Leukosit Tinggi: Penyebab, Gejala, dan Penanganan
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Leukosit atau sel darah putih adalah komponen penting dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk memproduksi antibodi untuk melawan infeksi atau penyakit lain. Agar kesehatan terjaga, penting untuk menjaga kadar leukosit tetap normal.
Jumlah leukosit normal untuk orang dewasa adalah 5.000-10.000 (mcL) darah. Namun, jumlah leukosit bisa disebut tinggi jika mencapai lebih dari 11.000 mcL. Lalu, apa penyebab dan gejala jumlah leukosit yang tinggi, serta bisakah diatasi? Berikut penjelasannya.
Penyebab Jumlah Leukosit Tinggi
Leukosit terdiri dari lima jenis, yaitu limfosit, neutrofil, monosit, basofil, dan eosinofil. Berikut beragam penyebab leukosit tinggi berdasarkan jenisnya:
- Limfosit
Limfosit berfungsi untuk memproduksi antibodi dan limfosit T yang dapat mengidentifikasi organisme atau benda asing dalam tubuh, serta menghancurkan sel yang terinfeksi. Peningkatan jumlah leukosit disebabkan oleh beragam kondisi, yaitu:
- Infeksi virus, misalnya cacar, campak, dan herpes.
- Demam kelenjar atau mononukleosis.
- Infeksi bakteri, misalnya tuberkulosis dan batuk rejan (pertusis).
- Hepatitis akibaat infeksi virus atau bakteri.
- Kanker, misalnya leukemia, multiple myeloma, dan limfoma.
2. Neutrofil
Neutrofil berfungsi untuk melawan semua virus, bakteri, dan parasit penyebab infeksi. Peningkatan jumlah neutrofil bisa disebabkan oleh beragam kondisi, yaitu:
- Cedera atau luka, misalnya pemulihan pascaoperasi.
- Infeksi bakteri.
- Kanker darah atau leukemia.
- Peradangan, misalnya rheumatoid arthritis, penyakit radang usus, atau demam rematik.
- Kanker darah atau leukemia.
- Stres atau olahraga berlebihan.
- Kehamilan, terutama pada usia kandungan mencapai trimester terakhir atau menjelang persalinan.
3. Monosit
Monosit berfungsi untuk melawan parasit, bakteri, dan jamur yang masuk ke tubuh. Jumlah monosit yang tinggi bisa disebabkan oleh beragam kondisi, yaitu:
- Infeksi parasit, misalnya malaria dan cacingan.
- Infeksi virus, misalnya mononukleosis, gondongan, dan campak.
- Infeksi bakteri, misalnya syphilis, brucellosis, dan tuberkulosis.
- Leukemia.
- Endokarditis.
- Peradangan kronis, misalnya vaskulitis, lupus, dan rheumatoid arthritis.
- Penyakit Hodgkin.
4. Basofil
Basofil adalah jenis leukosit yang berfungsi untuk mencegah pembekuan darah dan menghasilkan reaksi alergi. Jumlah basofil tinggi disebabkan oleh beraga kondisi, yaitu:
- Penyakit mieloproliferatif, yaitu penyakit pada sumsum tulang.
- Hipotiroidisme.
- Leukemia.
- Peradangan kronis, misalnya kolitis ulseratif dan rheumatoid arthritis.
- Gangguan produksi sel darah merah.
5. Eosinofil
Eosinofil berperan penting untuk menghancurkan bakteri, virus, dan parasit, serta memicu respons peradangan, misalnya asma, eksim, dan alergi. Peningkatan jumlah eosinofil disebabkan oleh beragam kondisi, yaitu:
- Penyakit Celiac.
- Infeksi cacing.
- Efek samping obat-obatan.
- Sindrom hipereosinofilia.
- Reaksi alergi, misalnya asma atau eksim.
- Kanker.
- Penyakit autoimun, misalnya penyakit Crohn, lupus, dan kolitis ulseratif.
Gejala Leukosit Tinggi
Ada beragam gejala yang umum ditemukan pada penderita leukosit tinggi, yaitu:
- Pusing atau sakit kepala.
- Perdarahan atau mudah memar.
- Tubuh mudah lelah dan lemas.
- Sulit bernapas, gangguan penglihatan, atau sulit konsentrasi.
- Berat badan turun tanpa alasan yang jelas.
- Sensasi nyeri atau kesemutan pada lengan, perut, atau kaki.
Penanganan Leukosit Tinggi
Penanganan leukosit tinggi disesuaikan dengan penyebabnya. Berikut beragam metode pengobatan yang diberikan:
- Pemberian obat antihistamin untuk leukositosis yang disebabkan oleh reaksi alergi.
