Makanan yang Harus Dihindari Penderita Hipertensi
Hipertensi terjadi ketika tekanan darah mencapai angka di atas normal. Penyakit ini perlu dideteksi sejak dini, karena tidak menimbulkan gejala yang signifikan. Agar terhindar dari komplikasi berbahaya, ada beberapa makanan yang harus dihindari oleh penderita hipertensi.
Meski tidak menimbulkan gejala yang signifikan, namun ada beberapa tanda yang bisa mengindikasikan hipertensi, misalnya lelah, sakit kepala, sulit bernapas, penglihatan menurun, dan mimisan. Untuk mencegah hipertensi semakin parah, Anda dianjurkan untuk tidak makan makanan yang harus dihindari penderita hipertensi berikut.
Penyebab Hipertensi
Ada dua tipe penyebab hipertensi, yaitu primer dan sekunder. Jika pemicunya tidak bisa dipastikan, termasuk hipertensi primer. Ada beragam faktor yang meningkatkan risiko hipertensi primer, yaitu:
- Perokok aktif.
- Genetik.
- Pertambahan usia.
- Obesitas.
- Stres.
- Terlalu banyak konsumsi natrium.
- Jarang berolahraga atau beraktivitas fisik.
- Terlalu banyak minum alkohol.
Sedangkan, hipertensi sekunder dipicu oleh kondisi tertentu. Berikut beragam faktor yang meningkatkan risiko hipertensi sekunder:
- Penyakit ginjal.
- Penyakit yang mengganggu jaringan tubuh, misalnya lupus.
- Diabetes.
- Penggunaan obat-obatan, misalnya analgesik, obat pilek, pil kontrasepsi, dan dekongestan.
- Gangguan hormon, misalnya tiroid.
- Penyempitan pembuluh darah (arteri) yang berfungsi mengalirkan darah ke ginjal.
Makanan yang Harus Dihindari Penderita Hipertensi
Pemilihan menu makanan yang tepat penting untuk mencegah komplikasi hipertensi. Oleh karena itu, penderita hipertensi dianjurkan untuk menghindari makanan yang memicu hipertensi, yaitu:
- Makanan tinggi natrium, misalnya camilan atau makanan tinggi garam. Tidak hanya hipertensi, makanan tersebut memicu penyakit kanker.
- Makanan tinggi lemak jenuh.
- Makanan yang diawetkan, misalnya ikan asin, abon, telur asin, asinan sayuran, dan dendeng.
- Makanan dan minuman kalengan, misalnya sosis, kornet, buah-buahan kaleng, sarden, dan minuman ringan. Tidak hanya hipertensi, makanan dan minuman tersebut memicu penyakit kardiovaskular dan obesitas.
- Bumbu-bumbu, misalnya terasi, saus sambal, tauco, penyedap rasa, kecap, dan penyedap lain yang mengandung natrium. Makanan tersebut memicu kerusakan arteri dan pembuluh darah jantung, sehingga berisiko stroke dan penyakit jantung.
- Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol, misalnya tape dan durian. Alkohol berisiko merusak dinding arteri, sehingga memicu komplikasi hipertensi.
- Margarine, mentega, susu full cream, dan protein hewan lain yang tinggi kolesterol, misalnya kulit ayam, daging merah, daging kambing, daging sapi, dan kuning telur. Jenis makanan tersebut berisiko memperparah hipertensi.
Selain menghindari makanan yang memicu hipertensi, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang tinggi vitamin dan serat, misalnya gandum utuh, buah, sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Serat efektif mengikat lemak yang berisiko memicu tekanan darah naik.
Pengidap hipertensi juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan tinggi kalium, yang berfungsi untuk menetralisir sodium dalam tubuh, sehingga tekanan darah tetap normal.
Pastikan asupan kalium harian Anda tercukupi dengan mengonsumsi beragam jenis makanan tinggi kalium, misalnya bayam, susu sapi, kacang polong, alpukat, kentang, tomat, pisang, dan kentang panggang.
Jika Anda masih bingung mengenai jenis makanan yang harus dihindari untuk mencegah hipertensi, sebaiknya berdiskusi dengan dokter gizi untuk mengetahui jenis makanan yang tepat. Anda juga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah berkala, sehingga bisa dipastikan apakah tekanan darah normal atau tidak.