Kista: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya
Kista adalah tumbuhnya benjolan yang isinya nanah atau cairan di area kulit tertentu. Meski tidak berbahaya dan tidak bersifat kanker, namun kista tidak boleh dianggap enteng. Jika diabaikan, kista akan membesar dan berisiko komplikasi yang serius. Ketahui lebih lanjut mengenai penyebab dan ciri-ciri kista.
Kista tumbuh di bawah kulit, namun kondisi ini juga berisiko muncul di organ dalam, misalnya ovarium. Jika tidak ditangani dengan tepat, kista berisiko membesar dan menekan organ, terinfeksi, dan pecah. Lalu, apa penyebab dan ciri-ciri kista, serta bagaimana penanganannya? Berikut informasi selengkapnya.
Penyebab Kista
Ada beragam penyebab kista atau faktor yang memperparah gejalanya, yaitu:
- Infeksi.
- Genetik.
- Tumor.
- Cacat sel.
- Kelainan embrio.
- Cedera.
- Parasit.
- Inflamasi kronis.
- Saluran tubuh yang tersumbat.
Selain itu, ada beragam faktor yang meningkatkan risiko terjadinya kista, yaitu:
- Usia.
Dikutip dari U.S. National Library of Medicine (NLM), wanita dengan usia pubertas hingga menopause berisiko tinggi terkena kista ovarium.
- Endometriosis.
Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang menyelubungi rahim terbentuk di luar rahim. Kondisi ini ditandai dengan benjolan berisi darah.
- Obat penyubur kandungan.
Penggunaan obat penyubur kandungan, misalnya letrozole, gonadotropin, dan clomiphene citrate, mengganggu keseimbangan hormon di tubuh. Obat tersebut juga memicu tumbuhnya benjolan di ovarium, umumnya jenis kista fungsional.
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah kondisi ketika hormon yang diproduksi oleh tubuh tidak cukup untuk ovarium dalam melepaskan sel telur. Oleh karena itu, pengidapnya berisiko terkena kista ovarium.
- Kemoterapi dengan tamoxifen.
Kemoterapi yang dilakukan dengan tamoxifen berisiko tumbuhnya benjolan di ovarium. Oleh karena itu, pengidap kanker payudara yang menjalankan prosedur ini berisiko terkena kista ovarium.
Gejala Kista
Ciri utama kista adalah tumbuhnya benjolan di area tubuh tertentu, tergantung jenisnya. Selain itu, kondisi ini ditandai dengan ciri-ciri berikut:
- Darah atau nanah yang keluar dari benjolan.
- Kemerahan di area kulit yang kista.
- Kesemutan di area yang terkena kista.
- Nyeri.
- Pusing.
- Demam.
- Mual dan muntah.
- Perut area bawah kembung.
- Nyeri ringan hingga berat di area bawah perut.
- Nyeri saat menstruasi.
- Nyeri saat berhubungan seksual.
Berbahayakah Kista untuk Kesehatan?
Dikutip dari WebMD, kista adalah tumor jinak atau non-kanker dan tidak berbahaya. Meski demikian, jika tidak ditangani dengan tepat, kista berisiko komplikasi. Hal ini dikarenakan kista tidak menunjukkan gejala yang signifikan, sehingga sering kali diabaikan dan membesar. Kista yang membesar dan parah menimbulkan keluhan-keluhan, misalnya perut kembung, nyeri di panggul, sering buang air kecil, dan menstruasi terhambat. Jika Anda mengalami gejala kista yang disebutkan sebelumnya, segera ke dokter untuk ditangani dengan tepat dan mencegah komplikasi yang serius.
Penanganan Kista
Meski sembuh tanpa penanganan medis, namun agar cepat hilang, Anda bisa kompres hangat ke kista. Hindari memencet kista, karena berisiko infeksi yang justru memperparah kondisi. Jika kista tidak sembuh setelah dikompres hangat, segera ke dokter untuk diberikan penanganan, yaitu:
- Injeksi kortikosteroid, untuk mencegah peradangan di kista.
- Penyedotan cairan di kista dan menusuk kista dengan jarum.
- Pengangkatan kista melalui operasi.