Ketahui Tanda-Tanda Gaslighting dan Cara Mengatasinya

Ketahui tanda-tanda gaslighting dan cara mengatasinya

Ketahui Tanda-Tanda Gaslighting dan Cara Mengatasinya

Gaslighting adalah perilaku manipulatif dalam hubungan yang menyebabkan korbannya meragukan dan menyalahkan diri sendiri. Jika dilakuka secara terus-menerus, gaslighting bisa menimbulkan gangguan fisik dan mental pada korbannya.

Seperti halnya love bombing, gaslighting adalah bentuk toxic relationship dalam hubungan, terutama pernikahan. Namun, gaslighting juga bisa muncul dalam hubungan keluarga, pertemanan, atau pekerjaan. Lalu, apa tanda-tanda gaslighting dan penanganannya? Berikut informasi selengkapnya.

Tanda-Tanda Gaslighting

Berikut tanda-tanda gaslighting yang umum ditemukan dalam hubungan:

  • Mengabaikan emosi korban dan menuduhnya bereaksi secara berlebihan.
  • Menyangkal semua tuduhan korban.
  • Menghasut orang lain bahwa korban adalah orang yang mudah bingung, sulit mengingat sesuatu, dan suka berbohong.
  • Mengubah topik pembicaraa ketika korban ingin mengungkapkan permasalahannya.

Selain itu, gaslighting ditandai dengan korban yang menunjukkan tanda-tanda di luar kebiasaan, yaitu:

  • Cemas dan kurang percaya diri.
  • Meminta maaf terus-menerus.
  • Sulit mengidentifikasi sesuatu yang salah.
  • Terlalu sensitif.
  • Sulit mengambil keputusan.
  • Membela pelaku gaslighting.
  • Terisolasi dari orang-orang terdekat, misalnya keluarga dan teman.
  • Enggan memberikan informasi terkait pasangannya ke keluarga dan sahabat.

Tanda-tanda di atas menunjukkan bahwa pelaku gaslighting mengendalikan perilaku dan perasaan korban sepenuhnya. Akibatnya, korban tidak bisa bertanggung jawab pada dirinya sendiri dan tergantung pada pelaku.

Cara Mengatasi Gaslighting

Jika Anda mengalami tanda-tanda korban gaslighting di atas, berikut beragam cara yang bisa diterapkan untuk mengatasinya:

1. Identifikasi perilaku tersebut sebagai gaslighting

Tindakan manipulasi kerap tidak disadari oleh korbannya sebagai bentuk gaslighting. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi ketika seseorang melakukan tindakan manipulasi yang menyebabkan Anda meragukan diri sendiri.

2. Kumpulkan bukti interaksi dengan pelaku

Mendokumentasikan interaksi dengan pelaku gaslighting memungkinkan anda untuk memastikan apa yang terjadi. Ketika pelaku menyangkal tindakan manipulasinya, Anda bisa menunjukkan buktinya.

3 Ciptakan batasan

Pastikan Anda memiliki batas yang jelas dengan pelaku. Caranya, batasi interaksi atau jauhi pelaku ketika tindakannya mulai membuat Anda meragukan diri sendiri.

4. Jangan ragu untuk berbicara

Tindakan manipulasi ditandai kritik negatif, kebohongan, dan hinaan terhadap korbannya. Oleh karena itu, jika pelaku mulai mempraktikkan manipulasinya, jangan takut untuk berterus terang, sehingga ia terpojok dan meninggalkan Anda.

5. Hindari perdebatan

Pelaku gaslighting akan selalu menyalahkan korbannya. Jika Anda terus mencoba berdebat dengan pelaku untuk membuktikan bahwa Anda benar, hal ini bisa menyebabkan Anda frustrasi. Untuk mencegah hal ini, hindari perdebatan dan batasi interaksi dengan pelaku gaslighting.

6. Cintai diri sendiri

Penelitian menemukan bahwa gaslighting menimbulkan efek negatif pada kesehatan fisik dan mental. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan tepat, misalnya melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti traveling, mendengarkan musik, berkebun, atau melakukan perawatan tubuh.

Jika Anda merasa korban gaslighting, tidak perlu merasa bersalah dan bertanggung jawab atas semua hal yang sudah dilakukan oleh pelaku gaslighting.

Namun, jika gaslighting yang dialami mengganggu aktivitas sehari-hari dan berdampak buruk pada kesehatan emosional Anda, konsultasikan ke dokter atau psikolog untuk pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout