Ketahui Vitamin Penambah Darah yang Bagus
Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kondisi ini menimbulkan beberapa gejala, seperti kelelahan, kulit pucat, pusing, sakit kepala, dan sesak napas. Anemia bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya kekurangan vitamin penambah darah, seperti, zat besi, vitamin B12, atau asam folat. Oleh karena itu, penting untuk memenuhi kebutuhan vitamin penambah darah agar terhindar dari anemia. Simak informasi selengkapnya mengenai beberapa jenis vitamin penambah darah yang bagus di artikel ini.
Vitamin Penambah Darah yang Bagus
Berikut beberapa jenis vitamin penambah darah yang perlu dikonsumsi untuk mengatasi anemia:
- Zat besi
Zat besi berperan penting dalam pembentukan sel darah merah. Kandungan hemoglobin dalam sel darah merah berfungsi untuk mendistribusikan oksigen dari paru-paru seluruh tubuh. Oleh karena itu, penting untuk memperbanyak asupan zat besi.
Untuk mendapatkan asupan zat besi, konsumsi beberapa makanan yang mengandung zat besi, seperti sayuran hijau, daging merah, serta buah-buahan. Namun, asupan zat besi tambahan dalam bentuk suplemen dibutuhkan untuk orang dengan kondisi yang berisiko terkena anemia, seperti ibu hamil, penderita penyakit kronis, dan remaja dalam masa menstruasi.
Dikutip dari Cleveland Clinic, suplemen zat besi bermanfaat untuk mengatasi gejala anemia dengan cara meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh Anda.
Perlu diingat, sebelum mengonsumsi suplemen zat besi, konsultasikan ke dokter untuk mengetahui dosis dan jenis suplemen yang tepat. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah kelebihan dosis suplemen zat besi yang bisa menyebabkan gejala keracunan zat besi, seperti sakit perut, muntah, dan mual.
2. Vitamin C
Vitamin C bermanfaat untuk mempercepat penyerapan dan penyimpanan zat besi di hati. Dengan begitu, vitamin C bisa membantu meningkatkan kadar hemoglobin, karena zat besi akan diubah menjadi sel darah merah. Oleh karena itu, penuhi kebutuhan vitamin C harian dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C, seperti brokoli, bayam, kale, jeruk, stroberi, jambu biji, dan pepaya.
Namun, pastikan makanan yang mengandung vitamin C dimasak secara tepat. Ketika memasak buah dan sayur yang kaya vitamin C, pastikan suhu api tidak terlalu panas (low heat) dan tambahkan sedikit air untuk mencegah jumlah vitamin C yang terbuang. Hindari memasak dengan suhu api yang panas, karena bisa mengurangi kandungan vitamin C hingga 50-80% dalam makanan tersebut.
Selain itu, untuk meningkatkan penyerapan zat besi, konsumsi suplemen vitamin C. Kombinasikan suplemen vitamin C dengan suplemen zat besi, serta konsumsi makanan tinggi vitamin C dengan makanan tinggi zat besi secara bersamaan.
3. Vitamin B12
Vitamin penambah darah yang bagus berikutnya adalah vitamin B12. Vitamin ini berperan penting dalam pembentukan sel darah merah, fungsi saraf, metabolisme sel, dan produksi DNA. Untuk mendapatkan asupan vitamin B12, Anda bisa mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B12, seperti daging sapi, unggas, ikan, dan produk susu.
Jika Anda terdiagnosis anemia akibat kekurangan vitamin B12, dokter akan merekomendasikan peningkatan asupan makanan yang mengandung vitamin B12. Untuk kondisi tertentu, seperti vegetarian, ibu hamil, dan ibu menyusui, suplemen vitamin B12 diperlukan sebagai penambah darah.
Suplemen vitamin B12 umumnya aman jika dikonsumsi dengan dosis yang tepat. Dikutip dari Mayo Clinic, orang dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi 2,4 mg suplemen vitamin B12. Dosisnya bisa disesuaikan dengan kondisi Anda. Namun, hindari mengonsumsi vitamin B12 secara berlebihan, karena bisa menyebabkan sakit kepala, pusing, mual, muntah, dan cemas.
4. Asam folat
Asam folat adalah pilihan vitamin penambah darah lainnya. Asam folat berperan dalam pembentukan sel darah merah, serta pertumbuhan dan fungsi sel yang sehat. Untuk memenuhi kebutuhan asam folat harian, Anda bisa mengonsumsi sumber asam folat, seperti sayuran hijau, biji-bijian, kacang-kacangan, jeruk, stroberi, melon, lemon, dan pisang.
Jumlah asupan asam folat yang dianjurkan adalah 400 mg, sedangkan perempuan yang sedang menjalani program kehamilan dianjurkan untuk mengonsumsi 400-800 asam folat per hari. Untuk Anda yang mengalami anemia akibat kekurangan asam folat, suplemen tambahan diperlukan sebagai penambah darah.
Meski umumnya aman dikonsumsi, namun penggunaan suplemen asam folat mungkin bisa menimbulkan beberapa efek samping, seperti mual, rasa pahit dalam mulut, kebingungan, nafsu makan hilang, gangguan pola tidur, mudah marah, serta gejala alergi pada kulit. Penggunaan suplemen asam folat juga bisa mengatasi kekurangan vitamin B12 yang belum parah, sedangkan suplemen yang mengandung vitamin B12 dan asam folat bisa mengatasi kekurangan vitamin B12 dan asam folat.
Selain mengonsumsi vitamin penambah darah, Anda dianjurkan untuk membatasi konsumsi minuman berkafein, seperti kopi dan teh, serta minuman beralkohol. Minuman berkafein dapat menghambat proses penyerapan zat besi di dalam tubuh.
Sedangkan minuman beralkohol dapat menghambat penyerapan nutrisi dari makanan di dalam tubuh, sehingga produksi sel darah merah di sumsum tulang berkurang. Beberapa nutrisi yang bisa berkurang akibat konsumsi minuman beralkohol adalah asam folat dan vitamin B12 yang berperan penting dalam produksi sel darah merah.
Jika ada pertanyaan terkait jenis vitamin penambah darah yang bagus atau cara-cara mencegah anemia lainnya, konsultasikan ke dokter untuk saran dan rekomendasi yang tepat.
Kombinasikan makanan yang mengandung vitamin penambah darah dengan suplemen penambah darah sebagai langkah pencegahan anemia. Namun, sebelum mengonsumsi suplemen penambah darah, konsultasikan ke dokter terlebih dahulu untuk mengetahui dosis yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.
Jika asupan zat besi dari makanan belum terpenuhi, Anda bisa mengonsumsi suplemen zat besi, seperti Ferospat. Ferospat adalah suplemen yang mengandung zat besi, vitamin C, vitamin B12, asam folat, dan mineral lainnya, untuk mencegah anemia defisiensi besi. Suplemen ini cocok untuk ibu hamil, ibu menyusui, serta lanjut usia, baik wanita maupun pria.
Untuk mengetahui dosis suplemen zat besi yang tepat, konsultasikan ke dokter terlebih dahulu. Selain itu, dokter akan merekomendasikan jenis makanan mengandung zat besi yang tepat untuk dikonsumsi sesuai kondisi Anda. Dengan begitu, kadar zat besi dalam tubuh Anda bisa meningkat secara bertahap, selama beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Yuk, terapkan pola hidup sehat sekarang dengan beragam produk kesehatan, mulai dari obat hingga suplemen, hanya di Pyfa Health!