Ketahui Perbedaan Osteoporosis dan Osteoarthritis
Osteoporosis dan osteoarthritis adalah dua gangguan pada tulang yang sering terjadi. Meski demikian, osteoporosis dan osteoarthritis memiliki beberapa perbedaan mendasar. Osteoporosis adalah kondisi ketika tulang mengalami kerusakan akibat pengeroposan tulang, sehingga menyebabkan patah tulang. Sedangkan osteoarthritis adalah peradangan pada sendi yang menyebabkan nyeri dan kaku. Simak informasi selengkapnya mengenai perbedaan antara osteoporosis dan osteoarthritis di artikel ini.
Perbedaan Osteoporosis dan Osteoarthtritis
Ada beberapa perbedaan mendasar antara osteoporosis dan osteoarthritis, yaitu:
- Osteoporosis
Osteoporosis adalah proses pengeroposan tulang dan hilangnya massa tulang, sehingga menyebabkan patah tulang. Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya asupan kalsium, sehingga pembentukan tulang di masa muda tidak optimal. Selain itu, osteoporosis bisa disebabkan oleh jarang berolahraga, genetik, kebiasaan merokok, penggunaan kortikosteroid yang berlebihan, kanker tulang, dan cushing sindrom, yaitu penyakit yang disebabkan oleh peningkatan kadar hormon kortisol yang abnormal.
Osteoporosis bisa menimbulkan beberapa gejala, seperti nyeri punggung yang parah, kehilangan tubuh badan, dan perubahan postur tubuh. Osteoporosis umumnya dialami oleh orang yang memasuki usia 50 tahun dan bisa mengganggu kemampuan berjalan, bahkan bisa menyebabkan cacat permanen.
Osteoporosis bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti memenuhi kebutuhan vitamin D dan kalsium dan rutin berolahraga.
2. Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah kondisi ketika tulang rawan mengalami kerusakan pada sendi-sendinya. Osteoarthritis menimbulkan gejala berupa nyeri yang parah dan kekakuan pada sendi, sehingga menyebabkan pergerakan tubuh terbatas.
Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko osteoarthritis, seperti perkembangan sendi yang tidak tepat, kelebihan berat badan, genetik, atau stres akibat gerakan berulang yang umum dialami oleh para atlet.
Gejala osteoarthritis umumnya muncul secara bertahap di pagi hari. Hal ini dikarenakan pada pagi hari, sendi tidak bergerak dalam jangka waktu yang lama, lalu akhirnya digerakkan, sehingga kesulitan menggerakkan sendi.
Osteoarthritis umumnya dialami oleh orang yang berusia 60 tahun ke atas, pernah mengalami cedera, atau melakukan gerakan berulang dalam jangka waktu yang lama.
Untuk mencegah osteoporosis dan osteoarthritis sejak ini, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium, asam lemak omega-3, dan protein. Selain itu, Anda perlu rutin berolahraga, seperti kardio atau angkat beban, namun jangan berlebihan.
Penanganan Osteoporosis
Penanganan osteoporosis bertujuan untuk mencegah tulang patah atau retak, terutama akibat benturan atau cedera. Berikut beberapa cara mencegah patah tulang yang bisa dilakukan:
- Menghindari penggunaan alas kaki yang licin ketika berjalan di luar rumah.
- Berolahraga, seperti yoga, untuk menjaga keseimbangan tubuh.
- Memasang karpet atau pegangan dinding, serta menggunakan sandal khusus untuk mencegah terjatuh di kamar mandi.
- Mengatur posisi perabotan rumah dengan baik untuk mencegah risiko terjatuh akibat menabrak perabotan.
Selain itu, dokter bisa memberikan obat-obatan untuk menjaga kepadatan tulang. Obat-obatan tersebut berupa obat hormonal dan nonhormonal.
Pengobatan hormonal adalah pemberian hormon untuk menjaga kepadatan tulang. Berikut beberapa pengobatan hormonal yang diberikan:
- Hormon estrogen, diberikan untuk wanita yang sudah memasuki masa menopause. Namun, terapi ini bisa meningkatkan risiko penyakit lain, seperti kanker ovarium, kanker payudara, dan stroke, sehingga hanya boleh dilakukan dengan anjuran dokter.
