Ketahui Penyebab Gula Darah Tinggi
Kadar gula darah yang tinggi atau hiperglikemia merupakan salah satu gejala yang dialami penderita penyakit diabetes. Meski demikian, kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja. Ketahui beberapa faktor penyebab gula darah tinggi.
Lihat Juga: LDLOX Membantu mengurangi lemak darah
Gangguan hormon insulin merupakan salah satu penyebab kadar gula darah tinggi. Namun, ada beberapa faktor lain yang meningkatkan risiko terjadinya kadar gula darah yang tinggi. Berikut beberapa di antaranya:
Penyebab Gula Darah Tinggi
Mulai dari gangguan insulin hingga gaya hidup, berikut beberapa penyebab gula darah tinggi:
1. Gangguan hormon insulin
Insulin merupakan hormon yang berperan penting dalam menjaga kadar gula dalam darah tetap normal dan membantu proses penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh untuk selanjutnya diubah menjadi energi. Kurangnya pasokan hormon insulin atau ketika hormon insulin tidak bekerja dengan optimal akibat resistensi insulin, bisa menyebabkan kadar gula darah yang tinggi.
Gangguan pada hormon insulin tersebut disebabkan oleh kondisi autoimun, usia, genetik, atau gaya hidup tidak sehat yang menyebabkan berat badan berlebih.
2. Pemanis buatan
Banyak penderita diabetes yang beranggapan bahwa makanan atau minuman yang tidak mengandung gula aman untuk dikonsumsi. Bahkan, ada yang mengganti gula alami dengan pemanis buatan, karena dianggap lebih aman. Padahal, pemanis buatan tetap bisa meningkatkan kadar gula darah jika dikonsumsi secara berlebihan.
Dikutip dari The Journal Nature pada 2014, konsumsi minuman dengan pemanis buatan yang berlabel ‘nol kalori’ pada orang sehat (bukan penderita diabetes), dapat menyebabkan intoleransi glukosa, peningkatan kadar gula darah, dan berisiko mengalami diabetes tipe 2.
3. Obat-obatan
Penggunaan obat-obatan juga bisa menyebabkan kadar gula darah naik. Obat-obatan tersebut menyebabkan peningkatan kadar gula darah dalam tubuh. Dikutip dari studi dalam jurnal Diabetes Spectrum, berikut beberapa obat yang diketahui dapat memicu kenaikan kadar gula darah:
- Obat diuretik: obat ini digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan penambah cairan, misalnya diuretik thiazide.
- Kortikosteroid: diberikan untuk mengobati peradangan dalam tubuh, seperti untuk asma, arthritis, dan penyakit infeksi saluran pernapasan lainnya.
- Siklosporin: obat yang digunakan dalam pengobatan transplantasi organ.
- Obat antipsikotik atau antidepresan: obat ini bisa digunakan untuk terapi kesehatan mental, seperti clozapine dan olanzapine.
- Asam nikotinat atau niasin: obat untuk menurunkan lemak darah, sehingga mengurangi kadar kolesterol buruk dan meningkatkan kolesterol baik.
- Protase inhibitor: obat yang digunakan dalam pengobatan HIV/AIDS, seperti ritonavir.
- Beta blocker: jenis obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah, mengobati aritmia (detak jantung tidak teratur), hingga mengurangi kecemasan.
Meski demikian, Anda tetap bisa mengonsumsi obat-obatan di atas. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai aturan konsumsi obat yang memicu kenaikan gula darah. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan manfaatnya dan mencegah efek samping yang membahayakan kesehatan.
4. Kurang tidur
Penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal Diabetes Care menemukan bahwa penderita diabetes tipe 1 yang membatasi waktu tidur menjadi 4 jam setiap hari, sensitivitas insulin mereka menurun 14-21%.
Kurang tidur akan meningkatkan stres pada tubuh, sehingga menyebabkan kadar gula darah naik. Hal ini dikarenakan selama tidur terjadi penurunan hormon kortisol dan aktivitas sistem saraf yang bisa membantu mengatur kadar gula darah.