuning, yaitu kondisi ketika mata dan kulit terlihat menguning.
Selain itu, ada beberapa efek samping paracetamol yang jarang muncul, yaitu:
- Kelainan darah.
- Ruam.
- Kerusakan hati dan ginjal jika melebihi dosis yang direkomendasikan.
Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami berbagai gejala di atas. Anda juga harus periksa ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah mengonsumsi paracetamol.
Penggunaan paracetamol perlu konsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar tetap aman untuk kesehatan, terutama jika Anda belum pernah mengonsumsi paracetamol sebelumnya. Anda juga perlu memberitahu dokter jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, alergi obat, atau sedang mengonsumsi obat lain.
Dosis Paracetamol yang Tepat
Sebaiknya konsumsi paracetamol dengan mengikuti anjuran dokter atau aturan pakai yang tertera pada label obat untuk mencegah efek samping. Dosis paracetamol ditentukan oleh usia, jenis paracetamol, dan berat badan. Berikut penjelasannya:
- Orang dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi 1-2 tablet atau 500 miligram, setiap 4-6 jam. Namun, tidak dianjurkan untuk mengonsumsi lebih dari 4 gram atau 8×500 miligram tablet dalam waktu 24 jam.
- Remaja usia di bawah 16 tahun dianjurkan untuk mengonsumsi paracetamol dalam dosis yang lebih rendah dibandingkan orang dewasa, tergantung berat badan dan usia.
Perlu diingat, efek paracetamol akan terasa dalam waktu satu jam dan berlangsung dalam beberapa jam. Hindari mengonsumsi paracetamol melebihi dosis yang direkomendasikan, meski keluhan belum teratasi.