- Hormon testosteron, diberikan untuk pria yang mengalami hipogonadisme, yaitu ketidakmampuan memproduksi hormon seks secara normal.
- Selective estrogen receptor modulators (SERMs), seperti raloxifene. Obat ini berfungsi untuk menjaga kepadatan tulang dan menurunkan risiko patah tulang.
- Obat penumbuh tulang, untuk meningkatkan kepadatan tulang dan hanya diberikan kepada pasien dengan kepadatan tulang yang sangat rendah. Misalnya, romosozumab, teriparatide, dan abaloparatide.
- Kalsitonin, yaitu hormon untuk menguatkan kepadatan tulang yang bekerja dengan cara menghambat sel-sel yang berfungsi untuk meluruhkan tulang. Obat ini diberikan dalam bentuk suntik atau nasal spray.
Sedangkan pengobatan nonhormonal adalah pemberian vitamin tulang untuk menjaga kepadatan tulang, seperti suplemen kalsium dan vitamin D, denosumab, dan bisfosfonat. Berikut penjelasannya:
- Suplemen kalsium dan vitamin D, berfungsi untuk menjaga kepadatan tulang dan mencegah keretakan tulang. Dokter akan memberikan dosis suplemen kalsium dan vitamin D sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien.
- Denosumab, berfungsi untuk menjaga kepadatan tulang dan hanya diberikan kepada orang yang berisiko tinggi terkena patah tulang. Obat ini diberikan melalui injeksi setiap 6 bulan.
- Bisfosfonat, berfungsi untuk menjaga kepadatan tulang dengan cara memperlambat pemecahan jaringan tulang. Misalnya, ibandronate, etidronate, alendronate, asam zoledronic, dan risedronate.
Penanganan Osteoarthritis
Penanganan osteoarthritis bertujuan untuk mengurangi gejala agar penderitanya bisa beraktivitas secara normal. Berikut beberapa pengobatan yang diberikan:
1. Obat-obatan
Untuk mengurangi nyeri dan peradangan, dokter akan memberikan obat-obatan, seperti:
- Paracetamol
- Duloxetine
- Obat antiinflamasi nonsteroid, seperti diclofenac, piroxicam, naproxen sodium, nabumetone, etoricoxib, etodolac, atau ketoprofen (oral/suppositoria)
- Obat suntik golongan kortikosteroid
- Capsaicin krim
2. Fisioterapi
Fisioterapi bertujuan untuk menguatkan otot-otot di sekitar persendian. Selain itu, terapi ini dapat meningkatkan fleksibilitas sendi dan otot, serta mengurangi nyeri.
3. Operasi
Meski jarang dilakukan, namun operasi bisa memperbaiki atau mengganti sendi yang rusak, sehingga pasien bisa lebih mudah bergerak. Operasi yang bisa dilakukan oleh dokter, misalnya total knee replacement pada osteoarthritis lutut dan total hip replacement pada osteoarthritis panggul.
4. Diet
Untuk pasien pasien osteoarthritis yang mengalami obesitas, dokter akan merekomendasikan diet. Cara ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada sendi, sehingga bisa mengurangi nyeri. Selain itu, pemberian suplemen glucosamine dan chondroitin bisa dilakukan untuk membantu mengurangi gejala radang sendi.
5. Olahraga
Olahraga bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menguatkan otot-otot di sekitar persendian. Dengan begitu, persendian bisa lebih stabil.
Jika ada pertanyaan terkait osteoporosis dan osteoarthritis, konsultasikan ke dokter untuk saran dan rekomendasi yang tepat.
Jika diperlukan, Anda bisa mengonsumsi suplemen untuk tulang. Ada beragam jenis suplemen untuk menjaga kesehatan tulang, salah satunya Caltron. Caltron adalah suplemen tulang dan sendi yang mengandung kalsium karbonat. Suplemen ini dapat mencegah dan mengobati gangguan metabolisme atau defisiensi Ca, seperti rachitis, osteomalasia akibat malabsorpsi, serta osteoporosis. Selain itu, Caltron dapat mencegah dan mengobati defisiensi kalsium dan vitamin D selama kehamilan dan menyusui, serta membantu perkembangan tulang dan gigi yang sehat.
Yuk, terapkan pola hidup sehat sekarang dengan beragam produk kesehatan, mulai dari obat hingga suplemen, hanya di Pyfa Health!