- Pemberian obat antibiotik untuk mengatasi leukositosis yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
- Pemberian obat antiradang (antiinflamasi) untuk mengatasi leukositosis yang disebabkan oleh peradangan.
- Penghentian atau penggantian obat untuk mengatasi leukositosis yang disebabkan oleh efek samping obat.
- Radioterapi, kemoterapi, dan transplantasi sumsum tulang untuk mengatasi leukositosis yang disebabkan oleh leukemia.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda mengalami gejala-gejala leukosit tinggi yang disebutkan sebelumnya, segera ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pada sebagian kasus, misalnya infeksi berat, leukemia, sepsis, penolakan organ tubuh hasil transplantasi, atau tumor, leukosit bisa mencapai hingga di atas 100.000 sel per mikroliter. Kondisi yang disebut leukostasis atau sindrom hiperviskositas ini bisa mengganggu aliran darah.
Meski jarang ditemukan, leukostasis adalah kondisi yang berbahaya, sehingga diperlukan penanganan medis. Leukostasis ditandai dengan gejala-gejala, yaitu:
- Perdarahan di mulut, usus, dan lambung.
- Gangguan penglihatan.
- Sesak napas.
- Gejala stroke.
Segera ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala leukostasis di atas untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dengan begitu, dokter bisa memberikan penanganan yang tepat dan risiko komplikasi bisa dicegah.
Diagnosis Leukosit Tinggi
Diagnosis leukosit tinggi dilakukan dalam beberapa prosedur, yaitu dokter akan menanyakan gejala-gejala yang dialami oleh pasien, jenis obat-obatan yang dikonsumsi, riwayat kesehatan, dan apakah ada riwayat alergi atau tidak. Selanjutnya, akan dilakukan pemeriksaan fisik untuk mendeteksi adanya kelainan pada tubuh pasien.
Setelah itu, dokter akan melakukan hitung darah lengkap untuk memastikan jenis dan jumlah sel darah putih pasien. Selain itu, untuk memastikan jenis sel darah putih yang dominan, dokter akan memeriksa sampel darah melalui apusan darah (peripheral blood smear).
Jika penyebab leukosit tinggi pada pasien belum bisa dipastikan, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, yaitu:
- Aspirasi sumsum tulang, untuk mendeteksi kelainan pada sumsum tulang, seperti pada pasien leukemia.
- Pemeriksaan dahak atau foto rontgen dada, untuk mengetahui adanya infeksi yang menyebabkan tingginya jumlah sel darah putih.
- Pemeriksaan genetik, untuk mengetahui apakah leukosit tinggi disebabkan oleh perubahan genetik.
Komplikasi Leukosit Tinggi
Jika tidak ditangani dengan tepat, leukosit tinggi bisa menimbulkan komplikasi berupa leukostasis atau sindrom hiperviskositas darah. Leukostasis adalah kondisi ketika jumlah sel darah putih di atas 100.000 sel per mikroliter. Kondisi ini bisa mengganggu aliran darah dan bahkan menyebabkan stroke.
Untuk menangani pasien sindrom hiperviskositas darah, dokter akan melakukan leukapheresis, yaitu prosedur dengan penggunaan alat khusus untuk memisahkan sel darah putih dengan sel-sel darah lain, untuk kemudian dibuang dari tubuh. Dengan begitu, jumlah sel darah putih bisa dikurangi.
Pencegahan Leukosit Tinggi
Saat ini belum ada metode pencegahan leukosit tinggi yang pasti karena penyebab leukosit tinggi sangat bervariasi. Namun, terdapat beberapa langkah untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit-penyakit yang bisa menyebabkan leukosit tinggi, misalnya:
- Berhenti merokok, untuk menurunkan risiko kanker.
- Menghindari faktor-faktor pemicu alergi, terutama untuk Anda yang alergi terhadap makanan tertentu atau paparan zat tertentu.
- Menerapkan pola hidup bersih dan sehat, misalnya rutin mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun antiseptik untuk mencegah bakteri, kuman, dan virus penyebab infeksi.
- Hindari mengonsumsi obat tanpa resep dokter, misalnya obat untuk peradangan, dan konsumsi obat sesuai anjuran dokter.
- Membatasi konsumsi minuman beralkohol, untuk mencegah reaksi alergi.
- Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, misalnya buah-buahan dan sayuran.
- Mengonsumsi makanan tinggi antioksidan, untuk melindungi tubuh dari zat-zat berbahaya dan menjaga jumlah sel darah putih tetap normal.