Kondiloma Akuminata: Faktor Risiko, Gejala, dan Penanganan

Kondiloma Akuminata: Faktor Risiko, Gejala, dan Penanganan

ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty

Kondiloma akuminata atau kutil kelamin adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus human papillomavirus (HPV). Penyakit ini umumnya ditularkan melalui hubungan seks tanpa kondom.

Salah satu ciri kondiloma akuminata yang paling sering muncul adalah benjolan daging yang menyerupai bunga kol. Apa saja faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kondiloma akuminata, apa gejalanya dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut penjelasannya.

Faktor Risiko dan Gejala Kondiloma Akuminata

Kondiloma akuminata bisa dialami oleh pria atau wanita, namun lebih sering terjadi pada pria usia 17-30 tahun. Penyakit ini umumnya ditularkan melalui hubungan seksual. Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kondiloma akuminata, yaitu:

  • Hubungan seks tanpa kondom atau bergonta-ganti pasangan seksual.
  • Aktif secara seksual di usia muda.
  • Pernah terkena infeksi menular seksual.
  • Riwayat berhubungan seks dengan orang yang riwayat kesehatan seksualnya tidak diketahui.
  • Sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya menderita HIV/AIDS atau  konsumsi obat-obatan untuk transplantasi organ.

Gejala kondiloma akuminata yang umumnya muncul, antara lain sensasi seperti rasa terbakar, nyeri dan gatal, serta perdarahan saat berhubungan seksual. Jika kondiloma akuminata tidak ditangani segera, maka ukurannya bisa membesar dan menimbulkan rasa tidak nyaman, karena terasa mengganjal.

Cara Mengatasi Kondiloma Akuminata

Pada beberapa kasus, kondiloma akuminata yang tidak bergejala, bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, jika disertai dengan gejala, pengobatan perlu segera dilakukan untuk meredakan gejalanya. 

Selain itu, jika ditangani secara tepat, juga bisa menurunkan risiko penyebaran virus HPV dan membersihkan kutil yang tidak hilang. Berikut beberapa penanganan yang bisa dilakukan dokter untuk mengatasi kondiloma akuminata:

  1. Obat-obatan

Berikut jenis obat yang diberikan dokter untuk menangani kondiloma akuminata:

  • Podofilotoksin, untuk menghentikan pertumbuhan sel kutil.
  • Imiquimod, untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi HPV.
  • Salep herbal yang mengandung katekin, yang merupakan senyawa aktif dari teh hijau yang dapat membantu melawan virus HPV dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Dokter juga akan memberikan obat oles asam trikloroasetat yang diketahui cukup efektif untuk mengatasi kondiloma akuminata.

2. Operasi

Jika kutil tidak kunjung hilang setelah diberikan obat oles, maka bisa dilakukan operasi. Metode operasi yang dilakukan untuk menangani kondiloma akuminata, yaitu:

  • Eksisi, yaitu metode pembedahan untuk menghilangkan kutil.
  • Teknik bedah beku atau cryosurgery, yaitu tindakan untuk membekukan kutil kelamin dengan nitrogen cair.
  • Terapi sinar laser, yaitu prosedur menghilangkan kutil kelamin dengan sinar laser.
  • Kauterisasi atau electrocautery, yaitu prosedur menghilangkan kutil dengan arus listrik.

Kondiloma akuminata biasanya jarang menyebabkan rasa sakit dan dapat sembuh jika mendapatkan penanganan yang tepat. Namun, kondisi ini perlu diwaspadai, karena infeksi virus HPV bisa meningkatkan risiko kanker serviks, kanker anus, dan kanker penis.

Untuk menurunkan risiko terjadinya kondiloma akuminata, Anda perlu menjauhi perilaku seks berisiko, seperti bergonta-ganti pasangan atau berhubungan seks tanpa kondom. Selain itu, Anda juga perlu mendapatkan vaksin HPV sebagai langkah pencegahan kondiloma akuminata.

Jika Anda mengalami tanda maupun gejala yang diduga sebagai kondiloma akuminata, segera periksakan diri ke dokter untuk melakukan pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout