Ketahui Penyebab dan Cara Menghilangkan Milia di Wajah
Milia adalah gangguan pada kulit berbentuk benjolan di area wajah tertentu. Kondisi ini umum dialami, mulai dari bayi hingga dewasa. Apa penyebab dan bagaimana cara menghilangkan milia di wajah?
Milia adalah kondisi yang tidak berbahaya dan hilang dengan sendirinya. Namun, pada kasus tertentu, milia bisa memicu ketidaknyamanan, bahkan bersifat permanen. Simak informasi selengkapnya mengenai penyebab dan cara menghilangkan milia pada wajah di artikel ini.
Penyebab Milia di Wajah
Ketika sel kulit mati atau protein yang disebut keratin menumpuk di permukaan kulit, maka terbentuklah milia di wajah. Hingga saat ini, penyebab milia di wajah belum bisa dipastikan. Namun, milia pada orang dewasa dikaitkan dengan kondisi tertentu, yaitu:
- Luka lepuh karena paparan tanaman beracun.
- Luka lepuh karena penyakit tertentu, misalnya cicatricial pemphigoid, epidermolisis bulosa, atau porphyria cutanea tarda.
- Menjalani prosedur perawatan kulit tertentu, misalnya laser resurfacing dan dermabrasi.
- Penggunaan krim kortikosteroid jangka panjang.
Faktor Risiko Milia di Wajah
Meski berisiko dialami oleh semua orang, namun ada beberapa kondisi yang meningkatkan risiko milia di wajah, yaitu:
- Penggunaan skincare atau kosmetik yang tidak sesuai dengan jenis kulit.
- Kurang tidur.
- Penggunaan kosmetik yang memicu penyumbatan pori-pori kulit.
- Mengidap penyakit kulit tertentu, misalnya eksim, rosacea, atau ketombe.
- Kebersihan kulit tidak terjaga.
- Paparan sinar matahari berlebih.
- Memakai pakaian dengan bahan yang kasar.
- Cedera atau luka pada kulit, lepuhan di kulit, atau ruam kulit.
Penanganan Milia di Wajah
Milia di wajah adalah kondisi yang tidak berbahaya dan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Namun, milia memicu ketidaknyamanan dan mengganggu penampilan, bahkan bersifat permanen. Oleh karena itu, diperlukan penanganan dari dokter untuk menghilangkan milia. Berikut beberapa pengobatan yang diberikan oleh dokter:
- Chemical peeling, yaitu metode pengelupasan lapisan kulit paling luar (epidermis) dengan penggunaan bahan kimia.
- Dermabrasi, yaitu metode pengelupasan lapisan kulit paling luar (epidermis) dengan penggunaan alat khusus.
- Ablasi laser, yaitu penggunaan laser untuk menghilangkan milia.
- Diathermy, yaitu penggunaan suhu panas untuk menghilangkan milia.
- Krioterapi, yaitu penggunaan nitrogen cair untuk membekukan dan menghancurkan benjolan milia.
- Deroofing, yaitu penggunaan jarum steril untuk mengeluarkan isi milia.
Pada kasus tertentu, dokter juga memberikan krim isotretinoin yang diaplikasikan ke kulit atau antibiotik yang diminum.
Pencegahan Milia di Wajah
Memastikan kesehatan kulit terjaga adalah kunci mencegah milia di wajah. Berikut beragam cara yang efektif mencegah milia, terutama milia sekunder:
- Menjaga kebersihan kulit wajah dengan penggunaan sabun yang sesuai dengan jenis kulit Anda.
- Lindungi kulit dari paparan sinar matahari dengan penggunaan sunscreen SPF 30 atau lebih.
- Penggunaan skincare yang sesuai dengan jenis kulit Anda.
- Memperbanyak asupan makanan tinggi vitamin B dan vitamin E yang bermanfaat untuk kesehatan kulit.
- Tidak memakai skincare dengan kandungan kortikosteroid tanpa anjuran dokter.
Pencegahan milia sejak dini adalah hal yang penting untuk dilakukan. Oleh karena itu, konsultasikan ke dokter terkait produk perawatan kulit yang tepat untuk Anda. Anda juga bisa berdiskusi dengan dokter mengenai cara menjaga kesehatan kulit yang benar.