Ketahui Perbedaan Gejala Masuk Angin dan Angin Duduk

gejala masuk angin

Ketahui Perbedaan Gejala Masuk Angin dan Angin Duduk

Banyak orang yang beranggapan bahwa masuk angin dan angin duduk adalah dua masalah kesehatan yang sama. Namun, ternyata anggapan tersebut tidak benar, karena gejala masuk angin dan angin duduk berbeda. Apa perbedaan gejala masuk angin dan angin duduk?

Masuk angin merupakan masalah kesehatan yang termasuk ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya tanpa penanganan medis, sedangkan angin duduk adalah masalah kesehatan serius yang perlu ditangani secara medis agar tidak membahayakan kesehatan. Ketahui beberapa perbedaan gejala masuk angin dan angin duduk berikut.

Lihat Juga: Beragam pilihan minyak angin aromaterapi yang pas

Masuk Angin dan Gejalanya

Istilah masuk angin sering digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk menggambarkan kondisi tidak enak badan. Beberapa gejala yang digambarkan sebagai masuk angin, antara lain demam, menggigil, pusing, lemas, nyeri otot dan sendi, perut kembung, sering buang angin, sakit kepala, serta sakit sendawa. Meski demikian, istilah masuk angin sebenarnya tidak dikenal dalam literatur kedokteran, bahkan bukan suatu penyakit. 

Penyebab terjadinya masuk angin bisa disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu:

  • Kelelahan karena melakukan aktivitas fisik yang berat.
  • Infeksi virus atau bakteri, seperti gastroenteritis, malaria, demam dengue, ISPA, dan demam tifoid.
  • Beraktivitas di suhu yang ekstrim, misalnya di tempat yang memiliki cuaca dingin atau setelah kehujanan.
  • Gangguan psikosomatis.
  • Dispepsia atau kondisi meningkatnya asam lambung.

Seseorang yang mengalami masuk angin umumnya akan merasakan beberapa gejala berikut:

  • Panas-dingin atau meriang.
  • Sakit kepala.
  • Terasa tidak enak badan.
  • Merasa lemas dan lelah.
  • Pegal-pegal.
  • Diare.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Nyeri otot dan sendi.
  • Sering buang angin dan berbau.

Angin Duduk dan Gejalanya

Angin duduk atau angina pectoris adalah kondisi yang terjadi ketika aliran darah ke jantung berkurang. Angin duduk diketahui lebih serius daripada masuk angin, karena kondisi ini merupakan salah satu gejala penyakit arteri koroner.

Beberapa ciri utama seseorang yang mengalami angin duduk adalah timbulnya rasa nyeri dan sakit di dada. Selain itu, penderita juga merasakan dada yang terasa berat atau sesak seperti terbakar.

Penderita masuk angin juga merasakan nyeri di bahu, punggung, leher, lengan, dan rahang. Selain  itu, ada beberapa gejala angin duduk lainnya yang perlu diwaspadai berikut:

  • Kelelahan.
  • Sesak napas.
  • Mual.
  • Pusing.
  • Berkeringat secara berlebihan.

Jika Anda merasakan gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk diketahui penyebabnya. Hal ini dikarenakan angin duduk memiliki dua jenis, yaitu angina stabil atau angina tidak stabil yang merupakan gejala awal dari serangan jantung.

Angina stabil merupakan jenis angin duduk yang sering ditemukan. Jenis ini biasanya disebabkan oleh stres dan kecemasan, serta setelah melakukan aktivitas fisik yang berat. Gejala angina stabil biasanya terjadi selama beberapa menit dan akan hilang jika Anda beristirahat.

Sedangkan, angina tidak stabil merupakan kebalikan dari angina stabil. Kondisi ini biasanya terjadi ketika Anda tidak terlalu aktif atau sedang beristirahat. Berbeda dengan angina stabil, angina tidak stabil menimbulkan rasa nyeri yang sangat kuat dan bertahan lama. Jika Anda mengalami jenis angin duduk ini, bisa menjadi tanda akan mengalami serangan jantung. Agar bisa ditangani secara tepat, segera periksakan diri ke dokter.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout